Chapter 18 🌹🌷

67 17 15
                                    

Happy Reading 🥰💕

Welcome to bulan Mei 🧡🧡

Dan maaf baru update lagi hehe ..







•🌷•

•🌷•

•🌹•

•🌹•







"Sini bukunya," Farhan mengulurkan tangannya lalu Andini memberikannya. Lebih baik dirinya dibawah saja daripada nanti terpleset saat menaiki kursi.

Alhasil, Farhan yang menaiki kursi dan menata bukunya sementara Andini yang memegangi bukunya lalu memberikannya satu-persatu pada Farhan.

Setelah selesai, Farhan turun dari kursi. Lalu beralih menatap Andini dan memberikan senyuman manisnya. Berharap gadis itu akan terpesona padanya.

Tapi Andini sama sekali tidak perduli akan hal itu. Gadis itu langsung pergi untuk mulai bersih-bersih Perpustakaan yang belum disapu.

"Gak tau terima kasih dasar. Orang mah makasih kek udah dibantuin. Ini malah nyelonong pergi gitu aja." gumam Farhan kesal.

Kedua murid itu sibuk dengan bagiannya masing-masing membersihkan Perpustakaan. Dan seperti biasa, tidak ada obrolan apapun diantara kedua insan itu.

Sesekali Farhan melirik ke arah Andini yang sedang mengepel di sebrang sana. Sementara dirinya sedang menyapu di bagian lainnya.

"Cantik banget. Sayangnya galak." gumam Farhan, cowok itu tidak dapat menampik bahwa gadis galak itu memang cantik. Mungkin jika sifat Andini seperti gadis kebanyakan, akan mudah bagi Farhan untuk menaklukkannya.

Tanpa keduanya ketahui, Pak Satpam mengunci Ruang Perpustakaan karena mengira tidak ada orang di dalamnya. Lagipula ini sudah jam pulang sekolah.

1 jam kemudian, kegiatan bersih-bersih dan beres-beres Perpustakaan itu akhirnya selesai. Farhan yang tidak sabar ingin pulang berjalan lebih dulu ke arah pintu.

"Loh, kok pintunya gak bisa kebuka sih?" herannya lalu mencoba menarik gagang pintu Perpustakaan lagi namun tetap tidak bisa.

"Biar gue aja. Lo minggir." ujar Andini.

Farhan pun segera minggir dari sana. "Coba aja kalo bisa. Gue yang cowok aja gak bisa, apalagi lo yang cewek."

Andini paling benci jika ada laki-laki yang memandang sebelah mata kepada kaum perempuan. Namun ia terlalu malas meladeni cowok disampingnya ini.

Gadis itu mencoba menarik-narik gagang pintu bahkan mendorong-dorong pintunya namun tetap tidak bisa terbuka.

"Kan udah gue bilangin kalo pintunya susah gak bisa kebuka."

"Pintunya udah dikunci. Pasti Pak Satpam ngira kalo nggak ada orang."

"Jadi kita berdua kejebak di dalem sini? Sampe besok pagi gitu?"

Terdengar aneh saat cowok itu menyebut kata 'kita'. Padahal mereka bukanlah teman akrab melainkan lebih cocok disebut sebagai musuh karena tidak akur.

Andini menghela nafas pasrah. Ia harap adiknya akan mencarinya dan menemukannya di sini. Tidak bisa dibayangkan jika dirinya akan terjebak semalaman di satu ruangan bersama Farhan.

Tidak akan ia biarkan itu sampai terjadi.

***

Sementara itu di Kantin, Andika yang tengah asyik bermain game di handphone-nya tidak sengaja melihat jam yang tertera disana dan merasa heran.

Eternal Love🌹🌷 | Hyunjin ♡ KarinaWhere stories live. Discover now