Ada yang tau kenapa cerita ini pake lambang bunga mawar 🌹 dan bunga tulip 🌷?
Pak Kamal
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
•🌹•
•🌷•
•🌷•
•🌹•
"Lo bete yah?"
Farhan pake nanya lagi. Udah keliatan jelas dari mukanya kalo Agung tuh lagi kesel.
Masalahnya gini, Farhan dateng pagi-pagi ke rumahnya jam 5 naek taksi dan minta berangkat bareng. Padahal Agung tiap hari kan berangkatnya sama Vania. Seenggaknya kabarin dulu gitu pas malemnya, jangan dadakan begini. Jadinya Vania ngambek karna itu.
Agung udah nyuruh Farhan buat berangkat naek taksi atau nebeng sama Daffin aja, tapi anaknya keukeuhnggak mau.
"Lagian lo kenapa gak bawa motor sih?"
"Gue lagi males. Sorry ya, Gung. Hehe."
"Udahlah gak usah dibahas lagi."
"Nanti gue bantuin ngomong deh sama Vania supaya dia gak ngambek lagi."
"Gak perlu."
"Maafin gue ya, Bro."
Agung hanya menghela nafas dan berjalan cepat mendahului Farhan.
"Gung! Tungguin gue!"
Farhan ngejar Agung terus ngerangkul pundak bestinya itu. "Janji deh gue gak lagi-lagi kayak gini. Nanti pulang sekolah gue nebeng ke si Daffin aja, gak pulang sama lo."
"Iya."
"Ish, lo mah ngambekan kayak cewek."
"Ayaaaaaaaannnggg~"
Suara itu menggema dengan keras di koridor sekolah. Farhan menatap malas gadis yang sedang berlari ke arahnya itu.
"Ayang, ini aku bawain sandwich yang kamu pesen kemaren."
Farhan langsung bersikap dingin. "Cath, kita udah putus semalem. Lo bukan pacar gue lagi. Jadi stop manggil gue begitu dan bersikap seolah-olah lo masih pacar gue."
