38. kunci

655 67 0
                                    


wonyoung menarik lengan sunghoon menuju ke hadapannya dengan posisi sunghoon berdiri dan wonyoung yang masih terduduk, sunghoon merasakan pinggang nya yang ramping dipeluk oleh Wonyoung

" Tetap seperti ini dahulu oppa, aku ingin memeluk oppa, karena aku bangga pada oppa, oppa bisa melalui semua masa sulit ini, betapa kesepiannya sunghoon dahulu, sekarang aku bisa menemani oppa sekarang agar tidak kesepian lagi, aku sangat bahagia bertemu oppa, jika oppa mengalami hal sulit, aku akan berlari memeluk oppa seperti ini " nada wonyoung yang terisak menahan nangis, wonyoung tidak bisa membayangkan sesulit apa sunghoon dahulu, sedangkan sunghoon saat itu masih sangat kecil, wonyoung merasakan rasa kesepian yang dirasakan oleh sunghoon

POV sunghoon

Sunghoon merasakan hal yang tidak pernah dirasakan sebelumnya yaitu kehangatan dan kenyamanan yang diberikan wonyoung saat bersamanya, semua sisi yang tidak ingin aku tunjukkan malah aku tunjukkan semua padanya

Sisi yang aku sudah tutupi Rapat rapat tetap terbuka karena kunci nya berada di wonyoung

Aku hanya bisa terdiam dan merasakan puk puk tangannya yang menenangkan ku

Wonyoung kemudian melepaskan pelukannya, aku sangat gemas melihat reaksinya, aku usap usap kepalanya sehingga rambutnya berantakan

Wonyoung teriak kecil
" Aaa,Oppa, kamu jail yaa" senyum terpancarkan dari wajahnya

Aku berlari menjauhinya untuk mengembalikan kotak p3k, setelah itu aku kembali menghampiri wonyoung, dan aku melihat kakinya, sepertinya kaki nya masih belum sembuh sepenuhnya, aku mengulurkan tanganku untuk membantu membangunkannya dari posisi duduk dan menuntut nya keluar dari ice rink menuju tempat parkir, di mobil telah ada asistennya yang dapat dipercaya untuk merahasiakan hubungan ku dengan wonyoung,
Aku mengatakan pada asisten wonyoung

" tolong Jaga baik baik Hyung dia tadi sempat terjatuh sehingga terluka dibagian pergelangan nya, hati hati di jalan,jangan mengebut Hyung"
Dan aku menghampiri wonyoung, wonyoung menurunkan kaca jendelanya,

" Wonyoung ah, jangan lupa kabari aku kalau sudah sampai, aku akan pergi naik taksi setelah ini"

Aku melambaikan tanganku dan berjalan menjauhi mobil wonyoung, menuju ke jalan utama untuk mencari taksi karena aku belum mendapatkan SIM sehingga aku bepergian naik taksi hanya saat aku bertemu dengan wonyoung, karena aku belum siap menceritakan semuanya ke asistenku

Kisah Di Balik Kamera || JangkkuМесто, где живут истории. Откройте их для себя