Bagian 8

4.9K 494 3
                                    

LELAKI BIANG GOSIP

---

“Yang yang.”

Lelaki bernama Yangyang itu tengah berjalan melewati Geonu dan kawan-kawan yang duduk di koridor seketika berhenti lalu menoleh. “Ada apa?”

“Yang haus, yang haus!” goda Geonu sambil berlagak menawarkan botol mineral di tangannya seperti pedagang asongan. Teman-temannya yang lain langsung tertawa melihat perlakuan Geonu. Memang lelaki itu ada-ada saja.

“Sialan kau!” maki Yangyang sambil menoyor kepala Geonu, membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

“Aduh!” ringis Geonu sambil mengalus-alus kepalanya. “Ya, kau! Seharusnya kau mengapresiasi ciptaan Tuhan yang paling tampan dan seksi seperti ku!”

“Seksi dari mana, huh? Badanmu isinya angin sama bokep saja, belagu,” hardik Taki.

Geonu membulatkan matanya kesal. “Kau ingin macam-macam denganku? Ingatlah aku memegang kartu AS mu!”

“Hehe ...” Taki tertawa sambil mengangkat satu tangannya membentuk huruf v. “Damai, Nu.”

“Eh, aku membawa berita hot!” seru lelaki putih yang baru saja datang, panggil saja Jimin. Dia langsung mengambil posisi tepat di tengah-tengah kerumunan anak cowok di sana.

“Apa itu?” tanya Asahi.

Baru saja Jimin hendak membuka suara, ia langsung terdiam kala atensinya tertuju pada satu titik di mana empat orang lelaki berjalan melewati mereka. Aura keempatnya begitu mencekam. Tatapan mereka begitu tajam.

Sampai keempat lelaki itu memasuki kelas, kedelapan lelaki yang tengah duduk di selasar langsung menghela napas berat. Seakan-akan saat lelaki itu lewat mereka menahan napasnya. Entahlah, aura mereka begitu kuat.

“Hey! Hening sekali,” ucap Daniel sambil menatap satu persatu temannya.

“Aish, aneh sekali. Ketika mereka lewat, tiba-tiba aku mendadak bisu,” bisik Hanbin yang langsung di angguki temannya yang lain.

“Eh iya, guys!” ucap Jimin yang membuat semua menolehkan pandangan padanya seorang Haruto. “Apa Sunoo sedang mendekati Sunghoon?”

Haruto yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya kaget. “Setahuku tidak.”

Jaehyuk menoleh ke arah Haruto kemudian balik memandang Jimin. Kepala lelaki itu mengangguk, membenarkan ucapan Haruto barusan. “Iya, tidak.”

“Kalian serius? Baru saja aku melihat Sunoo dan Sunghoon di taman belakang. Berduaan, loh. Saling tatap lagi,” seru Jimin heboh.

“Apa kau yakin itu Sunoo? Bisa saja yang kau lihat itu Jina,” kata Geonu ragu.

“Ck, aku tidak setua itu untuk menjadi pelupa.”

Haruto memincingkan bola matanya kala mendapati Sunoo tengah berjalan di koridor dengan rambut hitam yang terus bergerak-gerak seirama dengan langkahnya. Haruto terus memperhatikan lelaki itu sampai dia memasuki kelas.

Berdiri, Haruto melangkahkan kakinya menghampiri Sunoo yang kini tengah duduk di bangJakeya. Lelaki itu melirik Sunghoon sekilas yang kini tengah menatap Sunoo.

[END] TRAPPED BY YOUWhere stories live. Discover now