XXVI

0 0 0
                                    

      Terlihat Reza dan seorang wanita yang tidak dikenalinya, sedang duduk bersama sambil tertawa. Melihat hal tersebut, Reya naik pitam hatinya memanas. Jalan saja ia tak mampu, ia hanya bisa memotret mereka dari jauh. Setelah itu ia bergegas balik ke rumah.

Dengan langkah yang lesu, jiwa yang tak bersemangat lagi, hati yang tertusuk, segala pikiran buruk tentang Reza muncul tiba-tiba di pikirannya. Ia tak mampu lagi, menahan sesak di hatinya sehingga air mata telah jatuh membasahi pipi Reya. Sesampainya di kamar, Reya mengunci pintu dan membantingkan tubuhnya ke tempat tidur. Ia berniat menghilangkan segala rasa sedih, serta kecewa, dan menghibur diri sendiri. Handphonenya sengaja ia nyalakan mode pesawat. Kini, ia hanya bisa menangis menangis dan menangis melihat foto tadi.

Dengan teganya Reza, berjanji ketemuan dengan Reya, tapi dia malah asyik-asyiknya dengan wanita lain.

SULIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang