Namamu (B)

186 5 1
                                    

(Malay)



"Boboiboy"

Pria bertopeng oren itu menatap pandangan pada gadis yang memanggilnya.

Mukanya putih bersih dan berseri dengan keriangan, senyuman manis mengukir bibir itu. Sungguh ceria gadis ini, hati boboiboy berdegup kuat.

"Boboiboy", ujar gadis itu lagi, kehairanan mula menghias muka bujur sirih itu.

Boboiboy putuskan fikiran fantisinya itu. Tangan menggosok leher tanda malu yang mula menkeremuni hati pria bertopeng ini. Dia ketawa kecil dan memberi senyuman sepoi sepoi sahaja.

"Mengapa memanggil?"

"Tok aba menyuruhmu beredar. Bulan dewi tidak kelihatan," kata gadis itu sambil menunjuk jarinya pada langit yang tergantung atas mereka.

Boboiboy memandang ke awan hitam yang teriak kuat dengan tepukan petir. Ia bertakung air seperti menatang minyak yang penuh. Alangkah baik jika kalau malam ini didakapi oleh bahang yang dikehendaki.

Malang tidak berbau, titisan hujan mula menitis muka Boboiboy. Pria itu hanya merenung, tiada niat untuk melangkah kakinya dalam rumah batu dua tingkat itu.

"Boboiboy! Masuk!" Suara kasar orang tua memanggilnya.

Boboiboy dengan tergesa menyalut kasut dan memberi salam pada atuk uzur itu.

"Ei budak ni. Terjerit-jerit orang. Tak dengar ke?" Tok Aba memarahi Boboiboy.

"Maaf Tok, Boboiboy teringat sesuatu tadi", belia itu memberi alasan yang tidak penuh kepastian.

Tok Aba hanya berdesis dan menyuruh Boboiboy ke kamar. Membasuh kepala dan dirinya dengan air sejuk untuk menghilangkan kemungkinan panas hamun.

Boboiboy mematuhi perintah atuk itu dan cepat-cepat beredar daripada ruang tamu. Sambil dalam perjalanan ke bilik, Boboiboy terserempak dengan gadis yang telah memanggil-manggilnya tadi. Dia sedang menghaturkan pinggan mangkuk di kabinet yang tertentu. Senyumannya melapangkan dada lantas mendamaikan jiwa.

"Masih belum mandi?" Suara Tok aba mengejutkan Boboiboy.

Gadis itu juga kelihatan kaget dengan suara lantang Tok Aba. Dia menoleh dan mengajak pandangannya untuk bertemu sama Boboiboy.

Dia mula menunjukkan perasaan malu dan membuang matanya pada tempat lain.

"Eh! Boboiboy. Er...Maaf saya sedang-" kata-kata itu diputus oleh Boboiboy.

"Tidak mengapa. Saya harus berterima kasih denganmu yang menjaga Tok Aba selama ini", Boboiboy berkata, "Nek Rosma menyuruhmu?"

"Iya", kata gadis itu tanpa mengembangkan apa-apa lagi. Khuatir dan kurang selesa.

"Oh begitu. Berikanlah dia ratusan terima kasih daripada Boboiboy"

Gadis itu hanya mengangguk kepala, matanya tetap ke tepi dan tangannya berdekup tapak tangan yang lain dengan kuat. Malu sungguh gadis ini. Betul-betul lain daripada sebelumnya apabila dia memanggil Boboiboy ke rumah.

Sekiranya ibu boboiboy masih di sini, pasti dia akan menyayangi gadis ini. Alangkah Boboiboy akan diusik tanpa henti-henti oleh ibu kesayangan.

" Saya minta diri dulu", gadis bermuka putih itu berkata dengan lembut.

Dia mengambil beg kecil dari meja dan sebelum dia memasuki ruang tamu, Boboiboy memanggilnya.

"Maaf. Saya masih belum mengenalimu"

Dia memandang wajah Boboiboy dengan pandangan dengan ketidakpercayaan. Pipinya mula kemerah-merahan selepas sementara.

"Er...saya...", namanya tersangkut, matanya mula berlari-lari ke alat sekeliling.

"Kamu memanggil saya dengan namaku. Adil bagi saya memanggil dengan namamu", minta Boboiboy tanpa mengalah.

Gadis itu hanya terdiam. Kepalanya sedang memikirkan kemungkinan dan batasan yang tidak harus dijejaki. Tetapi ini hanya nama, apa salah untuk memberi tahu hak kepribadian tersendiri?

"N-nama saya..."






Akhir.







Note:

I'm having a malay sastera exam tomorrow and I'm scared. Ive seen the questions from past papers and they freak me out so bad.

Imbuhan is still a pandora box for me and I'm clearly struggling to use them properly. If any of you have any advice on how to improve Imbuhan or malay, do share T^T

Btw, BBB is kinda OOC but if you want to marry tou have to step up your game >:)

Originally wanted Yaya and make it an au but creators said otherwise...so i leave it up to interpretation.

This takes place after the comics when BBB returns home. So it is quite loose in canon timeline.

That's all, thanks sm!

Absurd (BBB One-shot Compilation)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें