Accident -22

217 24 2
                                    

Hari hari berjalan dengan baik,kehamilan Eliza tidak terlalu mempersulit mertua nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari hari berjalan dengan baik,kehamilan Eliza tidak terlalu mempersulit mertua nya. Komunikasinya dengan Daren berjalan dengan sangat baik,namun untuk akhir akhir ini Daren sangat sulit dihubungi.

Hal itu tentu saja berdampak negatif pada kehamilan Eliza,Eliza terlalu stres dan berakibat pada kehamilannya yang divonis lemah oleh dokter.

Shafi berkali kali menegurnya karena terlalu sering melamun,bahkan tak ayal juga wanita itu membentaknya merasa kesal padanya karena sulit diatur dalam pola makan.

Huda pun ikut menghubungi putranya yang jauh dalam jangkauan,berkali kali pria itu kesal karrna nomor sang putra aktif namun tak pernah dijawab.

"Eliza ayo makan!"

Eliza menggeleng pelan,pipinya bahkan ikut menirus karena terlalu beban pikiran,Shafi berdecak "El,jangan bikin tekanan darah umi naik karena kamu sulit di atur,apa mau umi ambilin makanannya? Kamu belum makan dari kemarin sayang,tolong jangan egois"

"Suami El,umi"lirih Eliza

Shafi menutup mulutnya berkecak pinggang "Husein sialan! Gara gara anak itu menantuku menjadi stres!"gurutu Shafi.

Shafi berbalik badan keluar kamar menuju dapur untuk mengambilkan makanannya,wajahnya memucat. Eliza merasakan perutnya terasa mual,dengan cepat bumil muda itu berlari ke arah kamar mandi karena perutnya terasa bergejolak.

"Arkhh!"teriak Eliza,karena tidak terlalu memperhatikan langkahnya,ia terpeleset didalam kamar mandi dan rasa mual itu hilang bergantikan rasa nyeri di sekujur tubuhnya. Bahkan ia merasakan adanya sesuatu yang mengalir dibawah sana.

"D-darah?!"

Eliza menjerit kuat merasakan perutnya yang terasa keram dan sangat sakit dalam waktu bersamaan,air matanya sudah membasahi pipinya.

Shafi masuk kedalam kamar Eliza,dan mengernyit karena tak melihat keberadaan menantunya "Pasti dibalkon,anak itu!"geram Shafi,sudah berulang kali ia tegaskan pada Elia bahwa angin malam tak baik bagi kesehatannya dan bayinya.

Tak ada.

Shafi kembali masuk saat tidak menemuka Eliza di balkon,ia menuju kamar mandi dan terkejut melihat menantunya tergelatak didalam kamsr mandi tak sadarkan diri,dan yang lebih membuatnya terkejut adalah adanya darah dibawah baju Eliza yang meresap ke baju daster yang dipakai wanita itu.

"ELIZA!"

...

Eliza menatap kosong ke dalam diluar pandangan,wajahnya benar benar menunjukan kekosongan serta kepedihan terdalam. Bibirnya yang memucat.

Tak terasa matanya mengeluarkan cairan bening,tangannya meraba perutnya yang tak lagi buncit.

Ya,Eliza keguguran dan beberapa jam yang lalu melakukan oprasi pengambilan calon bayinya. Dunianya hancur. Ia merasa telah gagal menjadi seorang ibu,ia tak becus dalam menjaga kandungannya,ia sangat egois dengan mementingkan kehidupannya.

Husein DarendraWhere stories live. Discover now