part 5

118 9 1
                                    

Setelah mengantarkan Historia yang pingsan, barulah Mikasa melangkahkan kaki untuk nya pulang. Ia pun mulai membuka pintu kemudian memasuki rumahnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

"Mamih dari mana?"

Mikasa hanya bisa mengelus dada sabar akibat pekikan tiba-tiba oleh Jason itu.

"Kamu ngagetin aja" Jawab Mikasa dengan sedikit sinis.

Jason nyengir "Jason nanya lagi, Mamih dari mana?"

"Keliling komplek" jawab Mikasa seraya melangkahkan kakinya menuju sofa untuk menjatuhkan tubuhnya disana.

Jason pun mendekat kemudian ikut mendudukkan dirinya di samping Mikasa.

Mikasa menoleh ke arah Jason hendak menanyakan perihal mantan suami nya. Tapi ia urungkan ketika Mikasa sadar jika ia juga memiliki putra sulung. Mungkin lebih baik ia tanyakan jika mereka bertiga memiliki waktu bersama?

"Abang kamu kemana?"

Jason menoleh "Abang udah berangkat kuliah dari tadi. Emang kenapa Mih? Gak biasanya Mamih nanyain Abang"

Mikasa menggeleng. Tak berselang lama setelah itu munculah sesosok pria yang Mikasa ketahui adalah putra sulung nya.

"Assalamu'alaikum"

"Kuliah nya cepet banget bang"

Vernon melirik sinis ke arah Jason
"Bukannya jawab salam malah bacot"

"Wa'alaikum salam, Abang gaboleh ngomong kasar ih" jawab Mikasa.

Vernon mengangguk kemudian ikut mendudukkan dirinya di samping kanan Mikasa untuk bergabung dengan keluarga nya.

Mungkin sekarang waktu yang tepat untuk menanyakan perihal mantan suami nya pada mereka. Mikasa ingin segera mengetahui siapa mantan suami nya itu. Agar ia bisa segera bebas dari dunia ini dan kembali ke tempat asalnya.

"Abang, Adek..Mamih mau tanya nih"

"Nanya apa Mih?" Sahut Jason.

Mikasa menghembuskan nafas nya sebentar untuk mengawali pertanyaan pertama nya kali ini.

"Ayah kalian itu..... Siapa?"

Vernon dan Jason sama-sama mengeryit kan dahinya bingung mendengar ucapan Mamih mereka.

"Ini maksudnya gimana? Mamih lupa sama Papih?" Tanya Jason.

Mikasa berfikir sebentar kemudian mengangguk kaku.

"Yaudah bagus kalo gitu" jawab Vernon datar kemudian melangkahkan kakinya pergi menuju dapur.

"Loh Bang..."

"Udah Mih biarin, Abang kan emang gasuka sama Papih"

Mikasa melebarkan matanya menanggapi ucapan Jason.

"Lah k-kok bisa?"

"Mamih kenapa sih? Ini beneran Mamih lupa semuanya?" Tanya Jason yang mulai kebingungan akan perilaku Mamihnya.

Mikasa menggeleng. Sungguh ia terlalu pusing memikirkan semua ini. Haruskah ia memberitahu anak-anaknya perihal kehidupan masa depan yang ia alami kini?

Tidak, Mikasa tidak mau memperumit masalah hanya dengan memberitahu anak-anaknya tentang hal ini. Yang harus ia lakukan sekarang hanyalah bertanya siapa mantan suami nya kemudian mengajak pria itu untuk rujuk dan masalah akan terselesaikan.

Mikasa menghela nafas sekali lagi kemudian bertanya untuk kesekian kalinya.

"Jason anak Mamih. Gausah nanya yang aneh-aneh dulu ya nak. Sekarang kamu cuman harus jawab pertanyaan dari Mamih, itu aja"

Jason mengangguk

"Jason,siapa nama Papih kamu?"

"Papih Jean"

Mikasa tersenyum lebar ketika ia telah mendapatkan jawaban atas teka teki tentang mantan suaminya. Namun semua itu tak berselang lama ketika ia menyadari bahwa nama yang disebutkan putranya terdengar tak asing di telinganya.

"Bentar, siapa nama Papih kamu tadi? Jean?"

Jason menganggukkan kepalanya sekali lagi.

"GAK!!!"

Vernon yang baru saja menyeruput teh nya itupun tersedak akibat mendengar teriakkan Mamihnya.

"Mamih kenapa sih? Vernon keselek nih gara-gara Mamih"

Mikasa tak menghiraukan ucapan Vernon. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah mantan suami nya yang bernama Jean itu. Gak, gak mungkin mantan suaminya itu adalah Jean yang Mikasa kenal.

Karena Jean yang Mikasa kenal adalah kakak kelas sekaligus ketua gengster di sekolahnya semasa SMA. Bahkan Mikasa mengenal Kakak kelasnya itu hanya sebatas nama, tidak lebih dari itu.

Jadi,mana mungkin ia bisa menikah dengan seseorang yang bahkan tidak ia kenali sama sekali? Mustahil!

"Mamih kangen sama Papih?"

Vernon noleh Mikasa menggeleng

"Apaan kangen-kangenan? Gak ada" ucap Vernon teramat sinis.

"Hilih ngaku aja sih kalo Abang juga kangen sama Papih. Nih Adek punya Poto nya Papih yang kemarin jadi cover majalah. Sok atuh liat buat yang kangen" jawab Jason seraya memamerkan foto yang ada di handphone nya.

Mikasa yang penasaran akan sosok mantan suaminya itu pun mendekat. Berbeda dengan Vernon yang hanya diam di tempat seraya menghabiskan teh nya yang tinggal sedikit.

"Uwaww Mamih kangen nih ye sama Papih"

Mikasa tak menghiraukan ucapan Jason. Akan tetapi sekarang ia justru menutup mulutnya tak percaya ketika sesosok yang sangat amat Mikasa kenali kini berada dalam foto yang putranya tunjukkan.

"L-loh kok dia sih mantan suami gue?"

Jason menoleh "emang kenapa Mih?"

Mikasa menggeleng. Dia benar-benar pusing sekarang. Satu-satunya cara untuk menghilangkan kebingungannya saat ini adalah,ia harus menyelesaikan masalah ini secepatnya.

"Abang sama Adek tau nggak kenapa Mamih sama Papih cerai?"

"Papih selingkuh" Sahut Vernon yang sudah muak seraya melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Adik dan Mamih nya.

Jason menghela nafas kasar "iya Mih Abang bener. Itu sebabnya kalian cerai, mangkanya Abang benci banget sama Papih sampek sekarang"

Mikasa menutup mulut tak percaya mendengar penjelasan kedua putranya. Serumit ini ternyata masalah rumah tangganya nanti.

Adek tau Tante Annie, Tante Sasha, sama Tante Historia? Mereka kan janda, Adek tau nggak siapa yang lebih dulu ngejanda?" Tanya Mikasa yang tiba-tiba penasaran akan umur mereka ngejanda.

Jason terlihat berfikir "kayaknya Tante Historia Mih. Terus gitu Tante Annie, Tante Sasha terus baru deh Mamih"

"Loh Mamih janda terbaru dong berarti?"

Jason mengangguk

"Emang. Kan Mamih baru cerai dari seminggu yang lalu"

"HAH!"










Papih Jean

Don't forget to vote and comment✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Don't forget to vote and comment✨

Janda Kembang Where stories live. Discover now