19 | Always Running

33 11 0
                                    

Freya tidak mengerti. Luke sudah tahu rencana ibu tirinya dan dia tetap datang ke pesta dansa ini? Sebenarnya apa yang pemuda itu rencanakan? Tapi dia juga keterlaluan. Untuk apa mengajaknya ke pesta dansa hanya untuk menyuruhnya berbicara dengan Edmund?

Freya terus melirik Luke dari sudut matanya. Pemuda itu bersandar di dinding dengan gelas yang sudah pecah dan sarung tangan yang penuh darah. Astaga, dia tidak melukai dirinya kan?

"Apakah kau tidak akan berdansa denganku, Freya?" tanya Edmund.

Freya menggelengkan kepalanya. "Tidak, sayang sekali aku bukan penari yang baik. Maafkan aku, Ed. Tapi kurasa kau harus mencari pasangan yang lebih cocok."

Edmund terlihat agak kesal, tapi tetap tersenyum. "Baiklah, sampai jumpa nanti, Freya." Begitu pemuda pirang itu pergi untuk mencari pasangan lain, Freya langsung mendekat ke Luke.

"Jadi bagaimana kabarmu?" tanya pemuda itu. Namun, ada yang berbeda. Tatapan matanya.

"Luke, kau baik-baik saja 'kan? Kutukannya-"

"Itu menyakitkanku, Freya. Rasanya seperti mengambil kendali atasku." Dia berkedip kemudian tampilan matanya berubah, sedikit terang, ada sedikit harapan di mata biru langitnya, dia berkedip lagi dan itu menghilang.

"Aku pikir itu memang mengambil kendali atasmu," gumam Freya, ketakutan mengancam masuk ke dalam suaranya.

Dia mengerutkan dahinya. "Kau pikir? Aku pikir-"

"Oke, berhenti di sana." Freya mendorong jari telunjuknya ke mulutnya untuk membuatnya berhenti bicara. "Siapa yang tahu kau bisa berpikir dengan jelas atau tidak."

Luke menyingkirkan jari telunjuk Freya dari mulutnya. "Tentu saja aku masih bisa. Apa yang membuatmu berpikir aku tidak bisa?"

"Kau berencana untuk lari setelah dipermalukan di depan banyak orang."

Luke menyilangkan kedua tangannya.

"Kau menatapku dengan aneh-"

"Aneh bagaimana?"

"-lalu ada darah di sarung tanganmu dan gelas baru saja pecah karenamu."

Luke mengangkat bahu. "Masih tidak masuk akal."

"Apa sebenarnya rencanamu? Mengapa kau ingin melarikan diri lagi? Apakah kau tidak mencintai rumahmu?"

"Tentu saja aku mencintai tempat ini. Tapi ... ah, kurasa aku hanya ingin. Kau tahu, salah satu alasannya adalah kau."

Freya memiringkan kepalanya. "Kenapa aku?"

"Kau akan dieksekusi setelah mereka mengetahui tentang insiden di kapal. Dan aku tidak akan bisa membelamu setelah malam ini."

"Kenapa tidak?"

"Kau melanggar peraturan yang paling penting, Freya. Bangsawan lain pasti menggunakannya untuk membuatmu dieksekusi, dan karena aku hanya seorang pangeran, suaraku tidak akan banyak membantumu."

"Perhatian, semuanya." Suara seorang wanita membuat Freya berbalik dan menatap sosok yang berdiri di atas tangga. "Hari ini adalah hari yang indah, benar? Saya ingin mengumumkan pertunangan putra saya. Lucien akan bertunangan dengan putri Duke Lavigne, Sara Lavigne."

Sepupu Gwen yang lain.

"Aku juga akan senang mengingatkan bahwa dua hari lagi adalah hari nama dari pangeran Lucanne." Freya bersumpah dia bisa mendengar Luke mendengus. "Hari nama ke-tujuh belas nya adalah hari yang sangat penting."

Orang-orang di sekitar mulai berbisik satu sama lain. Freya bisa mendengar samar-samar beberapa kata tentang pangeran dan kutukan. Dia berbalik untuk menatap Luke yang memelototi lantai, kebencian murni ada di matanya.

Rise of Blood [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora