016.

2.9K 303 26
                                    

Seputih rambut Nagi, sebening kulit Chigiri, dan setulus cinta Isagi, meski dosa ku sebesar badan Gagamaru tolong maafkanlah walau sekecil badan Kurona, karena cobaan hidup ini tak semanis wajah Bachira dan sepahit kisah hidup Micha, jalan hidup memang sekeras kepala Shidou karena kita hanya manusia yang tak luput dari dosa.
Saya minta maaf meskipun permintaan maaf saya tak sebesar dosa Kuon... Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin, semoga halu kalian semakin lancar dan semoga dapet THR dari TUAN MUDA MIKAGE REO🙏🙏 

Fitry😘


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Setelah kepergian Kaiser dari apartemen, Bachira memutuskan untuk tidak pulang dan memilih untuk menginap di apartemen Isagi.

Perlahan Bachira membuka pintu kamar isagi dan aroma nikotin langsung menyapa indera penciuman Bachira.

Isagi belum tertidur, Isagi masih sibuk menghisap sebatang rokok yang terampit di jarinya.

Tanpa banyak bicara Bachira berjalan masuk ke dalam kamar isagi dengan membawa dua botol Soju di tangannya. Naik ke atas tempat tidur Isagi dan langsung mendudukan dirinya di hadapan Isagi.

Isagi tetap diam, pandangan Isagi hanya tertuju ke jendela kamar dan ini sudah bisa menjelaskan kalau Isagi masih merasa kesal padanya saat ini.

Beberapa saat hanya keheningan yang terjadi. Sampai akhirnya Bachira memberanikan dirinya untuk berbicara lebih dulu.

"Maafkan aku.. "lirih Bachira.

Kesedihan serta raut wajah penuh akan penyesalan tergambar jelas di wajah Bachira.

Tidak ketinggalan bibir yang sengaja Bachira manyunkan, membuat Bachira terlihat jauh lebih menggemaskan.

Isagi yang melihatnya menjadi merasa gemas. Hingga akhirnya Isagi tersenyum lebar dan langsung mencubit pelan kedua pipi Bachira karena sudah tidak bisa menahan rasa gemasnya lagi.

" Astaga.. kau ini mirip seperti bayi kecil megu-yaa.."

Isagi lepaskan cubitannya lalu mengusap-usap lembut surai Bachira.

"Tidak perlu meminta maaf, kau tidak salah sama sekali."

"Kau sungguh tidak marah padaku? "

"Kau sungguh tidak marah padaku?"

"Tidak megu, sudah tidak perlu di bahas lagi oke.."

Bachira tersenyum lebar dan langsung menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Isagi.

"Hehe isagi ku memang terbaik. "

Isagi tersenyum manis dan berikan usapan lembutnya di punggung Bachira.

Sikap manja Bachira dan godaan yang Bachira lakukan terhadap Kaiser, Isagi mengetahui alasannya.

Ya..

Isagi tahu semuanya..

Isagi bersahabat dengan Bachira tidak hanya sehari ataupun dua hari. Tetapi Isagi sudah bersahabat dengan Bachira cukup lama, sampai bertahun-tahun lamanya.

Bachira bukanlah tipe orang yang dengan mudah bermesraan kepada orang asing. Apa lagi sampai bergelayutan manja dengan Pria lain.

Oleh karena itu, Isagi langsung memahaminya ketika tiba-tiba saja Bachira menjadi bersikap Clingy kepada Kaiser.

Ya..

Semuanya sengaja Bachira lakukan hanya untuk membuatnya cemburu.

Tetapi..

Kenapa ia harus kesal?

Kenapa ia tidak suka ketika Bachira bermanja di depan Kaiser?

Kenapa juga ia harus marah?

Kaiser bukanlah siapa-siapa, Kaiser hanyalah orang asing yang tidak sengaja masuk ke dalam hidupnya lalu mengganggunya.

Apakah ini kecemburuan?

Tidak!

Ia hanya mencintai rin..

Ia tidak akan mungkin cemburu hanya karena melihat orang asing seperti Kaiser berdekatan dengan Bachira.

Isagi pun memilih untuk menyingkirkan segala pikiran aneh itu.

Isagi melepaskan pelukannya, lalu memberikan sebatang rokok kepada Bachira. Dengan senang hati Bachira menerima rokok tersebut dan langsung menyalakannya dengan menggunakan pemantik miliknya.

Asap dari rokok Isagi dan asap dari rokok Bachira berhembus lalu menyebar di udara. Menyatu bersamaan dengan kenikmatan sebotol Soju yang kini mereka bedua minum bersama.

"Apa Rin sudah menghubungimu?"

Seketika Isagi menjadi terdiam, menatap Bachira lalu tersenyum kecil.

Sampai sekarang Rin belum memberikan kabar padanya.

Entah apa yang Rin dan Reo lakukan di luar sana. Isagi tidak ingin memikirkannya. Karena jika ia terus memikirkannya, itu hanya akan membuatnya kesal dan membuat kepalanya menjadi semakin sakit.

Sejujurnya..

Ia sangat merindukan Rin, tetapi ia tidak bisa melakukan apapun selain menunggu kabar dari Rin.

"Isagi.. "

Seketika Isagi tersadar dari lamunannya sesaat setelah Bachira menyentuh pundaknya.

"Apa yang kau lamunkan?"

"Tidak ada megu.."

Bachira mengangkat botol Soju miliknya begitu juga dengan isagi, lalu tersenyum bersama.

"Cheers.."

"Cheers..

TING..

Isagi dan Bachira membenturkan ujung botol Soju mereka. Lalu menenggak Sojunya secara bersama-sama.













554 kata...

Btw chp 16 sedikit banget yahh? Tapi tenang aja, sesuai janji bakal double up  2chp!. Entahlah!

Bersambung!!..

VOTE!!! MAKSA AIG!!!

Next or End..??

Hurt||Kaiser×Isagi×Rin||√ Where stories live. Discover now