03

60 11 4
                                    

03. Janda Premium



Ellinor memasuki rumah yang dulu pernah ia tinggali ini, perasaan nya bergejolak antara marah, rindu dan kecewa.

Baru saja melangkah ke ruang tamu, maniknya sudah di sambut dengan sepasang kekasih yang sedang bercumbu di sofa tanpa tahu malu.

Berdehem keras guna menyadarkan sepasang kekasih itu, ia tersenyum lalu mengambil langkah mendekat dan duduk tetap di hadapan sepasang kekasih yang tak lain tak bukan adalah Damian dan Viosa.

Damian dan Viosa buru buru membenarkan posisi mereka, lalu duduk berdampingan.  Damian mengubah raut wajahnya. Menjadi dingin seperti biasa.

Viosa bangkit, lalu mendekat dan duduk di samping Ellinor. Ia memeluk lengan Ellinor, namun segera di tepis oleh gadis cantik itu. Wajahnya menggelap namun, dalam sekejap langsung lenyap dan berubah menjadi wajah polos tanpa rasa bersalah.

"Kak, aku melihat wajah kakak selalu ada di televisi. Kakak sangat terkenal sekarang, aku senang melihatnya. Aku harap kakak tidak akan membuat masalah dan merusak citra kakak di depan media."

Ellinor memutar bola matanya malas, ia sedikit memberi jarak.

"Tentu saja saya bisa menjaga citra saya, saya sudah lama berkecimpung di dunia permodelan, saya tidak seceroboh itu. So nona Viosa tidak perlu menghawatirkan saya."

Viosa hanya tersenyum paksa mendengarnya.

"Oh, ya. Disini saya tidak ingin membicarakan tentang citra atau kesuksesan saya dalam berkarya."

Viosa berdecih pelan mendengar nada penuh kesombongan Ellinor.

"Disini saya ingin membicarakan tentang pernikahan saya dengan tuan Damian." Ujar Ellinor, menatap tepat ke manik Damian yang selalu mengeluarkan tatapan tajam untuknya.

Damian membalas tatapan Ellinor, ia menaikan sebelah alisnya, bibirnya menyergai tipis.

"ayo." Damian berdiri tanpa menoleh ia langsung memimpin jalan.

Ellinor berdiri, bersiap mengikuti langkah Damian sebelum melirik ke arah Viosa yang juga ikut berdiri.

"Anda ingin kemana?"

"Tentu saja mengikuti Damian."

"Ini antara saya dan suami saya. Orang luar tidak di perkenankan untuk ikut mendengar pembicaraan kami."

Viosa mengepalkan tangannya, tatapannya menghunus tajam mengiringi langkah Ellinor yang mengikuti Damian.

¥¥¥

Ellinor duduk di hadapan Damian, sekarang mereka sedang berada di ruang kerja pria itu, dan tentu saja hanya berdua.

"Saya tidak ingin basa basi. Langsung saja, kenapa anda tidak ingin menandatangani surat cerai kita tuan Damian yang terhormat?" Ellinor berbicara dengan nada tegas.

Tatapan Damian yang awalnya tajam, kini mulai melembut, ia menggenggam tangan Ellinor yang memang berada di atas meja. Ellinor tak dapat menepisnya karena Damian menggenggam tangannya dengan kuat.

"Kita tidak harus berpisah, aku akan menjadikan Viosa istri kedua, tapi kamu tenang aku akan adil pada kalian. Aku akan bersamamu Senin sampai Rabu, dan Kamis sampai Sabtu aku akan bersama Viosa. Jika ingin lebih, Viosa berkata tidak apa apa hari Minggu di ambil oleh mu. Jadi aku bersamamu selama 4 hari."

Ellinor menarik tangannya kuat, tatapannya sirat akan kemarahan mendengar penuturan tak masuk akal dari Damian.

"Saya tau anda tidak ingin menandatangani surat cerai itu karena takut, kerjasama antara perusahaan orang tua saya dengan anda putus kan?" Tebak Ellinor yang sayangnya tepat sasaran.

Ellinor tertawa pelan, ia menatap Damian.

"Jika anda tidak ingin menandatangani surat cerai itu, dengan terpaksa saya harus membawa ini ke jalur hukum."

Damian sedikit terdiam, sebelum mengulas senyum.

"Bagaimana tanggapan media tentang perceraian ini? Bisa bisa ada artikel yang keluar dengan judul Seorang Model yang sedang naik daun ternyata sudah menikah diam diam dan sekarang sedang mengurus perceraian nya di pengadilan?, Pikirkan lagi karirmu."

Ellinor terkekeh mendengar perkataan Damian, ia mengangkat kakinya untuk bertumpu pada kaki yang satunya. Melipat tangan di dada, membuat ekspresi wajah penuh kesombongan namun masih terdapat sisi elegan. 

"Walaupun saya menjadi seorang janda, saya yakin masih banyak yang mengantri untuk menjadi pasangan saya. Karena saya Janda Premium."

Belum sempat Damian membalas perkataan Ellinor, terdengar suara gaduh di luar.

Mereka saling tatap, sebelum bangkit dan mendekati sumber suara.

Mereka berjalan berdampingan menuju ruang tamu.

"Dad? Mom?"

¥¥¥

Haii
I'm back!
Sorry banget aku sempet ngilang beberapa hari ini, karena aku lagi ujian!

InsyaAllah setelah ini aku update seperti biasa yaa.





Salam manis : wulan♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I changed for my selfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang