Membujuk

233 23 2
                                    

Di kampus terlihat Mahen sedang rapat himpunan bersama teman - teman dan junior himpunannya. Haekal menunggu di depan sekre himpunan sambil menyapa orang yang lalu - lalang disana dengan penuh ceria. Tak lama ada dua orang senior wanita, seangkatan Mahen ingin masuk ke sekre tetapi malah berhenti melihat Haekal disana.

"Heh, lo ngapain sih disini? Ganggu tau gak, pulang sana. Anggota bukan malah mejeng disini" ucap salah satunya
"Apa sih, orang Ekal lagi nunggu kak Mahen" balas Haekal
"Hahahaha... lo? Nungguin Mahen? Ga salah cil. Dia tuh ga suka sama lo, sok imut, bocil lagih, dia sukanya sama gue"
"Iya deh lo tuh katro, kampungan. Mahen gaakan suka sama lo, dia cocoknya tuh sama Yena" ucap salah satunya menunjuk temannya yang bernama 'Yena'

Haekal sempat mengangkat satu alisnya mendengar seniornya berbicara begitu, tak lama ia tertawa dengan kencang sampai Yena dan temannya itu membalas dengan tatapan sulit diartikan.

"Aduh aduh sampe keluar air mata nih Ekal. Gini ya kakak kakak senior yang 'cantik', jangan kegeeran, nanti malah malu sendiri, kan kasian pfftt..." ucap Haekal dengan menahan tawanya

Mendengar dibalas seperti itu, Yena mengangkat tangannya dan terayun untuk memukul Haekal. Tak lama Haekal mencekal tangan Yena dan menariknya di balas sunggingan.

Engsel dan pengangan pintu pun terbuka, menampilkan Mahen sang ketua himpunan dengan wajah yang suram.

"Ada apa ini? Berisik banget! Kalian tau gak kami sedang rapat?!" ucap Mahen dengan meninggikan suaranya
"Ini lagi, Haekal kenapa kamu megang tangan Yena kaya gitu?" lanjutnya

"Mahen~ tolongin Yena, ih lepasin. D-dia mau mukul Yena. Ugh sakit" ucap Yena dengan nada pura - pura memelas. Haekal jengah dan jijik mendengarnya menghempaskan tangan Yena dan tak lama ia melihat Yena sudah memeluk lengan Mahen dengan kuat, kedua mata Yena saat melihat Mahen seakan - akan terdzolimi oleh Haekal.

Haekal tersenyum tipis, dengan kesabaran yang sudah diambang batas. Ia lalu menarik kuat tangan Mahen yang sebelahnya hingga pelukan Yena terlepas. Haekal lalu memeluk tubuh Mahen erat. Yah kini dia yang pura - pura mengadu pada pacarnya. Kita lihat bagaimana ekspresi Yena dan temannya itu.

"Kaka~ hiks dia yang mulai duluan. Ekal kan agy nungguin kaka diluar sampai selesai rapat, dia malah ngata-ngatain ekal.. terus dia mau mukul Ekal, untungnya Ekal cekal. Ekal takut huhuhu" Ucap Haekal manja pada pacarnya, lalu menatap Yena dengan penuh kemenangan sembari menjulurkan lidahnya mengejek.

Mahen melihat Yena dengan tatapan marah. Yena awalnya kaget melihat Haekal memeluk erat orang yang disukainya itu, dia menunduk takut. Haekal tersenyum miring kearah kedua wanita kurang ajar itu dan menjulurkan lidahnya lagi tanda kemenangan.

"Yena, Lifa... kalian berdua dari mana aja, bukannya masuk ikut rapat malah ganggu pacar saya. Awas saja kalau saya liat kalian berdua keluyuran lagi dan suka gangguin junior! Masuk sekarang!!"
"Ha p-pacar. T-tapi hen..."
"Masuk sekarang!!!"

Keduanya terperangah (kembali) ketika Mahen benar - benar menyebut kata 'pacar' dari mulutnya sendiri dan di bentak oleh ketua himpunannya. Setelahnya mereka masuk ke dalan sekre
"Liat aja lo bocah, gue gaakan biarin lo bakal deket sama Mahen lagi..."

Disisi lain Haekal terkikik senang, dibalas jitakan sayang oleh Mahen, pacarnya
"Aduh.. kaka~ ish sakit tau." Haekal mengusap kepalanya yang di jitak dengan mempoutkan bibirnya lucu. Mahen terkekeh sambil mengusap rambut Haekal lembut

"Habisan kamunya juga sih, diapain aja kamu tadi sama mereka hm? Bibirnya... jangan sampai kaka cium kamu disini ya"
"Xixixi tadi Ekal dikata - katain sama dua nenek lampir itu, apa lagi yang satunya dia galak, mau mukul Ekal. Untung Ekal kuat dan berani bisa lawan mereka. Hebat kan Ekal" ucap Haekal dengan penuh kebanggaan

Lika - Liku Keluarga Beruang (Seo Fams) || NCT Family (🔞)Where stories live. Discover now