Tolong Jangan Balas Seperti Ini

Start from the beginning
                                    

(Anggap baby ya)

"Hai sayang, ini pasti sangat sakit sayang". Aunty Osi mengelus punggung tangan baby melihat ke arah kening baby yang diperban, kaki yang digips

"Baby cepat bangun ne, aunty merindukan baby. Rindu rengekan manja baby, rindu senyum baby dan cerita-cerita baby sehabis pulang sekolah". Aunty Osi mencium punggung tangan baby, mengingat baby yang selalu antusias berbagi cerita ketika di sekolah

"Aunty akan menjaga baby dari orang-orang yang menjahati baby, termasuk mommy baby". Aunty Osi

"Rose". Aunty Chu memanggil aunty Osi

"Ne unn, apa kata dokter?". Aunty Osi

"Baby mengalami luka yang serius rose, pemulihannya mungkin memerlukan waktu yang cukup lama. Apalagi patah tulang rusuk, meskipun masih bisa tumbuh cepat diusia baby yang masih anak-anak, tapi itu harus benar-benar di perhatikan minuman dan makanan yang dikonsumsi baby agar tulang penggantinya cepat tumbuh". Aunty Chu

"Lalu kaki baby unn?". Aunty Osi

"Sama halnya dengan tulang rusuk baby dan butuh latihan berjalan sama seperti Eunnah". Aunty Chu

"Luka di kepala baby unn?". Aunty Osi

"Tidak ada yang serius, hanya bekas jahitannya saja nanti yang akan membekas". Aunty Chu

"Hah". Aunty Osi menarik nafas dalam dan menghempaskan dengan kuat

"Sampai kapan baby koma unn?". Aunty Osi

"Entahlah, yang jelas, baby koma tapi bisa mendengar suara orang yang berucap di telinga baby. Jadi terus lakukan hal itu untuk membangun kesadaran baby dari komanya". Aunty Chu

"Ne unn. Bagaimana dengan Jennie unnie, unn?". Aunty Osi

"Bagaimana apanya?". Aunty Chu

"Bagaimana dengan Jennie unnie, dia mommynya baby unn. Apa tidak diberi tahu unn?". Aunty Osi

"Tidak, tidak perlu. Biarkan dia menyesali dan merenungi kebodohannya". Aunty Chu

"Ne unn". Aunty Osi

***
Sementara di negara lain, tepatnya di New Zealand. Daddy dan mommy Kim sedang berduka, karena halmonie meninggal dunia dan saat ini mereka sedang berada di area pemakaman halmonie yang satu tempat dan bersebelahan dengan haraboeji mommy J

"Ikhlaskan dad, eomma sudah bahagia di sana". Mommy Kim mengelus punggung suaminya

"Daddy merasa pertemuan terakhir kali Daddy dan eomma tidak berjalan baik mom. Bahkan Daddy mengusir eomma untuk pulang ke New Zealand". Daddy Kim

"Ne dad, kematian tidak ada yang tahu kan. Jika kita tahu kapan akan mati, kita tidak akan berbuat kejahatan dad, begitupun dengan Daddy. Jika daddy tahu kapan eomma meninggal, Daddy tidak akan mengusir eomma". Mommy Kim

"Ne mom". Daddy Kim melihat nama eommanya di batu nisan kramik

"Maaf tuan, nyonya. Ini ada surat dan amplop peninggalan halmonie sebelum beliau meninggal, beliau berpesan untuk memberikan ini pada tuan dan nyonya. Saya permisi tuan, nyonya". Orang kepercayaan halmonie

"Ne". Daddy Kim menerima itu dan membuka amplop coklat besar terlebih dahulu

Berkas-berkas akte notaris semua aset-aset halmonie pindah tangan atas nama baby. Daddy dan mommy Kim saling pandang, sama-sama terkejut dan memastikan kalau mereka tidak salah baca.

"Coba buka suratnya dad". Mommy Kim memegang amplop yang berisi berkas-berkas akte notaris semua aset-aset halmonie

"Ne mom". Daddy Kim mulai membuka surat dari halmonie mommy J

DUNIA BABY LWhere stories live. Discover now