08-BS: Akibat Dari Perbuatan 🥀

1.4K 156 21
                                    

Berbagi Surga 🥀

"Rasanya terlalu sakit jika diteruskan. Aku tidak ingin menjadi penghalang antara dua orang yang saling mencintai, mereka berhak bahagia,"

Rinjani Sekar Ayu ♡

Bismillahirrahmanirrahim

Merenung, itulah yang dilakukan seorang laki-laki yang masih saja duduk di meja makan sejak tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Merenung, itulah yang dilakukan seorang laki-laki yang masih saja duduk di meja makan sejak tadi. Semua masakan di depannya tidak ada yang ia sentuh sedikit pun, karena rasanya ada yang salah dengan dirinya sendiri.

"Apa ucapan saya sudah keterlaluan? Tapi saya tidak bisa memaksakan diri untuk membuka hati untuk Sekar."

Thoriq mengacak rambutnya yang sudah memanjang. Dia bangkit untuk mencari Sekar, karena masalah mereka harus segera selesai. Abi dan Umi nya akan pulang nanti sore, kalau ketahuan dia dan Sekar sedang ada problem, maka bisa dipastikan dirinya akan dimarahi lagi.

Kakinya berjalan menuju kamar, karena mungkin Sekar akan kembali mengurung diri si sana. Tapi ternyata dugaannya salah, tidak ada siapapun di dalam kamar.

"Kemana dia?" gumam Thoriq berbalik arah kembali ke bawah untuk mencari keberadaan Sekar.

Di seluruh Ndalem sudah Thoriq cari, tapi tetap tidak ada. Dia ingat bahwa Sekar pernah mengatakan dia memiliki teman, dan pernah juga meminta izin untuk ke asrama temannya itu.

Hanya itu tujuan Thoriq saat ini, dia akan mencari Sekar di asrama santriwati. Karena tidak ingat nama teman yang pernah Sekar sebutkan.

"Assalamu'alaikum Gus."

Baru saja kaki Thoriq hendak memakai sandal, seseorang yang begitu ia kenali suaranya mengucap salam dari jarak sedikit jauh.

"Waalaikumsalam, ada apa Ra?" tanya Thoriq menatap sekilas perempuan di hadapannya.

"Eumh, itu Gus. Ning Sekar menyuruh saya untuk kembali ke Ndalem membuatkan sarapan untuk Gus, katanya Gus sendiri yang menyuruh saya," kata Hanin.

Thoriq sedikit terkejut, karena Sekar benar-benar nekat untuk mempermalukan dirinya dihadapan Hanin.

"Tidak usah Ra, dia sudah membuatkan saya sarapan tadi," jawab Thoriq.

Hanin menunduk, menatap ke arah tanah. "Afwan Gus, jika kehadiran saya membuat hubungan Gus dan Ning Sekar terganggu. Tolong lupakan saja kalau Gus pernah meminang saya, dan saya juga akan melupakan perasaan saya untuk Gus."

Kali ini, Thoriq menatap Hanin dengan jelas. "Bagaimana saya bisa Ra? Kita memiliki perasaan yang sama, dan saya tahu tidak akan mudah bagi kita untuk saling melupakan. Hubungan saya dengan Sekar tidak mempengaruhi sedikit pun rasa saya untuk kamu, dan saya tidak bisa mencoba untuk menyukai dia."

Berbagi SurgaWhere stories live. Discover now