Kisah Daddy Jonathan dan Mae Tennie yang mempunyai 7 orang anak. Mereka memiliki sifat serta karakter random dengan secuil masalah yang dihadapi layaknya keluarga pada umumnya.
⚠️ WARNING ⚠️
- B x B
- GS
- Harshword
- Mature content
Haezan bahagia sekali hari ini, karena ia berniat untuk menjemput guru pembimbingnya yang bersekolah di SMA Neo Tech, tak lain dan tak bukan adalah Renja. Haezan dengan ducati nya melenggang dari sekolahnya menuju SMA Neo Tech sambil bersenandung kecil
"Pagi ku cerahku matahari bersinar.. oy oy sekarang udah siang. Ekhem... i will dive into you.. youu.. youu uri dasi mannajaa"
Entah lah lagu yang Haezan nyanyikan malah di gabung - gabung begitu. Sesampainya di SMA Neo Tech, ia langsung memakirkan motornya depan gerbang. Ia mengobrol dengan satpam disana, sangat akrab sekali anak SMP dengan pak satpam. Random yang dibicarakan mereka, Haezan memang mudah bergaul dengan siapapun. Tak terkecuali anak kecil ataupun orang tua.
Sudah sekitar jam setengah 3, siswa SMA Neo Tech berhamburan keluar untuk pulang, kecuali yang ikut organisasi dan ekskul. Netra Haezan menelisik setiap siswa disana mencari keberadaan sang-crush nya. Dia melihat Renja sedang berbincang dan berjalan bersama seorang lelaki tampan dan mereka terlihat bahagia karena sambil melemparkan senyum satu sama lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(anggap aja begini)
Mata Haezan memicing lalu berjalan mendekat ke arah Renja. Menarik dan menggenggam tangannya dengan paksa. Renja yang kaget langsung menepis dan wajahnya terlihat marah.
"Ezan, apa apaan sih. Kamu ngapain disini?!" ucap Renja dengan sedikit marah "Kakak pulang bareng aku sekarang" Haezan menarik Renja dari situ. Renja pun memberi logat kepada Jendra pulang duluan bersama bocah SMP yang menariknya. Jendra pun bingung situasi disitu, apakah dia membuat kesalahan? Jendra itu sepupunya Renja. Mereka sering berbincang di sekolah, terlebih Jendra yang selalu curhat masalah percintaan pada Renja.
Kalau Renja biasanya hanya sebagai pendengar, tetapi baru - baru ini dia juga curhat pada sepupunya itu mengenai Haezan, anak didik nya. Sekaligus meminta pendapat. Dan Jendra baru teringat kalau Haezan itu crush nya Renja. Dia berharap Haezan jangan sampai salah paham karena apa yang diliatnya tadi.
"Ezan stop, lepasin aku, kamu ini kenapa sih..."
Haezan menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap Renja dengan tatapan emm agak membuat Renja ketakutan. Bagaimana tidak, suasana disitu sepi, Haezan terlihat marah padanya. Tapi apa yang Renja lakukan? Sepertinya dia tidak melakukan kesalahan.
Haezan mendekatkan tubuhnya pada Renja yang mundur mundur sampai tubuhnya mentok pada batang pohon. "E-ezan. Apa yang kamu lakuin? Tolong menjauh" ucap Renja benar - benar takut melihat mata nyalang Haezan. Tidak biasanya dia seperti ini, biasanya sering usil. Namun kali ini, seperti predator yang akan memangsanya
"Cowo tadi siapa? Yang jalan bareng sama kakak sampe kakak pun senyum begitu ke dia. Pacar? Kenapa kakak ga bilang sama aku dari awal kalau kakak punya pacar. Cape - cape aku ngejar kakak tapi malah gini... hhh emang dari awal aku yang salah, udah selalu ditolak tapi tetep aja. Congrats kalau gitu."
