Brother and Sister

271 36 1
                                    

Demi apapun! aku bener-bener menikmati waktu aku pas mengetik ini cerita!

HEPI HEPI YUHUU

•°🐳°•

•°🐳°•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•°🐳°•

*IREVETA POV*

Hari berganti hari dengan begitu cepat, aku telah berhasil membantu Neteyam beradaptasi di Awa'atlu. Itu artinya sesi belajar kami telah usai namun tetap saja kami masih sering menghabiskan waktu berdua. Neteyam sangat fasih berbahasa isyarat dan kemampuan menahan nafasnya juga sangat stabil. Dia benar-benar belajar dengan cepat.

Semua rasanya berjalan lancar-lancar saja, tidak ada kejadian menggemparkan atau semacamnya namun saat aku sedang sibuk membereskan peralatan berburu ku, terompet desa berbunyi.

Ayah dan ibu nampak berjalan keluar dari Marui, aku juga ikut keluar.

Tak lama suara Tsireya terdengar memberitahukan kepulangan para Tulkun. Aku melompat-lompat kesenangan dan segera melompat kedalam air. Seluruh warga merayakan kepulangan saudara dan saudari spritual mereka.

Migrasi panjang telah berakhir dan itu artinya adalah waktunya melepas rindu, bercerita banyak hal dengan Fibi saudari spritual ku.

Diperjalanan aku melihat Tsireya dan Lo'ak yang menaiki satu Ilu bersama-sama. Lo'ak terlihat lucu duduk dibelakang sambil melingkarkan satu tangannya kepinggang Tsireya. Ah manisnya mereka!

"Hey"

Aku tertawa bahagia saat Neteyam mengendarai Ilu-nya tepat di samping ku. Ia tersenyum lebar hingga gigi-giginya terlihat. Beruntungnya aku dapat menjadi salah seorang gadis yang pernah menaruh rasa suka kepadanya.

"Mau ku tunjukkan spirit sister ku?"

Neteyam mengangguk dan kami akhirnya menyelam untuk menemui Fibi. Aku dan Neteyam berada di samping Fibi setelah melepaskan ikatan dengan Ilu masing-masing.

Aku menyapa Fibi dengan bahasa isyarat, ia membalas ku dengan lengkingan nyaringnya. Kami mulai berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang hanya dapat di mengerti oleh ku dan Fibi.

"Fibi, dia teman ku! namanya Neteyam"

"Anak hutan?"

Aku mengangguk mengiyakan, Neteyam mungkin mengerti bahasa isyarat yang aku tujukan kepada Fibi namun Neteyam tidak dapat mengerti apa yang Fibi ucapkan kepada ku, karena Tulkun hanya membuat satu ikatan dan itu artinya hanya aku yang dapat memahami bahasa Fibi.

Dengan masih tersenyum, aku menyuruh Neteyam untuk menyapa Fibi. Neteyam menyapa Fibi dengan bahasa isyarat yang telah ku ajarkan.

"Kau yakin dia hanya teman mu? Ireveta .... aku tau kau menyukainya"

Sudah ku duga pastinya Fibi akan tau "Iya!"

Neteyam penepuk bahu ku, dia bertanya apa yang Fibi katakan. Tentu aku harus berbohong.

"Fibi mengatakan bahwa kau tampan! dia senang bisa berjumpa dengan mu" bohong ku dan Neteyam hanya mengangguk percaya saja.

"Aku juga senang bertemu dengan mu, Fibi" Neteyam berkomunikasi lagi dengan Fibi menggunakan bahasa Isyarat-nya.

Fibi kembali mengeluarkan suara nyaringnya, ia memutar tubuhnya secara perlahan lalu kembali ke posisi semula menatap ke arah ku dan Neteyam secara bergantian. Tak lama Neteyam izin naik kepermukaan, dia ingin mengambil nafas yang ku balas dengan anggukan kepala.

"Kau harus ungkapkan perasaan mu. Secepatnya!"

Aku hanya tersenyum saat Fibi menyuruh ku melakukan hal itu.

*IREVETA POV END*

•°🐳°•

Ternyata Ikran yang Neteyam dan Ireveta tolong kemarin malah menjadi akrab dengan Ireveta. Saat Ikran itu sadar, ia memang mencoba membunuh Ireveta namun dengan lembut Ireveta menenangkan-nya.

Neteyam juga tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi, hingga akhirnya mereka memutuskan memberitahukan tentang Ikran itu kepada para orang tua mereka. Ronal sempat marah dan Tonowari juga tidak mengizinkan Ireveta memiliki Ikran itu.

Namun Ireveta terus meyakinkan mereka semua sampai akhirnya para orang tua itu mengalah dan membiarkan Ireveta membuat ikatan dengan Ikran itu. Secara harfiah, Ireveta adalah gadis Metkayina pertama yang membuat ikatan dengan Ikran.

Jake dan Neytiri memberikan perintah kepada Neteyam untuk membimbing Ireveta. Dengan senang hati Neteyam menyetujuinya. Seperti sore ini ia dan Ireveta sedang berada di tebing batuan karang yang terletak tidak jauh dari desa.

Di sanalah Ikran Sully Family tinggal, setiap harinya Sully Family akan bergantian memberikan Ikran mereka makan kecuali Tuk dan hari ini adalah giliran Neteyam. Karena Ireveta juga memiliki Ikran jadi Ikran-nya juga tinggal di tebing karang itu.

Mereka memberikan ikran-ikran itu makan sebelum malam tiba. Melakukan Tsaheylu dengan Ikran adalah hal yang benar-benar baru bagi Ireveta. Ia sempat takut saat mengendarai Ikran-nya untuk pertema kali namun untungnya Neteyam berada disisinya, membantunya seperti saat ia mengajari Neteyam berbahasa isyarat dan menahan nafas didalam air.

Kiu, nama itu langsung terlintas dipikiran Ireveta saat pertama kali melihat Ikran dengan warna hijau bercorak merah itu.

"Aku tidak menyangka bahwa aku akan sangat menyukai mu Kiu!" Ireveta mengusap kepala Kiu dengan gemas, ia menyuapkan ikan terakhir kedalam mulut Kiu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak menyangka bahwa aku akan sangat menyukai mu Kiu!" Ireveta mengusap kepala Kiu dengan gemas, ia menyuapkan ikan terakhir kedalam mulut Kiu.

Neteyam disampingnya hanya terkekeh pelan "Mau mencoba mengendarai Ikran saat malam hari?" tanyanya saat diperjalanan pulang.

"Apa boleh?" Ireveta nampak bersemangat.

"Tentu, aku akan menjemputmu malam nanti"

Neteyam tidak main-main saat mengatakannya, ia benar-benar menjemput Ireveta langsung di Marui gadis itu. Meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk membawa putrinya keluar malam ini.

Happiness is simple, like date night.

Pemandangan laut saat malam hari benar-benar indah terlebih dilihat dari atas, mereka terbang menjauh dari desa agar tidak menciptakan kebisingan.

"Pelan Kiu! Pelan!" pekik Ireveta saat Kiu mulai terbang dengan kecepatan tinggi, lagi dan lagi Neteyam hanya terkekeh gemas melihatnya.

Mereka seperti pasangan yang nampak begitu serasi jika sudah bersama, kenyatannya status mereka hanyalah sebatas teman.

•°🐳°•

Short story fav aku~

Aku mau cepet-cepet tamatin ini karena mau fokus ke book DIFFERENT!

BAY BAY!

Those Eyes Where stories live. Discover now