- e l e v e n -

1.9K 98 5
                                    

Vote nya dong guyss!
Beri dukungannya juseyoo<3

h a p p y . r e a d i n g 🔥

Di dalam kelas 10 IPA2, terdapat guru PPKN yang sedang menjelaskan beberapa materi di depan kelas. Menjelaskan dengan intonasi yang sangat cepat dan kaki yang tidak bisa diam.

Anak anak di kelas sudah tidak aneh lagi dengan gurunya yang satu ini. Yang bikin sebelnya, artinya tidak ada peluang bagi mereka untuk tidur atau main handphone.

Karna gerak gerik mereka terpantau oleh guru PPKN, walau kacamata yang di gunakannya terletak di ujung pangkal hidungnya. (di otak kalian pasti tergambar wkwk).

Sebagian murid yang berada di dalam kelas ada yang menahan kantuknya, dan sebagian lagi mendengarkan dengan tenang.

Beberapa siswi yang berhijab mengenakan earphone di telingnya tanpa di ketahui oleh guru, mereka tersenyum kemenangan karna siswi lain yang tidak mengenakan hijab tidak dapat melakukannya.

Ziran di tempat duduknya melihat ade kembarannya dengan dahi yang mengerenyit bingung. Bukannya memperhatikan apa yang guru jelaskan, si Zea malah senyam senyum sendiri, Memilih untuk mengalihkan kembali perhatiannya ke guru di depan yang menjelaskan, dan menanyakan nya nanti.

-ZEA POV-

Daripada fokusnya ke guru PPKN di depan, mending gue halu aja. Biasanya kalo si Rhea ada kita suka ngobrol sambil bisik bisik. Ya daripada ngantuk gitu kan mending mikirin yang bikin seneng, toh gue lagi ga mood di hukum.

Secara kan bentar lagi gue mau makan sama baby kawai gue, yakali seragam gue bau matahari.

Membayangkan tingkah Nanta membuatya senyum sendiri, 'ishh jadi gasabar gue, perasaan lama banget ni guru, beberapa menit lagi juga bel bunyi, tutup aja napaa.'

-ZEA POV END-

Pak guru melihat arloji yang terletak di pergelangan tangannya. Mengakhiri sesi mengajarnya, lalu pamit bersama bunyinya bel istirahat,

Yang tadi matanya udah merem melek, langsung melek sempurna ketika telinganya mendengar bel kebahagiannya berbunyi. Dan cacing cacing di perut mereka pun menggebu gebu meminta makanan akhirnya mereka pun berbondong bondong untuk membeli makanan di kantin.

Ziran menghampiri Zea yang akan beranjak dari tenpat duduknya. "Siapa orangnya?" Ziran meminta jawaban dari sang lawan bicara.

Zea menatap Ziran jengah "kan udah dibilang nanti di spill alkisahnya." Sipaling alkisah, bahasa lo Ze hadehh.

Zea menatap Ziran dengan hangat (biasa, pas ada maunya doang kalo gini, biasanya juga natap sebel kalo tatapan sama Ziran.)

"Gue dispen dulu ya istirahat bareng lu and my brother other, tolong bilangin ke bang Reno sama kak Rio. Dahh, Zea cans duluan yaaw." Zea mencium pipi Ziran dan langsung cabut menjamput baby kawainya.

Karna kelas mereka sebelahan, tidak sampai Imenit untuk sampai di kelas 10 IPA1. Zea mengintip di pintu sebelum memasuki kelas itu. Menghampiri Nanta yang sedang menatap layar handphonenya, entah melihat apa, tapi bibirnya berkedut senyum.

Belum sadar dengan kehadiran Zea di depannya, Nanta masi asik dengan dunianya sendiri. Zea mengintip layar handphone Nanta, ternyata sedang melihat chat darinya. Zea menarik handphone di tangan Nanta dan mematikannya.

Sang pemilik handphone pun mendongak melihat siapa yang menarik handphone nya dan tersenyum malu ketika melihat siapa pelakunya. "Kapan makannya kalo terus ngeliatin chat dari gue?" ucap Zea sambil tersenyum jahil,

Ziran yang tertangkap basah pun gegelapan. "T-takutnya ga jadi, jadi aku lihat chat dari k-kamu."

"Oalaa, yaudah ayo. Mana makanannya?" tanya Zea melihat kanan kiri Nanta.

N A N T A.M I N E Where stories live. Discover now