32 | Détruisez Le Prince Maudit [END]

76 11 0
                                    

Luke sangat sakit. Seluruh inci tubuhnya sakit. Dia bahkan tidak bisa bernapas tanpa tenggorokannya terasa sakit. Semuanya sakit. Dia telah berbaring di tempat tidurnya selama sisa hari itu. Ayahnya menggedor pintu beberapa kali. Dia tahu dia membuat Nicholas khawatir, tapi dia tidak bisa menjawabnya. Suaranya tidak ada selain bisikan.

Kemudian Freya datang ke kamarnya. Dia merasakan sesuatu yang memicu dan menyalakannya. Tubuhnya masih sakit, tapi tidak sesakit sebelumnya.

Freya memegang tangannya dan menggunakan sihirnya lagi. Luke merasa lebih baik dari sebelumnya. Dia bersandar di kepala tempat tidurnya sementara Freya dan Ayahnya duduk di samping tempat tidurnya.

"Bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi?" tanya Nicholas.

"Aku tidak tahu. Aku bangun pagi ini, tidak enak badan dan tidak bisa bergerak." Luke menatap Freya. "Kemudian Freya datang dan rasa sakitnya berkurang."

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Kedua remaja yang ada di sana menatap Nicholas untuk jawaban. Ayahnya pasti tahu sesuatu, Luke yakin.

Nicholas tampaknya mencoba mengingat-ingat sesuatu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Luke. "Ya. Ada sesuatu."

"Apa itu?" tanya Freya.

"Ketika kau tiba di sini, tujuh belas tahun yang lalu dengan pengawalmu, Casper, namanya, aku sangat menyesal tentang apa yang terjadi pada orang tua kandungmu. Aku melakukan apa yang menurutku terbaik untukmu." Pria itu menghela napas. Matanya menatap lantai. "Ketika saya berbicara dengan pengawalmu, kau bermain dengan Luke. Bukan bermain, tapi istriku sudah menawarkanmu untuk memegang tangannya. Luke lahir dengan tanda hitam penuh di tubuhnya, tetapi ketika kau memegang tangannya, kutukan itu menghilang."

"Apa?" Luke kebingungan. Tidak mungkin hal seperti itu terjadi, kan? Bagaimana Freya bisa melakukan hal seperti itu? Itu mustahil untuk dilakukan. Jika dia memang bisa melakukan hal itu, kutukannya mungkin sudah hilang sejak gadis menyembuhkan Luke.

"Well, itu tidak sepenuhnya hilang. Itu kembali satu tahun setelah dia lahir. Itu sebabnya dia selalu merasa nyaman dengan sihirmu atau hanya berada di dekatmu. Setengah dari sihirmu ada di dalam dirinya. Beruntung kau ada di sana, jika tidak Luke tidak akan berusia tujuh belas tahun besok."

"Kami berbagi koneksi sihir, maksudmu?" Freya terlihat sama bingungnya dengan Luke. Luke bisa mengerti, itu aneh sekali. Bayangkan kau bertemu dengan seorang lelaki yang mengejar dan kemudian menjadi temanmu, membuatmu menjadi ratu, lalu ternyata kalian memiliki sebuah koneksi yang aneh. Luke akan tertawa jika bukan dirinya yang berada di dalam posisi itu.

Nicholas mengangguk. "Semacam itu." Ayahnya berdiri dan menepuk bahunya. "Sebaiknya kalian tidur. Besok adalah hari yang sibuk," katanya sebelum keluar dari kamar Luke.

"Aku juga harus pergi. Selamat malam." Freya buru-buru berdiri dan keluar dari sana.

Luke berdiri - cukup menyakitkan dan membutuhkan tenaga baginya - kemudian berjalan untuk mengambil ramuan tidur tanpa mimpi yang ada di lemarinya. Dia meminum setetes ramuan itu dan merasa rasa kantuk mulai mengambil alih pikirannya. Dia jatuh di tempat tidur dan tertidur lelap, tanpa mimpi.

...

Pelayan membangunkannya pagi itu dan membantunya bersiap seperti biasanya. Kecuali hari ini pakaiannya terlihat lebih elegan dari biasanya. Luke menghela napas dan melihat dirinya di cermin. Dia duduk dan membaca bukunya. Pesta dimulai malam nanti, lagipula para bangsawan disini tidak terlalu terkesan dengannya. Jadi dia akan menunggu sampai malam tiba untuk keluar.

Sungguh, dia tidak terlalu bersemangat untuk pesta ulang tahunnya. Apa yang bisa lebih dari makan malam, tarian, dan pidato? Dia hanya perlu berada di sana karena besok adalah harinya. Kalau tidak, dia akan memilih untuk pergi ke bar dan mabuk di sana.

Rise of Blood [Completed]Where stories live. Discover now