Benar-benar merepotkan kalau sudah bucin abis.

Mereka sampai pada rak bikini-bikini yang woah.

"Eh Liv, ini bagus nih", ujar salah satu temannya, dan mengambilkan satu untuk Olivia. Dan meletakkan diatas payudara besar nya.

Yang terang, tembus pandang, juga besar.

Olivia menggaruk tengkuknya, kebiasaan nih. Kalau beli bra, pasti di pasang dulu dari luar.

Katanya, biar tahu muat apa enggak.

Sedangkan disana, masih ada Ayan, yang meneguk ludahnya kasar.

Walaupun sudah sering bersapa-sapa dengan dua benda mungil itu, tetap saja Ayan tidak dapat mengontrol matanya.

Ayan segera menarik tangan Olivia, dan berlalu pergi menuju rak-rak selanjutnya.

"Dih, main pergi-pergi aja si bapak", kesal salah satu temannya.

++++

A

yan itu laki-laki normal, melihat bentuk badan Olivia aja udah buat keringat dingin.

"Kenapa sih, Yan?", Tanya Olivia bingung, mana lagi tempatnya disini para lingirie berada, sepi lagi kalau jam segini, tamat sudah riwayatnya.

Ayan menjatuhkan pandangannya pada payudara besar Olivia yang memang sedikit terbuka, karena Olivia memakai kemeja yang memiliki kancing.

Olivia yang sadar akan pandangan kekasihnya itu, langsung menepuk pelan bahu Ayan.

"Heh, mesum", jerit Oliv tertahan.

Grab

Dengan lancangnya tangan besar nan kokoh itu mendarat diatas puncak gunung Olivia, dengan wajah sok polos andalan bapak Ayan.

Meremasnya pelan, "ini apa?" Bisiknya parau pada Olivia.

"Jawab, Oliv" sambung Ayan, mendekat lebih kearah Oliv yang berdiri kaku.

"Ini namanya nen-"

Cup.

Perkataan Oliv terpotong dengan Ayan yang langsung melumat lembut bibir merah merekah Olivia.

"Eum, gak boleh ngomong gitu" ujar Ayan dengan suara beratnya, setelah melepaskan lumatannya.

Mata Ayan masih memandang intens bibir merona Oliv.

Tapi, tangannya yang masih nganggur, langsung menyelinap kedalam rok sepaha yang Olivia kenakan.

Oliv menggigit bibir bawahnya nya dengan seksi.

Sapuan tangan besar nan kokoh itu benar-benar membuat Olivia panas dingin.

Belum lagi remasan yang masih aktif pada gundukan besarnya.

"Ini apa?", Tanya Ayan lagi, saat jemari panjangnya menyentuh bibir seksi bagian bawah Oliv.

Lidah Olivia menjulur setengah, ingin sekali dirinya melumat habis bibir basah didepannya, yang sangat seksi itu, "Eunghh, itu meme-"

Cup.

Lagi, belum selesai Oliv berbicara, Ayan langsung melahap habis bibir yang hampir saja meloloskan kata yang membuat Ayan hilang akal.

"Eunghh", Oliv bergerak gelisah saat jemari Ayan langsung menepuk-nepuk nakal miliknya.

Ayan melepaskan lumatannya dengan tidak ikhlas, "nakal, gak boleh ngomong kotor", bisiknya melepaskan remasan lembut pada payudara Oliv dan mengusap pelan bibir basah Oliv dengan seduktif.

Discipline حيث تعيش القصص. اكتشف الآن