Terbuang

83 3 0
                                    

Saat pagi hari Anna sudah menyiapkan beberapa keperluan Aya untuk berkunjung ke rumah keluarga Antonius. Sedangkan Aya masih tertidur lelap. Aya baru bangun ketika  Anna sudah menyiapkan semuanya, bahkan Anna juga sudah menyiapkan sarapan untuknya.

"Anna kenapa kamu sibuk pagi-pagi begini?" tanya Aya yang masih mengusap matanya.

"Nona sudah bangun," ucap Anna.

Aya mulai beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

"Aku harus mandi," ucap Aya melantur.

Anna tersenyum melihat tingkah Aya.

Selesai mandi, Aya langsung bersiap dan memakan sarapan yang disiapkan Anna.

"Oh ada jus juga untukku," ucap Aya memegang gelas.

Aya meneruskan makan sambil melihat Anna.

"Anna, pagi-pagi kamu sudah menyiapkan sarapan? Bukannya aku harus turun ke bawah ya untuk sarapan," tanya Aya.

"Kata Pangeran Nona harus berangkat pagi jadi saya mempersiapkan semuanya pagi ini," jawab Anna.

"Memangnya kita mau kemana?" tanya Aya.

"Berkunjung ke rumah Nona. Pangeran memberitahu saya kalau hari ini Nona akan pulang ke rumah," jawab Anna.

Oh iya aku akan ke rumah keluarga Antonius hari ini.

"Tapi apa harus pagi-pagi begini?" tanya Aya.

"Iya Nona, Pangeran sendiri yang menyuruh saya untuk berangkat pagi," jawab Anna.

"Tapi aku belum siap Anna, aku takut melakukan kesalahan," ucap Aya.

"Maka dari itu saya menemani Nona, saya akan membantu Nona jadi Nona tenang saja," ujar Anna.

"Terimakasih banyak Anna, kamu selalu ada untukku dan siap membantu aku. Tidak seperti Pangeran," ucap Aya.

"Pangeran?" tanya Anna bingung.

"Iya kamu tahu kan dia tidak peduli dengan aku, bahkan jika aku dalam masalah dia akan menghilang entah kemana," jawab Aya.

"Tapi saat Pangeran memberitahu saya kalau Nona akan pulang, Pangeran meminta tolong pada saya untuk menjaga Nona," ujar Anna.

Aya terdiam.

Aya sudah selesai sarapan dan dia pun turun bersama Anna. Beberapa pelayan membawa barang Aya dan meletakkan di kereta. Saat Aya ingin menaiki kereta, Felix datang menghampirinya.

"Felix, ada apa?" tanya Aya melihat Felix berjalan ke arahnya.

"Saya diperintahkan Pangeran untuk mengantarkan Nona sampai dengan selamat," jawab Felix.

"Baiklah," ucap Aya.

Aya pun naik ke kereta dan disusul Anna. Felix dengan menunggangi kuda berada di belakang kereta. Kereta pun mulai bergerak meninggalkan istana. Mereka melewati pedesaan tempat tinggal Aya. Meskipun mereka melewati desa itu, Aya tidak bisa melihat-lihat karena semua jendela kereta tertutup dan Aya tidak bisa membukanya.

"Pasti ini ulah Pangeran," ucap Aya mencoba membuka jendela.

Aya akhirnya berhenti memaksa membuka jendela.

"Sudahlah," ucap Aya kesal.

Aya duduk dengan wajah kesal dan melipat kedua tangannya.

Perjalanan Aya lancar, sampai mereka melewati hutan, kereta tiba-tiba berhenti.

"Kenapa ini?" tanya Aya.

"Saya juga tidak tahu Nona," jawab Anna.

Aya mencoba membuka jendela kereta.

swapped soulWhere stories live. Discover now