Ikhlas

330 42 0
                                    

Berpisah dulu, perbaiki diri lalu bertemu lagi dengan versi terbaik.

Namun, jika pada akhirnya semesta tidak mempertemukan kembali bagaimana?

Kalian tahu? Terkadang Tuhan sengaja mendatangkan seseorang dalam hidup kamu itu hanya untuk sekedar singgah, bukan untuk menjadi pasanganmu kelak saat menikah.

Ikhlas? Memang sulit, dan lagi pasti sakit.

Apalagi, seorang itu memberikan banyak kenangan di dalam hidup kita yang selamanya tidak mungkin bisa terlupakan.

Rasanya ingin sekali saya gapai, namun begitu tinggi hingga saya tak sampai.

Mengagumi seseorang, apalagi cinta pertama pasti akan mempunyai ruang tersendiri di dalam hati. Bahkan jikalau orang baru datang pasti ada sedikit dejavu dengan kenangan bersama orang lama.

Jadi pemenangnya orang lama?

Tidak juga.

Huft!

Dulu saya dan dia pernah saling mempunyai rasa yang sama, namun di waktu itu kita tidak dapat bersama. Mungkin kata-kata cinta datang di waktu yang salah itu memang benar adanya.

Terbukti saat itu saya dan dia tidak dapat bersama.

Saya pikir, Tuhan akan mempertemukan kita kembali untuk memperbaiki semua yang sudah terjadi di masa lalu hingga akhirnya saya dan dia mempunyai kesempatan untuk bersama lagi di waktu yang berbeda.

Ya, saya berpikir saat itu.

Dan benar, Tuhan kembali mempertemukan kita di waktu yang cukup lama. Pertemuan yang sudah saya nanti-nantikan kini tiba akhirnya.

Senang? Jangan di tanya lagi.

Bagaimana perasaanmu jika bertemu dengan seseorang yang sudah lama ingin kamu temui selama ini. Sampai akhirnya Tuhan mempertemukan kembali kamu dengannya.

Dikatakan menunggu mungkin benar. Bahkan saat dia sudah bersama orang lain pun saya masih tetap setia menunggunya di sini ditemani dengan kesendirian.

Menolak seseorang yang akan masuk di dalam hidup saya. Menyukai seseorang yang mirip dengan dia, entah itu dari cara bicaranya, fisiknya, tingkahnya, atau bahkan hobinya.

Namun, sayangnya kesenangan itu hanya berlaku sesaat. Semua angan-angan itu hanya tinggal kenangan, tak banyak yang saya dapatkan dari pertemuan kedua ini.

Awalnya baik-baik saja. Bahkan saya dan dia sempat kembali mengutarakan perasaan yang sama. Tapi lagi-lagi jalan pikiran kita berbeda, dan itu juga yang membuat kita menjadi asing kembali.

Rasanya lucu sekali jika diingat-ingat kembali. Harapan saya patah oleh kenyataan.

Di detik itu juga, saya memutuskan untuk benar-benar melepasnya.

Saya tahu ini akan sangat sulit, tapi saya yakin bahwa suatu saat saya akan menemukan seseorang yang membuat saya benar-benar melupakannya.

Pada akhirnya saya tahu bahwa kebahagian bisa saja tercipta dengan adanya orang baru di dalam hidup kita. Dia bahagia dengan pasangannya, dan saya bahagia dengan pasangan saya yang baru.

Memang butuh waktu, tapi saya berjanji dengan diri saya sendiri untuk tidak akan merasakan sakit yang sama lagi seperti saat itu.

Tapi saya tidak pernah menyesal pernah mengenalnya. Hanya saja yang saya sesali menaruh rasa harap terlalu dalam pada manusia, yang sudah jelas-jelas sumber luka.

Mau bagaimana lagi? Semuanya juga sudah terjadi.

Akhirnya saya paham. Pertemuan kedua kita bukan maksud Tuhan untuk mempersatukan, melainkan sebuah salam perpisahan.

02 April 2023

°°°°°
TBC...

Sebuah GoresanWhere stories live. Discover now