Chap 1

865 63 2
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi



Happy reading




Chap 1

"Sasuke, kau mirip dengan Izuna. Madara pasti tidak akan menyerangmu!" kata Hashirama ketika Sasuke berjalan melewatinya.

Dengan penuh percaya diri, Sasuke pun menyerang Madara dengan pedangnya. Namun pedang itu malah dibalik oleh sang shinobi terhebat.

Jleb. Pedang pun menancap di dada kiri Sasuke. Madara tertawa jahat saat berhasil membunuh bocah yang Hashirama sebut mirip dengan adiknya.

"Adik kandungku saja kubunuh. Apalagi bocah yang hanya mirip. Kau naif sekali, Hashirama!" seru Madara.

Sasuke benar-benar kehilangan kekuatannya. Untuk bergerak pun tak bisa. Di saat terakhir, ia menoleh ke arah sesosok pemuda berambut pirang yang sedang berlari ke arahnya.

"Sasuke!!!" teriak pemuda itu aka Uzumaki Naruto.

Mata Sasuke pun tertutup untuk selama-lamanya.

'Maafkan aku, dobe. Aku belum sempat bertarung lagi denganmu dan juga meminta maaf padamu. Selamat tinggal,' suara hati Sasuke.

"Sasuke!!!"

Naruto terus berteriak. Sedangkan Sakura yang sudah berusaha mengobati Sasuke hanya bisa menangis. Apalagi tak lama setelah Sasuke tewas, Naruto juga ikut menyusul rekan satu timnya menuju alam baka.

'Sasuke, aku harap kita bisa bersama lagi meskipun bukan di dunia ini,' suara hati Naruto.
.
.
.
.
.
.
Terdengar samar-samar suara lebih dari satu orang ketika kelopak mata itu terbuka dengan perlahan. Sepasang mata berwarna hitam yang indah membuat paras cantik nan sempurna bak dewi Venus semakin menawan.

"Lady?" sapa seorang perempuan dengan pakaian ala maid perpaduan hitam dan putih sepanjang mata kaki.

Sepasang mata beriris hitam itu mengedipkan matanya. Perlahan ia bangkit untuk duduk. Kepalanya pun menengok ke kiri, ke kanan dan ke depan.

Sebuah kamar bernuansa kerajaan abad 18 menyambut indera penglihatan gadis cantik itu.

"A-aku.. Di mana? Apa ini neraka?" tanya sang gadis dengan polosnya.

Perempuan yang merupakan pelayan pribadi si gadis langsung memeluk si gadis dengan erat.

"Lady, tolong jangan bicara begitu! Lady bukan gadis yang jahat. Lady Sasuke adalah gadis yang baik hati dan lemah lembut," ucap perempuan itu.

Dengan cepat si gadis mendorong si perempuan yang diketahui adalah pelayannya.

"Apa yang kamu katakan? Lady, gadis? Apa itu?" tanya si gadis. "Jangan bicara omong kosong!"

Si gadis membentak si pelayan.

"Aku tahu kalau kamu selama ini menyukaiku. Tapi jangan mengikutiku sampai ke neraka, Karin!" maki si gadis.

Si pelayan tersenyum ketika mendengar si gadis menyebut namanya.

"Lady tidak lupa padaku?" tanya pelayan yang memiliki nama yang sama dengan yang gadis tadi ucapkan.

To Be a Princess (slow up) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant