Chapter 37

3.8K 160 19
                                    

“HOREEEEEEEEEEE..”

Soobin yang boncengan di belakang bersorak kegirangan, lengkap dengan kedua tangannya yang terangkat ke udara layaknya bintang iklan deodoran.

Ceritanya sedang senang karena bisa naik jetski bersama suami tersayang.

“YEAY.. FASTER, SAYAAANG..”

Yeonjun meliriknya. “Kan tadi pagi sudah dua ronde denganku di sofa.” balasnya minta dijitak.

“Aish, kau ini! Bukan faster yang itu!” susah memang punya suami yang isi kepalanya anu semua. “Maksudku itu menyetir jetski-nya yang faster.”

“Oh? Baiklah, apapun untuk ibu dari bayi bulatku. Tapi aku mau dipeluk.”

“Oke~”

Dengan gemas Soobin langsung memeluk dada bidang lelakinya. Tak tinggal diam kedua kakinya pun turut diangkat guna melingkari pinggang.

Mentang-mentang sedang bulan madu agresif sekali memang.

Si dominan hanya terkekeh sambil menggeleng pelan. Kecepatan laju motor air itupun ditambah dan kontan menimbulkan pekikan ceria dari keduanya.

“YYYEEEAAAYYY..”

Hepi sekali rasanya. Lepas dan bebas, beban hidup lenyap saja seketika.

Setelah puas bermain di air mereka beralih wisata kuliner. Soobin kembali pada aktivitas menguras isi dompet suaminya. Ia jajan ini itu, yang murah yang mahal pokoknya diborong semua.

“Kurang banyak, Sayang.” sindir Yeonjun menatap horor kantong berisi makanan yang memenuhi kedua tangan istrinya.

Soobin berujar meyakinkan layaknya sales di toko kecantikan. “Aku lapar. Tenang saja ini semua bakal habis kok, tidak akan mubazir. Ayo duduk di sana.” ajaknya kemudian sambil melenggang.

Bapak beranak satu itu mendelik dulu. Tiba-tiba merasa deja vu. Kalimat barusan mengingatkannya kembali ke masa di saat Soobin awal-awal hamil Yeonsoo.

Jangan-jangan?

“Ah, tidak tidak. Masa iya hamil lagi? Aku kan selalu bermain aman selama ini. Hanya kelaparan biasa mungkin ya? Bukan karena ada baby.” monolognya meyakinkan diri sendiri.

Lantas ia menyusul dan bersyukur karena akhirnya bisa istirahat. Mengasuh istri capek juga lumayan, soalnya dari tadi ia terus saja ditarik ke sana kemari seperti layangan.

“Mau?” tawar Soobin menyodorkan potongan gurita bakar dari wadah miliknya.

Yeonjun menyedot minumannya. “Aku juga punya, Bin. Kan tadi belinya samaan.”

“Tapi kan yang ini spesial disuapi aku. Rasanya juga pasti akan lebih enak. Apalagi mengunyahnya sambil menatap akuuuuu~”

Astaga!

Ternyata angin pantai bukan hanya mengubah Soobin menjadi agresif, tapi juga jadi cringe.

Namun lagi-lagi sebuah kekehan diberikan si tampan. Ia membuka mulut dan menerima suapan spesial tersebut, lalu mengunyahnya dengan pose menopang dagu pakai satu tangan.

“Lebih enak kan?”

“Iya, lebih enak. Lagi coba. Aaaaa~”

“Hehehe..”

Adegan so sweet itu dilanjut. Yeonjun ikut menyuapinya balik. Mereka makan dengan santai berlatarkan indahnya panorama pantai. Obrolan ringan dan canda riang pun menjadi selingan.

“Yeonjun?”

“Hmm?”

“Ikan hiu ditangkap Si Saepul, I love you full!”

Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang