________________________
______________________________________
HAPPY READING
______________________________________
_______________________
__________
Melihat tangan Adel yang terdapat darah, Ashel seketika meneteskan air matanya
Beberapa air mata berhasil lolos begitu saja melintasi pipinya
Adel yang melihat itu segera mengusapnya dengan tangan kirinya
Dengan suara serak yang keluar dari mulut Adel, ia berusaha untuk menenangkan istrinya itu
"Ashel ngga boleh nangis" ucap Adel
"Gimana ngga nangis kamu aja kek gini. Ke rumah sakit ya, aku temenin" ucap Ashel
"Ini cuma demam Shel, besok juga sembuh" jawab Adel
"Del, jangan gini" mohon Ashel, matanya berkaca-kaca
"Iya iya Shel, ayo ke rumah sakit" ucap Adel pasrah
Mereka berdua menuruni beberapa anak tangga, keadaan mereka saat ini Adel yang sedang di bantu jalan oleh wanita di sampingnya
Ashel baru sadar ia belum mengabarkan kepada Marsha dan Freya
"Adel kamu duduk di sofa dulu ya, aku mau ngabarin Freya sama Marsha, sekalian mau pesen taxi dulu" ucap Ashel
"Iya gih, aku bisa sendiri ko"
Adel pun berjalan menuju sofa, sedangkan Ashel menaiki beberapa anak tangga menuju lantai 2
Ia kengetuk pintu kamar Marsha, karena ia tahu bahwa kamar Marsha dan Freya tidak terpisah
'toktoktok'
'ceklekk'
Ashel tidak meminta izin dulu, karena ia sangat buru-buru
Ternyata Marsha dan Freya belum tidur, mereka sedang duduk di depan laptopnya
"Marsha, Freya, kaka minta maaf ngga izin dulu masuk kamar kalian. Kaka cuma mau ngabarin kaka mau bawa Adel ke rumah sakit" ucap Ashel
Freya dan Marsha tentu saja terkejut
"Kenapa emangnya ka Adel ka?" Tanya Freya
"Dia muntah darah" ucap Ashel
Yang mendengar itu pun khawatir, mereka semua khawatir dengan keadaan Adel
"Yaudah kaka mau ke bawah, taxinya udah nyampe, kalian di rumah baik2 ya" ucap Ashel
"Iya ka. Kaka hati-hati ya"
'semoga bang Adel gapap deh' gumam Marsha dalam hati
Ashel segera turun dan membawa Adel masuk ke taxi yang ia pesan sebelumnya
Di perjalanan, Adel hanya diam.
Sesampainya di rumah sakit, dokter segera memeriksa keadaan Adel
Ashel yang tidak boleh masuk, ia menunggu di bangku di depan kamar Adel di rawat.
Di sela-sela menunggu dokter keluar, Ashel mendapatkan Chatt dari guru yang membimbing OSIS di sekolahnya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
YOU ARE READING
a'Happy Ending
RandomKisah ini berawal ketika Zean Natio, ia tampak mengucek matanya, ia tampak mengenakan pakaian tidurnya. "Ughh" ucap Zean sembari melihat ke arah samping kasurnya, ia melihat seorang laki-laki yang masih tertidur pulas. Itu adalah Aranza Natio, ia b...
