CHAPTER 2(Perjodohan)

20 4 0
                                    

.
.
.
.
.

"Heh lo kenapa sih na,biasa aja kali",jawab Nazela enteng tanpa memedulikan ekspresi super kagetnya Ziyana

"Eh lo udah gila ya,itu yang tadi lo tabrak dokter Raffi??eh asalkan lo tau nih ya dokter Raffi itu dokter yang nggak pernah interaksi ama kaum hawa kalo nggak ada urusan yang penting,dia itu cuek,dingin kek antartika,selain itu dia ganteng pake banget,dia dokter ahli bedah disini sekaligus anak seorang ulama dan kyai besar,dia punya pesantren yang cukup gede,kalo setau gue santrinya hampir 5 ribu",ucap Ziyana sambil berbisik takut jika tiba tiba ada yang menguping pembicaraan mereka itu.

"Hah serius lo na??banyak amat 5 ribu,eum terus dia kenapa bisa cuek kaya gitu?"

"Lah lu pake nanya,ya kan bukan mahram bege,sebagai seorang muslim kita itu harus menjaga pandangan sama yang bukan mahram",jelas Ziyana membuat Nazela manggut2

"Ohh kirain kenapa"

"Eh,Nazela hijab lo itu buat apa kalo persoalan gini aja lo nggak tau?",tanya Ziyana memicingkan matanya,tampak heran dg Nazela

"Hijab itu wajib na bagi setiap wanita muslim,lebih baik gue perbaiki dulu penampilan gue daripada ilmu dan wawasan gue",jawab Nazela lalu beranjak dari duduknya

"Eh mau kemana lo?"

"Pulang,bosen di sini gaada kerjaan,gue duluan ya,Assalamualaikum",ucap Nazela dan berlalu pergi meninggalkan Ziyana yang masih dg kebingungannya

"Gue heran ama ni anak,sikapnya seolah dia aja yang punya Rumah Sakit ini,pulang2 seenaknya dikira wisata apa?",gerutunya sendiri tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya kalo,ya Rumah Sakit ini telah berpindah menjadi milik Nazela!

🦋

"Iya umi ini Raffi langsung pulang",ucap Raffi dengan seseorang di seberang telepon.

Iya pun berjalan menuju tempat parkir khusus dokter yang berada di samping rumah sakit,Raffi harus segera pulang karena tadi Risya yabg tak lain yaitu uminya,menyuruhnya untuk segera berada di rumah.

Raffi mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang membelah kepadatan kota metrapolitan ini,jakarta satu kota yang tak pernah lepas dengan hiruk pikuk kepadatan para pengendara.

Mobil Raffi memasuki pelataran masjid pesantrennya yang di depan terdapat pagar besar bertuliskan Darussalam

Raffi pun turun dari mobilnya dan berjalan menuju ndalem,tapi sebelum itu dia melihat seseorang yang sedang menyapu di pelataran masjid,Raffi mendekat ke arah orang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raffi pun turun dari mobilnya dan berjalan menuju ndalem,tapi sebelum itu dia melihat seseorang yang sedang menyapu di pelataran masjid,Raffi mendekat ke arah orang itu

My Future HusbandWhere stories live. Discover now