IV

4 2 0
                                    

     Reya yang mendapati kartu nama dari Reza, hanya melihat sekilas tanpa merasa penasaran. Ia tak tertarik sedikitpun dengan lelaki, menurutnya sendiri saja dia sudah hidup bahagia. Sejak Reya sekolah dulu, memang dia menjadi primadona sekolah. Akan tetapi Reya tidak berminat untuk membalas perasaan dari para buaya di sana. Pikirnya mereka hanya akan memainkan perasaannya. Ia ingin sekali membangun sebuah hubungan, tetapi ia buang jauh-jauh pikiran itu, dengan melihat kelakuan ayahnya.

Ayahnya bukanlah ayah yang baik, ia berkali-kali menyakiti fisik dan juga mental ibunya, berkali-kali juga ia membohongi, mempermainkan hati ibunya, ibunya selalu dibuat menangis olehnya. Sebab itu, ia trauma dengan laki-laki, ia tak ingin merasakan apa yang ibunya rasakan, sehingga ia memutuskan untuk membahagiakan dirinya sendiri dan ibunya saja.

Esok harinya, Reya menjalankan aktivitasnya yaitu berangkat kerja. Sekalipun dia sudah menjadi CEO, dia orang yang amanah dan penuh tanggung jawab. Tak sedikit orang yang sangat mengagumi sosok Reya. Pukul 06:20 Reya telah bersiap-siap ingin ke perusahaan. Ia tinggal bersama ibunya di rumah tersebut.

SULIT [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu