5. Something Missing

56 5 0
                                    

"Jujur sama gue, ada hal apa yang lo sembunyiin dari gue, atau ada masalah apa yang lo sembunyiin dari gue?" Tuduhan yang keluar dari mulut mungil wanita cantik nan gemesin ini, kepada kekasihnya yang saat ini tengah bermain game diponselnya yang dikhususkan untuk bermain game.

"Sumpah demi tubuh lo yang pendek kayak kurcaci ini, gue gak lagi nyembunyiin masalah atau rahasia apapun, Njun. Harus berapa kali lo nanya kayak gini mulu ke gue? Daripagi sampe dikit lagi mau isya, lo terus nanya kayak gini mulu." Ujar Haechan yang sangat heran, akan pertanyaan yang terus dilontarkan kekasihnya daritadi pagi, sampai malam gini.

Mendengar jawaban kekasihnya yang masih sama, membuat Renjun langsung menghela nafasnya kasar, lalu menggeleng. "Aneh banget chan abisan. Seminggu belakangan ini, kehidupan gue berjalan dengan normal, tanpa adanya masalah." Ujar Renjun, yang akhirnya jujur akan kegelisahan yang sedaritadi ia alami.

Mendengar ucapan keluhan kekasihnya ini, membuat dirinya menatap kekasihnya secara sejenak, ketika hero yang ia mainkan tengah mati. "lah? Seharusnya lo bersyukur dong, kalo hari lo berjalan normal tanpa adanya hambatan dan masalah. Kenapa jadi malah ngeluh?" Tanya Haechan, yang sangat heran dengan tingkah kekasihnya ini.

Mendengar kalimat positif yang keluar dari kekasihnya, membuat Renjun langsung mendecak, dan menggelengkan kepalanya. "Justru itu, Chan! Justru karena hari gue berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan dan masalah, ngebuat gue makin gelisah dan panik." Ujar Renjun.

"Give me a reason about your steatment." Pinta Haechan, yang mencoba mencari tau akar permasalahan kegelisahan yang di alami kekasihnya ini, yang membuat kekasihnya uring-uringan gak jelas kayak gini.

"Kata orang dan kata pepatah jaman dulu, kalo orang yang ngejalanin hidupnya baik-baik tanpa adanya masalah dan hambatan, bakalan adanya masalah besar, setelah ketenangan yang ia alami." Ujar Renjun, yang entah kenapa tuh percaya banget sama kata-kata pepatah.

Sementara Haechan, dia sendiri udah mendecak, begitu mendengar penuturan kekasihnya. "Alah, bohong itu yang. Jangan dengerin apa kata pepatah, dengerin apa kata Tuhan aja. Tuhan itu pembuat rencana dan mengatur semuanya, bukannya pepatah. Udah, kamu jangan pikirin lagi, yang. Kamu mah, apa-apa dipikirin, ujung-ujungnya sakit sendiri." Ujar Haechan, yang kembali fokus akan game yang sedang ia mainkan, setelah heronya kembali hidup.

"Tapi yang..." ucapan Renjun menggantung, disaat kekasihnya ini malah mencium bibirnya.

"Honey, I always beside you and never let you go. Jadi, kalo misalkan kamu ada masalah? Aku bakalan bantu kamu, dan cari jalan keluarnya sama-sama. Jadi, gak usah dibuat khawatir ya?" Pinta Haechan, yang gak mau kekasihnya ini mikir berlebihan hanya karena hal ini.

Sementara Renjun, dia udah lebih dulu menoyor kepala mungil milik kakasihnya ini, begitu mendengar penuturan kekasihnya yang sangat cheesy ditelinganya. "Ngomong apaan sih, anjir?! Kenapa kalimat lo jadi manis kayak gitu? Udah gitu dicampur sama Inggris lagi, gak biasanya? Biasanya lo ngomel kalo misalkan bahasa gue mix Inggris, dan biasanya lo itu seringan nge-mix sama bahasa kelahiran lo." Seru Renjun, yang baru tersadar.

"Ck! Lo mah! Emang ada anjing-anjingnya lo ini! Gue tuh udah berusaha memberikan kalimat yang baik dan positif, biar overthinking lo yang jelek ini berhenti. Tapi lo malah kayak gini! Udah ah! Daripada gak jelas? Lebih baik lo ambilin gue nasi, tolong. Gue laper banget, yang. Dari pagi gue belom makan." Pinta Haechan, dengan tangan yang masib ribet menekan tombol yang ada diponselnya.

Mendengar ucapan bahwa kekasihnya ini belum makan, membuat Renjun  mendecak, dan bersedikap dada. "Belum makan dari pagi? Lo kemana aja, anjir?! Gak inget kalo misalkan punya maag?! Kebiasaan banget sih, Chan! Coba jawab gue, lo kemana aja?" Ujar Renjun, yang meminta penjelasan lebih dulu, sebelum mengambil makan untuk kekasihnya ini.

Baru saja Haechan ingin menjawab, kekasih mungilnya ini sudah lebih dulu mengintrupsi dirinya. "Stop! Jangan dijelasin dulu! Gue ambil makan dulu buat lo. Tunggu gue, dan gue harap lo pake alasan yang logis ya, anjing!" Peringat Renjun, yang langsung keluar dari kamar kekasihnya ini, menuju dapur untuk mengambilkan kekasihnya makan.

Sementara Haechan, dia malah terkekeh geli, begitu mendengar kalimat serta melihat wajah panik yang diberikan kekasihnya ini. "Love you." Kalimat yang jarang Haechan keluarkan dihadapan kekasihnya.

Dan ya! Tak selang beberapa menit, kekasihnya ini sudah kembali dengan tangan yang memegang piring dan juga segelas air dan botol air yang ia bawa, tanpa adanya nampan ditangannya. "Udah cocok jadi waiters lo, yang." Seru Haechan, yang sempat melihat kekasihnya ini.

"Ck! Gak usah ngomong ya, anjir! Gue masih kesel sama lo! Daripada lo ngeledek gue, lebih baik kasih alasan yang tepat akan keterlambatan lo dalam makan!" Ujar Renjun, yang langsung melangkahkan kakinya menghampiri kekasihnya, dan menaruh semua yang ia bawa diatas nakas samping tempat tidur milik sang kekasih.

"Jadi gini, yang. Tadi malem tuh gue ada latihan buat turnamen minggu depan. Gue latihan sama tim tuh dari jam 10 malem, eh kebablasan sampe jam 3. Nah udah deh tuh gue tidur abis subuh, gak makan lagi gue, yang. Ngantuk banget, alhasil gue tidur. Gue kira kalo misalkan gue bangun siang, eh ternyata gue malah bangun abis magrib. Udah kayak cosplay meninggal gue, cok." Jelas Haechan, akan insiden telat makannya ini.

"Ck! Kebiasaan banget sih, yang! Udah sering aku bilang juga. Kalo misalkan mau latihan, atau mau maen tuh inget waktu! Gak sampe jam 3 juga, yang! Mana sampe lupa buat makan!" Ujar Renjun, yang kesal akan kekasihnya yang sangat menyepelekan makan. Padahalkan kekasihnya ini punya riwayat penyakit maag!

Lucu kan? Renjun punya riwayat penyakit lambung karena keseringan makan pedas. Sedangkan Haechan, kekasihnya juga punya riwayat penyakit maag, karena keseringan telat makan. Tapi mereka berdua ini sering banget gak sadar, dan sering menyepelekan penyakit mereka. Seperti Renjun yang masih suka makan pedas, dan Haechan yang masih suka telat makan.

"Iya yang, maaf. Aku tau kok aku salah. Tapi kamu gak usah khawatir! Aku udah minum promag tadi, pas banget bangun tidur. Aku bakalan berusaha gak buat kayak gini lagi." Ujar Haechan, yang gak mau memperpanjang masalah ini.

Renjun sendiri yang paham kalau misalkan kekasihnya ini gak mau memperpanjang masalah, alhasil dia cuma menghela nafasnya aja, dan mengambil piring yang ada diatas nakas. "Yaudah iya, aku maafin. Jadi, mau makan sendiri, atau disuapin?" Tanya Renjun, memberikan pilihan untuk kekasihnya ini.

Mendengar penawaran menarik yang kekasihnya ini berikan, membuat Haechan langsung menoleh, dan menatap kekasihnya dengan cengegesan. "Hehehe, suapin." Pintanya, yang langsung dilakukan oleh kekasih mungilnya.

UNUSUAL PAIR - HYUCKRENOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz