Taman Bunga

105 2 0
                                    

Saat mereka sampai, Aya melihat banyak orang.

"Kenapa banyak sekali orang?" tanya Aya.

"Mereka akan membantu Nona untuk membuat taman bunga," jawab Felix.

"Tapi, Pangeran tidak mengizinkan," ujar Aya.

"Semua ini adalah perintah dari Pangeran," ucap Felix.

Jelas-jelas kemarin dia menolaknya.

"Mari Nona, kita lihat-lihat," ajak Felix.

"Baiklah," ucap Aya bersemangat.

Aya mulai melihat taman yang sedang dikerjakan dan dilihat dari raut wajahnya, Aya sangat bahagia. Aya bahkan ikut menanam bibit bunga hingga pakaiannya kotor. Aya sangat menikmatinya sampai dia tidak sadar kalau Pangeran datang menghampirinya.

"Alicia," ucap Pangeran.

Aya menoleh.

"Pangeran," ujar Aya berdiri sambil tersenyum.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Pangeran melihat gaun Aya.

Melihat gaunnya.

"Gaunnya jadi kotor ya," ucap Aya.

Pangeran masih heran.

"Oh ini, saya ingin menanam bibit bunga juga jadinya seperti ini," jawab Aya.

"Tapi ada pekerja," ucap Pangeran.

"Iya, tapi saya juga ingin menanamnya sendiri," ucap Aya tersenyum.

"Oh iya bukan hanya saya saja Pangeran tapi pelayan Anna juga," ujar Aya menunjuk ke arah Anna.

Anna sebenarnya terpaksa melakukan hal itu karena dia tidak ingin melihat Alicia menanamnya jadi mau tidak mau dia harus juga ikut membantunya.

"Bukan hanya Anna tapi para pelayan lain juga membantu," ucap Aya menunjuk para pelayan lain.

Terlihat dari raut wajah para pelayan tidak menikmatinya, mereka tersenyum terpaksa kearah Pangeran.

"Apa mereka terlihat menikmatinya?" tanya Pangeran.

Aya melihat kearah para pelayan.

"Ya tentu saja, lihatlah wajah mereka sangat bahagia dan mereka bahkan tersenyum ke arahku," jawab Aya bahagia.

Pangeran hanya diam.

"Lakukan sesukamu saja," ucap Pangeran pergi.

"Pangeran terimakasih banyak ya..." teriak Aya.

Aya melanjutkan pekerjaannya.

Setelah matahari mulai terbenam akhirnya semua pekerjaan selesai.

"Nona, sudah hampir gelap sebaiknya Nona segera masuk," ujar Anna.

"Iya baiklah, aku juga harus bersih-bersih," ucap Aya melihat gaunnya yang sangat kotor.

Gaun yang berharga ini jadi kotor, sangat disayangkan.

Aya akhirnya beranjak dari tempat itu menuju istana dan diikuti dengan para pelayan di belakangnya.

...

Matahari mulai terbit dan sepertinya Aya sudah bangun dan terlihat dari wajahnya, dia sangat senang. Aya mulai bersiap dibantu dengan para pelayan. Setelah selesai Aya bergegas menghampiri Pangeran di tempat latihannya.

"Mana Pangeran?" tanya Aya melihat sekeliling.

"Seperti Pangeran masih bersiap Nona," jawab Anna.

"Dasar lelet," ujar Aya.

swapped soulWhere stories live. Discover now