[ Berkunjung ] [06]

2.1K 174 10
                                    

Like and Comment please!!!

50 like 15 comment plisss~

Jangan jadi hantu kalian

~~~

" M-mom, Keil benar-benar putra Lilian ", Xena yang mendengarnya tentu merasa senang, air matanya turun dengan derasnya,

" Hiks cucuku, Keil cucuku "

" Caesar hiks cucuku ada disini hiks "

" sayang tenanglah, besok kita akan mengunjungi tempat cucu kita tinggal dulu, aku yakin kita bisa menemukan petunjuk disana ", ucap Samuel sembari memeluk istrinya yang kini tengah menangis,

" Caesar, bawalah istrimu ke atas untuk istirahat, kami juga akan beristirahat ", Melihat temannya yang menangis tentu membuat Marcel merasa sedih, ia menyuruh Caesar agar membawa Xena ke kamar karna tak tega melihat temannya terus menangis seperti itu,

" Baiklah aku ke atas dulu, kalian juga istirahatlah "

Semua orang pergi ke kamarnya masing karena besok mereka akan mengunjungi tempat tinggal Keil yang jaraknya cukup jauh dari kota, Mahen memasuki kamarnya dan terlihatlah pemandangan yang membuat dirinya meresa hangat, Rey yang masih belum tidur menepuk pelan pantat Keil agar anak itu semakin nyenyak,

Cup

Rey terkejut namun bisa mengendalikannya, dia menatap tajam kearah Mahen yang kini tengah menatapnya dengan tatapan penuh cinta dan memuja, Rey yang melihat mata Mahen sedikit memerah pun perlahan bangkit dari tidurnya agar Keil tak bangun, lalu ia mendekat kearah Mahen dan memegang pipi Mahen agar pria itu dapat menatap wajahnya,

" Kau menangis? ", Mahen yang mendengar pertanyaan Rey pun hanya tersenyum kecil dan langsung memeluk Rey dengan erat, tinggi badan Rey yang lebih pendek darinya tak membuatnya kesulitan, Mahen menceritakan semuanya pada Rey sembari menangis, dan tentu saja mereka berakhir menangis bersama sembari berpelukan, 

Mereka bahagia karena akhirnya pencarian mereka akan membuahkan hasil, cukup lama mereka berpelukan dan menangis dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidur, mereka tidur di sisi kanan dan kiri Keil yang tertidur dengan posisi yang begitu imut, mulutnya terus bergerak seakan sedang memakan sesuatu, ahh sepertinya mereka harus membeli banyak barang, ohh ya Mahen dan Rey tentu sudah membersihkan diri mereka agar nyaman tidur,

~~~

Pagi hari pukul 5 pagi di Mansion Alexander, keadaan masih sepi dan hanya beberapa Maid saja yang tengah sibuk membersihkan Mansion dan membuat sarapan, Keil yang memang terbiasa bangun pagi pun mulai mebuka matanya perlahan, dia melihat sekelilingnya semua gelap, kamar lampu memang selalu Mahen matikan saat ia akan tidur,

" Paman? ", Keil mengguncang lengan milik Rey perlahan, Rey yang memang orang yang angat peka akhirnya ia bangun dengan mata yang masih tertutup karena masih sedikit mengantuk,

" Keil?, kau sudah bangun? ", Keil hanya menjawab dengan anggukan singkat

" Paman, Keil mau siap-siap sekolah ", Mahen yang mulai terganggupun akhirnya terbangun dan mendengar Keil yang ingin sekolah, padahal saat ia melihat Jam di Handphone miliknya jam masih menunjukan pukul 5 pagi,

" Keil, ini masih terlalu pagi untuk bersiap-siap "

" daddy.. "

" dan juga, khusus untukmu hari ini libur "

" libul?, kenapa? "

" apa kau mau mengunjungi makam nenekmu? ", Keil yang mendengarnya langsung mengangguk antusias, walupun baru beberapa hari dia pergi, tapi rasanya dia sudah merindukan kampung halamannya dan juga neneknya tentu saja,

Baby KeilWhere stories live. Discover now