you didn't delete my comment

Start from the beginning
                                        

"Buset, cakep banget gak sih yang barusan lewat?" Tanya Salsa.

"Yang rambutnya pink itu kan? Iya cakep!" Sahut Lisa.

"Selebgram gak sih? Mana putih banget kulitnya, iri banget," ucap Camilla.

"Itu temen sekelasnya Kai, gebetan lo itu Kei?"

"Aduh, hati-hati deh ya kalau kepincut sama yang lain."

Sial. Bukannya membelaku, mereka malah sibuk membahas si perempuan rambut merah muda itu sampai membuatku benar-benar merasa kalah telak.

Aku mendengus panjang seraya beralih menatap sosok Kai yang masih ada di lorong kelasnya, tengah mengobrol dengan teman-temannya hingga membuat lingkaran. Melihatnya yang banyak bicara dengan raut serius itu lantas membuatku menyangga kepala menggunakan tangan dengan gerakan lesu.

Akankah semuanya berakhir sama?

Jatuh hati dengan laki-laki populer yang di kelilingi banyak orang?

Sedangkan aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan, sekaligus hanya berharap supaya ia menyadari keberadaanku karena mustahil jika ia menyapa secara terus terang.

Disela-sela lamunan, ketiga temanku pun mulai kembali membahas LKMM-Pra Dasar, yaitu semacam sebuah kegiatan dalam serangkaian ospek atau pengenalan kampus. Acara itu berguna sebagai bekal para mahasiswa baru untuk mengenal potensi diri dan tahu cara berkomunikasi di dunia perkuliahan serta organisasi. Dan kegiatan tersebut memiliki timeline pelaksanaan yang berbeda-beda disetiap jurusan.

"Bentar lagi LKMM-Pra Dasar, deg-degan banget gue," sahut Lisa.

"Iya itu acara formal gak sih. Mana kalau berhalangan ribet banget ngurus ijinnya," keluh Salsa.

Aku yang baru teringat lagi lantas bertanya memastikan, "Oh, iya lusa gak sih?"

"Iya, sabtu dan minggu besok."

Aku berdecak pelan, "Cepet amat. Perasaan jurusan lain belum mulai gak sih."

"Bilang aja lo mau bareng jurusan seni kriya kan," goda Lisa seraya menaik-turunkan alisnya.

Aku melengos malas, "Apaan sih, sangkut pautin aja terus."

Sedangkan Camilla yang baru membuka catatannya lantas mengingatkan sesuatu, "Eh, jangan lupa bikin twibbon loh. Syarat fotonya pakai name tag ospek."

"Hah? Serius?"

Kami bertiga langsung terbangun dari kantuk masing-maisng.

"Iya, ternyata terakhir hari ini harus di posting di instagram."

Berkat itu, kami bertiga langsung mencari tempat untuk berfoto seraya mengenakan name tag. Dan kemudian pergi untuk mengedit foto-foto tersebut dengan sebuah twibbon khusus Pra-Dasar dari himpunan departemen kami.

Sebenarnya masih banyak huru-hara yang terjadi sebelum pelaksanaan LKMM-Pra Dasar. Namun semua tetap kami lakukan karena semua itu termasuk serangkaian ospek jurusan yang wajib diikuti. Meski melelahkan tapi banyak juga pengalaman, ilmu, dan relasi yang kami dapatkan dibaliknya. Sampai serangkaian kegiatan itu mampu aku lewati dengan balutan seragam khas mahasiswa baru yaitu hitam putih dengan name tag dari kertas karton menggantung dileher.

Dari situ pula aku menjadi tahu jika kegiatan LKMM-Pra Dasar adalah serangkaian acara wajib diikuti semua mahasiswa baru. Mereka yang tidak mengikutinya tidak akan dianggap sebagai anggota keluarga dari jurusan dan pastinya dipersulit ketika akan berkecimpung didunia organisasi.

Aku memahami hal tersebut.

Hingga seminggu setelahnya, tepat di hari Jumat, aku yang menemukan keanehan pada posting-an terbaru Kak Ace lantas tertegun.

if only,Where stories live. Discover now