Chapter 9

10 0 0
                                    

“Lira!”

Gaelira tersentak, ia kemudian menatap Ryanna dengan kesal, “apa-apaan? Kenapa kau berteriak?”

“Aku sudah mencoba memanggilmu berkali -kali sejak tadi, sebenarnya kau kenapa? Sejak kembali dari istana kau sering sekali melamun.” Ryanna berucap panjang lebar.

Seminggu berlalu sejak hari yang super kacau itu terjadi, semua berjalan seperti biasa, kecuali Gaelira yang jadi super pendiam dan sering melamun. Saat ini, Ryanna, Clarissa dan Gaelira sedang berada di perpustakaan dan lagi-lagi Gaelira melamun, membuat Ryanna kesal sendiri.

Gaelira mengerang frustrasi, “aku juga tidak tahu!”

“Lira ...kau baik-baik saja?” tanya Ryanna mulai cemas.

Gaelira menggeleng, “aku tidak tahu, Anna, aku bahkan tidak tahu apa yang aku rasakan sekarang ini.”

“Sebenarnya, apa yang terjadi saat itu?” tanya Clarissa.

Gaelira menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan, ia kemudian menatap kedua temannya dengan tatapan serius.

“Menurutmu, apa yang akan terjadi jika ada peri yang memiliki hubungan dengan iblis?” tanya Gaelira dengan suara pelan.

“Apa katamu?” Ryanna dan Clarissa berseru kompak.

“Ssst ... jangan berisik!” bisik Gaelira.

“Ada apa denganmu? Kau jatuh cinta pada iblis?” tanya Ryanna pelan.

“Kau gila? Tentu saja tidak!” bantah Gaelira.

“Jadi kenapa kau menanyakan ini?” tanya Clarissa.

Gaelira menghela nafas pelan, “kemarin aku tidak sengaja bertemu dengan putra mahkota kerajaan iblis.”

“Lalu kau jatuh cinta padanya?” tanya Clarissa.

Gaelira mendelik garang, “bukan itu! Aku mendengar dia mengucapkan hal aneh.”

“Apa?” tanya Ryanna penasaran.

“Dia bilang, aku tidak mau kehilangan ibuku lagi.”

“Eh, ratu iblis kan memang sudah lama tiada,” ucap Clarissa.

Gaelira menggeleng, “itu bukan ditujukan pada ratu iblis, tapi pada ratu Caroline, dia mengatakan itu saat meminta salah satu iblis untuk memastikan ratu tidak kabur.”

Clarissa dan Ryanna melongo, “maksudmu ...”

Gaelira mengangguk, “bagaimana jika selama ini mereka saling mencintai? Bagaimana jika ternyata ratu iblis tidak pernah ada?”

“Tapi, di sejarah ...”

“Apa ada testimoni dari para tetua yang bilang mereka pernah melihat ratu iblis? Tidak kan? Lalu di sejarah juga dulunya kita hidup damai berdampingan sampai tiba-tiba iblis menyerang,” sela Gaelira tak membiarkan Clarissa menyelesaikan ucapannya.

“Tapi, Lira, kemarin kita bertemu dengan iblis dan dia ingin memakan kita,” ucap Ryanna.

“Iya, untuk memperkuat diri mereka. Bagaimana jika ada masalah yang membuat raja iblis sangat marah? Bagaimana jika selama ini bukan mereka antagonisnya, tapi kita?”

Ryanna dan Clarissa benar-benar kehabisan kata-kata, mereka tidak pernah memikirkan itu sebelumnya, dan pemikiran itu benar-benar membuat mereka merinding.

“Tatapannya juga sangat menggangguku,” ucap Gaelira.

“Tatapan siapa?” tanya Ryanna.

“Tatapan putra mahkota itu, dia menatapku dengan tatapan yang sangat menyedihkan, itu membuat aku merasa ... sedih?” jawab Gaelira tak yakin.

Another World: The Tales of LinesheaWhere stories live. Discover now