CHAPTER 3(Kejutan mama!)

11 4 0
                                    


Matahari tampak sudah menunjukkan dirinya dengan sempurna,sinar hangat nan teduhnya menerpa setiap kulit manusia yang terkena jangkauannya.Nampak semua orang sedang memulai aktivitas rutinnya,tak terkecuali Nazela,gadis itu kini tengah membaca riwayat pasien anak yang mengidap Leukimia,Nazela sedikit meringis melihatnya bagaimana bisa anak sekecil itu harus berperang melawan penyakit sedangkan teman2 seusianya bermain dan merebutkan mainan?Nazela sudah memiliki janji dengan pasien kecilnya itu,lebih tepatnya
PASIEN PERTAMANYA!

TOK,TOK!

"Iya,sok masuk!",teriaknya membuat pintu terbuka,menampilkan sosok perawat muda dan cantik

"Eum permisi dok,di depan ada pasien yang ingin konsultasi,boleh saya izinkan masuk?",ucap perawat itu ramah

"Oh iya sus,silahkan,suruh masuk aja"

Akhirnya setelah sekitar 15 menit berkonsultasi,pasien tersebut yang tak lain adalah seorang anak dan ibunya itu pun keluar,Nazela menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi

"Jadi gini rasanya jadi dokter,hmm seru juga ya",gumam Nazela pada dirinya sendiri

Tiba tiba ponselnya berbunyi,dg cepat gadis itu menggeser ikon hijau dan mendekatkan ke telinganya

"Iya pak halo?"

"Dokter Nazela,apa anda bisa ke ruangan saya sekarang?"

"Iya pak bisa,saya ke ruangan anda sekarang",ucap Nazela lalu menutup telpon. Ia beranjak dari duduknya,meringsut keluar menuju ruangan sang direktur

Sesampainya di depan karena dinding yg berada di depan dilapisi oleh beberapa furniture Nazela tidak dapat melihat dengan jelas siapa saja yang berada di ruangan itu.Ia pun mengetuk pintu dan masuk

"Wah,ini dia dokter Nazela",ucap Brama ketika Nazela masuk

Dari arah belakang Nazela dapat melihat dg jelas punggung seorang dokter lelaki yang enggan menoleh ke arahnya,ah bodo amat!

Ia pun duduk di kursi kosong,di samping dokter itu,tapi Nazela kaget ketika dokter itu menggeser kursimya tidak kurang dan lebih dari 1 meter

Lah dia pikir gue grandong apa pake ngejauh segala?,batin Nazela sinis
Wajahnya??jelas sangat mencoba fine!

"Nah,jadi kalian berdua sudah berkumpul disini,eum dokter Nazela perkenalkan ini dokter Raffi,dokter Raffi ini dokter Nazela"

Wait wait,gue nggak salah denger kan?dokter Raffi?jangan jangan dia yang kemarin gue tabrak?

Akhirnya karena dia kalah dengan rasa keponya Nazela melirik pria disampingnya walaupun hanya dengan ekor matanya,Nazela melihat dengan jelas,wajahnya dari samping!
Dan ya,Nazela yakin ini adalah pria yang kemarin

"Jadi gini tujuan saya mengumpulkan kalian berdua adalah saya ingin kalian berdua menjadi satu tim,kalian akan melakukan project bersama,dan project ini tidak dilakukan disini melainkan kalian akan mendatangi setiap provinsi di Indonesia"

"Whatt?!eh maksud saya apa?!eum maaf nih pak,Indonesia aja provinsinya ada 37 masa saya naik pesawat ke 37 provinsi itu? Saya manusia pak bukan mesin",ucap Nazela dg berapi api.Hah yang benar saja?

"Bentar bentar jadi gini dokter Naz,tujuan anda adalah untuk mencari data data penyakit tertinggi yang paling banyak menjangkit pada suatu provinsi,mengenai keberangkatannya akan diberi waktu sampai 3 bulan,nah dalam waktu itu kalian sudah harus selesai mengumpulkan data2 nya,bagaimana?",tanya Brama sekali lagi

"Oke dok saya setuju",jawab Raffi sambil menganggukkan kepalanya

"Hah?eh dok anda nggak bisa asal setuju aja dong,lah pendapat aku gimana?"

"Saya nggak butuh pendapat kamu,hey kamu profesional?apakah direktur memberi kita tanggung jawab sebesar ini kamu tidak mau?ouh sepertinya anda salah memilih dokter Bram,lain kali pastikan dokter tersebut sudah berpengalaman atau belum",cecar Raffi,membuat Nazela melebarkan matanya

"Omaygat,gue nggak percaya ini,lo ngeselin banget sih?",ucap Nazela dalam batin,dan mengepalkan tangannya

"Nggak kok dokter Raffi,justru karena dokter Nazela masih baru dalam dunia kedokteran itu akan membantunya berlqtih,baik saya anggap kalian deal ya"

Akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan itu,saat di depan betapa gedegnya Nazela melihat wajah Raffi,oke Nazela akui Raffi memang tampan,tapi mengapa wajahnya membuat Nazela jengkel dan ingin menendangnya jauh2

"Eum dok,masalah pesawatnyaaa"

"Kamu jangan salah paham,nggak mungkin kita cuma berdua,saya nanti akan ajak adek perempuan saya untuk ikut,jangan berharap kita cuma berdua",ucapnya lalu melenggang pergi

"Iiihhhh ngeselin banget sih jadi orang,heh awas aja ya gue bakal bikin perhitungan ama lo",ucap Nazela sambil menghentakkan kakinya

🦋

"Kak,coba tebak sekarang mama papa lagi ada dimana?"

"Ya nggak tau lah emang mama lagi dimana?paris?eumm Amsterdam?",ucap Nazela mencoba nebak

"Ihh nih liat nih",jawab Roseline sambil melihatkan tulisan bandara Soekarno-Hatta

"Hah??mama di jakarta?ih ngapain ma?emang mama lagi ada acara ya disini?",pekik kaget Nazela

"Iya,mama ada kerjaan disini,eh Edward sini nih kakak kamu..."

Nazela pun semakin memunculkan sifat sakralnya saat melihat adek bontotnya itu,video call pun harus diakhiri lantaran Roseline yang harus masuk ke mobil yang sudah disiapkan asisten mereka

Sesampainya di rumah,Roseline masuk bersama Edward dan juga,Daniel ya Daniel ikut.Menyambut kedatangan keluarganya Nazela full senyum membuat Edward sedikit bergidik ngeri

"Kak,lo nggak sakit kan?"

"Hah kenapa emang,gue kaya orang sakit?"

"Nggak sih,kaya orang goblok lebih tepatnya",jawab Edward sambil tersenyum miring

"Eh lo dasar adek setan!!!"

"Heh udah berantemnya,eum Nazela kamu nanti malem mau ada acara nggak?",tanya Riseline sambil mendudukkan dirinya di sofa

"Nggak sih ma,emang kenapa?"

"Nanti malem mama mau dinner sama temen mama dan keluarganya,nanti kamu ikut ya"

Wah,kesempatan yang menarik untuk ajang pencarian jodoh Nazela,siapa tau teman mamanya memiliki seorang anak cowok?

"Mau deh ma,nanti aku siap siap ya",jawab Nazela dan berjalan menuju kamarnya

Padahal Nazela tidak tahu akan bahaya yang menantinya

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang