• Permainan Takdir

14 0 0
                                    

~Takdir tuhan itu baik, tapi nggak ada yang bisa nebak akhir dari cerita nya~

_________________________

Deon masih berada di taman, ia masih duduk dan memperhatikan semua orang yang berada di sana dengan beberapa kali ia ikut tersenyum bila ada pasien yang menyimpulkan senyumannya.
..

Sementara itu, Gavin memutuskan untuk pergi membeli minum dan makanan untuk Rafan, ayah dari Gianna. Gavin yakin, Rafan belum sempat makan karena sibuk menjaga Gianna. Ia turun dari atap dan pergi menuju kantin Rumah Sakit.
.
.
.
Lama sekali ia berada di taman, akhirnya Deon memutuskan untuk kembali keruang rawat Gianna. Ia sudah rindu bertemu dengan kekasihnya itu.

Namun, saat ia ingin menuju ruang rawat Gianna. Deon teringat bahwa sejak kemarin malam, Rafan belum sempat memakan apapun. Ia tidak ingin calon ayah mertuanya itu ikut jatuh sakit seperti putrinya saat ini.

Akhirnya, Deon melangkahkan kaki nya menuju kantin Rumah Sakit terlebih dahulu untuk membeli makanan.
.
.
.
.
"Roti coklat?, Dulu Om Rafan suka sekali roti coklat, sama seperti Gianna" ucap Gavin sendiri saat sedang memilih Roti yang akan ia belikan untuk Rafan. Tiba-tiba ia teringat tentang rasa roti kesukaan ayah dan putrinya yang sama.

Roti Coklat 2 dan 1 botol air minum, itu yang ia beli untuk Rafan. Ia berharap Rafan akan memakan pemberiannya. Karena jujur, Gavin juga mencemaskan kondisi Rafan saat ini.

Setelah mendapati apa yang ia inginkan, Gavin kembali pergi menuju ruang rawat Gianna.

Namun, saat ia hendak keluar kantin...

Bruk...

2 roti coklat dan 1 botol air mineral yang Gavin beli terjatuh saat ada yang menabraknya tidak sengaja.

"Maaf, maafkan saya. Saya tidak sengaja. Saya sedang terburu-buru soalnya" ucap lelaki yang menabrak Gavin dan membantu Gavin mengambil belanjaannya.

"Tidak papa. Saya mengerti. Saya juga tengah terburu-buru. Saya minta maaf " balas Gavin.

"Baiklah, tidak papa. "

Gavin dapat melihat wajah lelaki itu nampak sangat cemas, lalu dengan tulus ia mencoba menenangkannya, karena ia dapat merasakan apa yang pria itu rasakan, karena ia berada di sini pasti ada kerabat dekatnya yang sedang sakit. Dan ia mengerti kondisi itu, karena sama seperti kondisinya sekarang.

"Saya Gavin" ucap Gavin memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangannya.

Nampak pria itu memberi respon positif, ia membalas uluran tangan Gavin dan memperkenalkan dirinya.

"Saya DEON "

Dan, ya. Gavin berkenalan dengan Deon.

 Gavin berkenalan dengan Deon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Promise | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang