31. Time Travel Between Us

Zacznij od początku
                                    

Sorot mata Daren berubah, tatapan menggoda dan jahil itu menguar entah kemana. Kini hanya ada tatapan dingin khasnya yang selalu ia lemparkan pada Kyra.

Way yang peka suasana mulai tak kondusif, segera menyodorkan kertas miliknya pada Kyra dalam diam.

Bian yang melihat gelagat Way pun ikut memberikan kertas yang ia genggam, disusul Virgo.

Kyra menerima kertas dari antek-antek Daren secara kasar. Seharusnya dari awal mereka bisa diajak kerjasama, kenapa ia harus berdebat dengan bos mereka, baru mereka mau bersikap kompromi?

Daren menunduk, menstabilkan emosinya. Ia tidak boleh marah dan ya.. benar ia yang memulai duluan. Dari awal ia hanya berniat menggoda Kyra.. ia tidak perlu kaget dengan balasan Kyra yang menusuk.

"Ini...." Cuma kata itu yang terucap dari bibir Daren. Manik hitam pekatnya menatap Kyra tak berkedip.

Saat Kyra mengulurkan tangannya ingin mengambil kertas kecil itu, Daren langsung menarik pergelangan Kyra hingga gadis itu terjatuh di pangkuannya.

"Gegara kertas ini lo ngatain gue? Gue gak bakal bantah omongan lo, gue emang nakal dan cuma tahu main-main bahkan di situasi seperti ini." senyumnya mengerikan. Tangannya perlahan melingkar di pinggang Kyra, mengikat gadis itu sepenuhnya.

Entah mengapa.. bagi Daren ada perasaan familiar. Tangannya terasa pas di pinggang ramping itu, seakan memang tempatnya disana, seolah pinggang itu memang miliknya.

Seisi kelas menahan nafas menyaksikan adegan tersebut, terlebih Kyra, badannya seketika kaku. Ia tak menyangka Daren akan menariknya.

"Eh.. Lo yang mata empat, lo wakil ketua OSIS tahun lalu kan? Ambil kertas itu dan keluar sana, silahkan lanjutkan pekerjaan kalian... Hanya, gue pinjam bentar ketua OSIS lo!"

Bio dengan ragu-ragu mengambil kertas di tangan Kyra. Ia tersenyum kecut, menyampaikan permintaan maaf pada rekannya tersebut karena tak bisa menolongnya melalui tatapan mata. Sekilat mungkin ia berbalik, mengajak adik-adik kelas yang sedari tadi berdiri didepan kelas untuk keluar.

Pikiran Kyra blank.. tangan Daren yang melingkar nyaman di pinggangnya menggelitik perasaan terdalamnya. Membangkitkan semua momen yang ada di tahun 2040, yang mana ia terbiasa dengan tangan kokoh itu berada di pinggangnya.

Way, Virgo dan Bian langsung bersorak yes dalam hati. Kemampuan playboy Daren akhirnya digunakan juga.

"Kenapa tiba-tiba diam? Gak nyerocos lagi?" tegur Daren. Ia menjepit pipi Kyra dengan jemarinya dan memaksa gadis itu menatap dirinya. Hal itu membuat pipi Kyra seketika mengembung, seperti anak babi? Maybe...

Daren tak dapat menahan senyumnya.. Kyra terlihat konyol saat ini.. matanya yang kosong dengan pipi menggembung dan bibir yang mengerucut, sungguh penampilan yang spektakuler.

Perasaan kesal dan emosi yang ia miliki akibat kata-kata Kyra hilang dalam sejenak. Ia tidak pernah melihat muka Kyra yang seperti ini.. ia harus akui, Kyra... menggemaskan.

Kyra tersentak... matanya melotot lebar. Tanpa abcd, ia langsung memukul tangan Daren hingga empunya tangan menjerit kesakitan.

"Pipi gue sakit ANJIR! Dan ngapain lo narik gue hah?!" marah Kyra dan seketika bangkit dari pangkuan Daren. Sayangnya, Daren tidak melepaskannya semudah itu.

Murid-murid yang 90% laki-laki yang ada menatap Kyra menggoda. Jarang-jarang ketua OSIS tahun kemarin datang berkunjung ke kelas mereka dan berhasil ditaklukan oleh Daren

"Lo mau kemana? Gue siap dengerin cerocosan lo lagi! Tadi sampai di murid nakal yang hanya tahu main-main di situasi kek gini, selanjutnya apa? Murid modelan kek apalagi gue?"

Kyra menghela nafas kasar. Tangannya sibuk melepas tangan Daren yang melingkar erat di pinggangnya.

"Lepasin gue, brengsek! Lo dengar gak sih?!"

"Gak denger, gue budeg!"

Kyra tahu.. Daren pasti akan melakukan rencana gilanya untuk membuat ia jatuh cinta, semalam saat cowok itu mengajaknya ke kafe.. itu adalah permulaan.

Sekarang adalah langkah pertama.. ok, kalau begitu ia juga akan mainkan perannya. Kita lihat siapa yang jatuh cinta duluan dan memegang kendali.

Kyra menyeringai samar, dengan gerakan sedikit centil ia mengalungkan tangannya di leher Daren.

"Gak dengar ya? Uhmm.. masa sih?" tanya Kyra balik berlagak imut. Ia memiringkan kepalanya dan melemparkan tatapan berkaca-kaca dengan mulut menggerucut.

'WTF!'

Virgo, Way dan Bian langsung menganga.. kehilangan kata-kata.

Rahang Daren seolah jatuh. Ia tidak mengantisipasi bahwa Kyra akan membalasnya seperti ini. Tcih, boleh juga!

....

Time Travel Between Us ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz