10. Officially Relationship

68 4 0
                                    

Jam 1.30 siang, ketika matahari lagi menunjukkan sinarnya yang amat sangat menyinari bumi, membuat bumi menjadi sangat terik sekaligus panas. Huang Renjun bersama dengan kedua temannya sudah berkumpul di Caffe yang ia bilang kepada kekasihnya tadi.

Sudah hampir 2 jam lebih waktu yang mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas mereka masing-masing, dan 30 menitnya mereka gunakan untuk mengobrol bersama. Banyaknya bahan obrolan yang mereka bertiga obrolkan secara bersama. Entah itu ketampanan oppa-oppa Korea kesukaan mereka, atau bahkan topik terhangat yang ada di kampus mereka.

Dan saat ini, obrolan mereka sudah masuk ke tahap ranah hubungan mereka dengan kekasih mereka masing-masing. Dimana kedua teman kuliahnya bernama Winter dan juga Karina ini sudah menceritakan permasalahan yang tengah atau bahkan sudah di lalui hubungan mereka.

Dan saat ini, sepertinya sudah masuk ke tahap dirinya yang ditanyai kedua temannya. Terlihat sang teman yang berambut hitam legam ini sudah menanyakan perihal hubungannya dengan pria bernama Lee Haechan. "Jadi, gimana hubungan lo sama Haechan? Kalian baik-baik aja kan?" Pertanyaan yang selalu terlontar dari mulut Karina, yang selalu memastikan hubungan asmara semua temannya ini dalam keadaan yang baik.

Dan ya, respon yang ia berikan selalu sama. Yaitu, ia selalu menganggukkan kepalanya seraya menjawab, " Ya..... iya, gue sama dia baik-baik aja. Kenapa emangnya?" Jawaban yang selalu di akhiri kalimat tanya.

"Tapi serius deh, Njun! Lo sama Haechan ini beneran jalin hubungan sebagai kekasih?" Pertanyaan yang baru saja terlontar dari temannya berambut pendek bernama Kim Winter ini, yang sebenarnya udah gak asing ditelinganya.

Pasalnya, hubungan antara dirinya dengan pria berzodiak gemini itu jauh dari kata sepasang kekasih, karena mereka tuh sering meributkan hal kecil, bertengkar, beragumen, tapi ya... gak lama, akur lagi. "Iya, Winter! Ya... walaupun hubungan gue sama dia ini sering banget dibilang gak kayak orang pacaran, tapi gue sama dia tuh beneran ada hubungan selain temen. I mean, We're a lover." Jawaban yang selalu ia berikan, ketika ada yang bertanya seperti ini.

Winter sendiri yang melihat temannya salah tangkap akan ucapannya, ia langsung meralat maksud dari pertanyaannya. "Gak Njun, bukan itu maksud gue. Maksud gue tuh ya, gue penasaran siapa yang pertama kali ungkapin perasaannya, dan siapa yang ngajak pacaran. Gue tau sebesar apa gengsi sepupu gue. Gue juga tau kalau misalkan lo itu perempuan yang berprinsip. Lo gak akan bilang atau bahkan ngajak pacaran ke pria, sekalipun lo suka sama pria itu." Jelasnya.

"Jadi, maksud gue tuh, gue cuma penasaran sama orang yang pertama kali ngajak atau bahkan berkomitmen menjalin hubungan di antara kalian berdua ini. Lo, atau sepupu gue?" Tambahnya, yang udah lama menyimpan pertanyaan ini, dan baru berani mempertanyakan ini.

Dan Karina yang sedari tadi mendengarkan pun ikut tertarik ke dalam obrolan ini. Dirinya juga penasaran akan hal ini. "Bener tuh, Njun. Gue juga penasaran banget sama kalian berdua. Siapa yang pertama kali nurunin gengsinya buat ajak pacaran?" Timpalnya.

Tanpa berpikir apapun, Renjun langsung menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan yang diberikan kedua temannya ini. "Gak ada." Jawaban polos yang ia keluarkan, langsung mendapatkan respon kaget dari kedua temannya.

"Hah?! Gimana, gimana?!"

"Maksud lo?!"

Pertanyaan yang kedua temannya berikan, akan jawaban yang ia berikan tadi. Seakan tidak percaya apa yang ia ucapkan dan apa yang mereka berdua dengar tuh benar adanya. "Gak ada ucapan i love you dan i love you too. Atau bahkan gak ada ajakan untuk pacaran." Ujarnya sekali lagi, menjelaskan jawabannya tadi.

Dan ya, penjelasan akan jawaban yang tadi ia berikan, membuat kedua temannya semakin menunjukkan respon terkejut. "Kok bisa?! Terus, kenapa lo bisa bilang kalau misalkan lo sama Haechan ini pacaran?" Tanya Karina, yang udah gak bisa nahan rasa penasarannya lagi.

"Ya... karena si Haechan duluan yang bilang gue ini pacarnya. Dia juga yang pertama kali manggil gue sayang. Maksud gue, dia sering bilang sayang, mau kemana? Dia juga bilang ke orang-orang kalo gue ini pacarnya. Jadi ya gitu... gue juga beranggapan yang sama, sama dia." Jawabnya, yang sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.

"Njun, sebaiknya lo tekanin lagi deh sepupu gue. Maksud gue tuh ya, sepupu gue tuh berzodiak Gemini. Lo tau sendiri kan Gemini itu se red flag apa. Setau gue, sepupu gue tuh sering banget manggil orang lain dengan ucapan sayang dan pacar. Jadi, lebih baik lo tegasin lagi hubungan lo sama dia." Jelas Winter, yang memberikan peringatan kepada temannya, akan sepupunya sendiri.

"Bukan maksud gue percaya sama zodiak. Jujur, gue gak percaya. Tapi entah kenapa gue percaya sama karakter orang yang berzodiak gemini. Karena ya... mereka sama semua. Jadi, lebih baik lo tanya sekali lagi. Gue ngomong kayak gini juga bukan buat ngejatuhin lo. Gue cuma gak mau lo nganggep hal ini dengan serius, sedangkan sepupu gue-nya enggak. Alias dia cuma bercanda, lo nya kebawa perasaan." Sambungnya.

"Ya elah! Percaya banget deh lo sama yang kayak begituan. Gue-nya fine-fine aja Win, Rin. Maksud gue tuh, gue gak butuh officially akan status sebuah hubungan. Selagi gue sama dia nyaman-nyaman aja dan saling ngejaga perasaan satu sama lain, gue gak masalah." Jelasnya, yang enggan merumitkan masalah status akan hubungan.

"Tapi Njun, status akan sebuah hubungan tuh penting. Maksud gue, lo harus minta kejelasan sama sepupu gue. Dia tuh beneran serius sama lo, atau cuma main-main, akan ucapannya sendiri. Gue tuh ngenal sepupu gue gak cuma 1 tahun atau 2 tahun, Njun. Gue udah tau jeleknya sifat dia. Jadi, gue gak mau lo jadi korbannya yang kesekian kali." Ujar Winter, yang gak ada lelahnya kasih tau temannya ini akan sepupunya.

"Gue gak bermaksud untuk ngejelekin sepupu gue sendiri. Justru disini gue kasih warning ke lo, Njun. Karena lo ini temen baik gue, gue gak mau lo ngerasain sakit, karena sepupu gue sendiri. Jadi, lebih baik lo tanya biar semuanya jelas." Tambahnya.

Baru saja dirinya ingin membalas ucapan temannya berambut pendek ini, temannya berambut panjang sudah mengintrupsi duluan. "Gue boleh kasih pendapat gak?" Tanya temannya, yang bertanya terlebih dahulu, sebelum mengutarakan pendapatnya.

Tanpa ragu, ia menganggukkan kepalanya. "Boleh, Rin. Lo mau tambahin apa?" Tanyanya, yang memberikan kesempatan temannya ini untuk mengutarakan pendapatnya, akan permasalahan dirinya.

Sedangkan Karina yang sudah mendapatkan izin dari temannya, ia langsung mengutarakan pendapatnya. "Disini, gue gak memihak siapapun ya. Gue gak mihak lo, Winter, atau bahkan Haechan. Gue pengen bersikap netral." Tekannya sekali lagi, sebelum mengutarakan maksudnya.

Karena kedua temannya ini merespon ucapannya dengan anggukkan kepala, ia langsung melanjutkan ucapannya lagi. "Njun, gue tau kalau misalkan lo sama Haechan ini orangnya santai, dan gak butuh status atau bahkan pengumbaran akan hubungan kalian berdua. Dan bener kata lo juga. Selagi kalian berdua ini nyaman satu sama lain dan saling menjaga perasaan satu sama lain, itu gak jadi masalah." Ujarnya.

"Tapi, Njun. Omongan Winter tuh gak salah juga. Maksud gue, status akan sebuah hubungan itu emang penting. Kalau misalkan lo udah tau status lo ini sebagai apa di hidupnya Haechan, lo jadi bisa bertindak sesuai status lo. Misal, kalau misalkan status lo ini sebagai pacarnya Haechan secara officially dari ucapan yang keluar dari mulut Haechan langsung, yang dia nya sendiri ngajak lo pacaran. Lo bisa bersikap cemburu ke dia, atau bahkan ngelarang dia untuk dekat sama banyaknya wanita yang berniat merebut dia dari lo." Jelasnya.

"Tapi, kalau misalkan status lo ini hanya sebagai teman atau bahkan pacar tanpa adanya officially dari ucapannya langsung. Lo gak bisa atau bahkan gak berhak cemburu, kalau misalkan dia nunjukkin atau bahkan kasih afeksi lebih kepada wanita selain lo. Karena status lo yang masih tabu atau bahkan sama-samar." Sambungnya.

"Jadi, gak ada salahnya buat minta kejelasan akan hubungan lo, Njun. Terkadang, hal yang kita anggap sepele itu, jadi alasan terbesar kita kehilangan seseorang." Tambahnya.

UNUSUAL PAIR - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang