Mountain (1)

90 9 0
                                    

Laptop menjadi rutinitas. Matahari tidak memberi jeda untuk pria yang sudah bangun dan masih tampak tak segan untuk pindah arah pandang. Ia ingat bahwa hari ini adalah hari yang cukup berbeda mengingat kebiasaan baru akan sedikit ada perubahan. Tidak serta merta beranjak, Katsuki mencabut satu setel pakaian casual dari balik bantal tidurnya dan tanpa buru-buru membersihkan badan.

Hidup kadang terasa tidak adil.

Kadang kala manusia merasa dirinya benar-benar tidak sanggup dalam menjalankan sesuatu, alam sayangnya justru mendukung.

Seperti kemarin, Katsuki kembali berkutat dengan laptop dan revisi dari satu kliennya yang tidak kunjung berhenti. Ia hanya berdecak dan membuka aplikasi sosmed sekedar mengecek. Satu feed muncul di berandanya.

Postingan Izuku, 1 menit yang lalu.

Jangan salahkan Kasuki yang bahkan hingga detik ini ia masih ingat confess Izuku tidak main-main seminggu lalu. Di puncak gunung Bromo, Jawa Timur.

"Aku tidak membencimu, Kacchan. Terima kasih sudah mau menungguku." Ujarnya menunduk. "Disana memang banyak yang menyatakannya padaku, tapi tidak sama dengan entitas spesial barusan, darimu."

Katsuki diam sejenak, "Masih minat melanjutkan studimu, Deku?"

Izuku menoleh ke kawah gunung, ia sedikit menata helaian rambutnya yang berantakan terbawa angin.

"Sudah kubilang untuk tetap memakai topimu. Bodoh sekali kau meninggalkannya dibawah." Bakugo membetulkan sedikit rambut Izuku yang mencuat dibalik jaketnya.

Izuku balas tersenyum.

"Kacchan, sebenarnya ada yang ingin kuberikan padamu."

Katsuki diam mengamati. Izuku dengan hati-hati mengeluarkan satu bingkisan berwarna merah, secantik crimson mata pria didepannya.

"Jangan dibuka sampai aku kembali dari Jepang, ya."

Nyatanya, ucapan Izuku tidak sebanding dengan yang Katsuki lihat pagi ini.

...

Tea and Leaf (BakuDeku) BNHA FanfictWhere stories live. Discover now