28. Flashback

3.5K 346 12
                                    

Beberapa tahun yang lalu

Seorang pria berjalan sempoyongan di gang sebuah club, karena tidak memperhatikan jalan, pria itu sampai menabrak beberapa preman yang berjalan dari arah berlawanan.

"Kau tidak punya mat!" Hardik preman itu, tapi pria yang menabrak tidak menanggapi, dia lanjut berjalan sambil meracau tidak jelas.

"Proyek yang aku kerjakan hancur, kalian jangan membuat hidupku semakin hancur," racaunya membuat para pereman itu naik pitam.

Seketika, para preman tadi membalik tubuh pria itu dan melayangkan tinjunya sampai sang lawan terhuyung mundur.

"Aish, bajingan sialan," gerutunya. Kemudian membalas pukulan preman itu, tapi karena dia mabuk, ia hanya bisa meninju udara, kemudian tertawa tidak jelas.

"Orang gila," cerca salah satu preman, lalu menendang perut pria mabuk itu. Pria mabuk yang tertawa tadi langsung ambruk kesamping sambil terbatuk-batuk.

Preman yang lain kemudian menginjak perut pria mabuk itu yang menyebabkan pria itu memuntahkan alkohol yang tadi dia minum.

Sebelum para preman itu menghabisi pria mabuk, tiba-tiba dari belakang ada yang menendang punggung preman yang tadi meninju wajah si pria mabuk.

"Hey, preman jelek! Jangan sembarangan hajar orang!" Kata orang yang menolong si pria mabuk yang masih bisa dia didengar walau samar.

Sesaat kemudian, si pria mabuk tidak lagi bisa mendengar percakapan antara preman dan juga penolongnya.

Setelah itu, orang yang menolong pria mabuk tadi menatap pemandangan seorang pria yang terkapar di tanah.

Menghela nafas, penolong itu membawa pria mabuk ke dalam club, lalu menyewa satu kamar setelah meraba saku celana pria mabuk yang kelihatan kaya itu.

Ia menidurkannya di ranjang, kemudian pergi ke kamar mandi sambil membawa baskom yang dia pinjam pada orang-orang bagian dapur.

Selepas dia mengambil air, penolong tadi kemudian membuka satu persatu kancing kemeja yang ia duga mahal itu.

Kemudian menyeka tubuh bagian atas si pria mabuk dengan handuk putih kecil, membersihkan bekas muntahan di pipinya.

Lalu saat selesai, ia menarik selimut untuk membungkus dada telanjang itu, kemudian duduk di samping tempat tidur sambil menggerutu.

"Sebenarnya untuk apa aku bertindak sebaik ini, menyeka tubuhnya dan menunggu dia sampai bangun, kemudian menasihatinya agar tidak mengulangi tindakan bodohnya. Huh! Sebentar lagi aku pasti akan ditasbihkan."

Ia melihat wajah pria itu sekilah, lalu kembali menggerutu. "Pasti karena aku terlalu baik hati! Ya, betul. Kau terlalu baik hati, Pete. Tidak apa-apa, itu bagus, itu bagus."

Pete kemudian membelai kepalanya sendiri sebagai apresiasi atas kebaikannya.

Pria manis itu menunggu sampai pukul tiga dini hari bahkan sampai dia tertidur, tapi pria yang sedang terbaring nyaman di ranjang tidak ada tanda-tanda akan bangun dari tidurnya.

Sampai, pada pukul lima pagi, pria yang berbaring di ranjang itu bangun dari tidurnya, dan mendapati bahwa dia tidak berada di jalanan, tapi disebuah kamar mewah yang tidak terlihat familiar.

Kemudian ia bangkit untuk duduk, dan mendapati bahwa bagian atasnya telanjang, tentu saja ia tidak terkejut karena dia terbiasa telanjang ketika bermain bersama salah satu pria panggilan.

DREAM [VEGASPETE]✓Where stories live. Discover now