Chapter Six

4 1 0
                                        

Yang susah ditebak

Pagi buta, dunia memamerkan keindahan sang surya semburat jingga melelehkan kantukku sekejab

Dari jauh terdengar sayup sayup melodi alam liar, yang menggugah bulu romaku

Pijar sudah menyinari kalbu, sedetik demi sedetik menggambarkan ekspresi menyatu

Tiadalah pagi ini ketenangan, entah ia tak ingin hadir atau memang nyatanya takku harapkan, rasanya pecah sudah suasana hening yang menenangkan ini, ketika satu ego pudar berkeping-keping menjadi penggerogot persaudaraan.

Satu persatu hilang langkah, bagaikan memberikan tanda jejak pada derasnya air sungai.

Tak karuan, hati ini gundah

Biarpun saat ini mentari terlihat tersenyum menghibur, nyatanya takkan lama lagi ia akan meninggalkanku dalam kegelapan, dan hadirlah rembulan sang penenang, namun nyatanya iapun akan meninggalkanku dikala terbitnya pagi.

Arghhhhh..... Apa apan ini, kapan aku harus mengerti tiada yang setia kecuali janji Tuhan, tiada yang paham kecuali Tuhan sang pencipta jagat raya.

Padahal baru saja aku mengamati dan memahami, namun nyatanya dia hilang dalam kabut tipis yang menghalangiku mencetak satu angka dalam ekspetasi, biarpun manusia memang kodratnya tak sempurna dalam kebenaran namun apa salahnya berbuat baik dan menghindari hal hal yang dilarang, walaupun juga terkadang banyak kekhilafan, biarpun begitu kita sudah berusaha untuk menghindari perbuatan perbuatan yang dilarang.

Sesaat kita mencoba, menjadi orang yang menghindari kesalahan , mencoba berbuat tidak  semena mena, menghindari hal hal yang merugikan, dan menjauhi segala larangan nyatanya itu sangat susah.

Semenit saja oke lah, tapi syetan terlalu cerdik menipu daya manusia, dan alhasil bagi manusia yang imannya belum kuat akan berubah sifat sesaat.

Sifat manusia susah untuk dirubah, namun sikap bisa kapan saja berubah tergantung dengan siapa dan tentang apa yang sedang dihadapi, itulah grafik pada diri manusia.

Mencoba menjadi seorang yang bukan pendendam contohnya

" Oke dalam perbuatan sudah fix gak bakal balas apa yang mereka lakukan, tapi rasanya dalam hati belum bisa move on dengan masalah yang sudah dikubur dalam dalam, susah bukan? "

Hah... Manusia manusia !

Sesuai yang telah terjadi memang yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta, namun kita seharusnya memilah dan memilih untuk tidak serakah pada nikmatNya. Serakah dalam berbicara, ataupun serakah dalam melakukan sesuatu tindakan.

Melihat pagi yang cerah dan sesaat tiba tiba mendung apakah kau paham sesuatu, maksud dari sesuatu yang telah terpampang?

Itulah ibarat seorang manusia yang mungkin ini sifat bawaan seorang manusia, yakni mudah berubah dengan cepat dan iman yang naik turun pun juga tersemat pada manusia, jadi jangan heran ketika engkau berinteraksi dengan seseorang dan tiba tiba diam dan pergi begitu saja, yang melpadahal kau saat itu mencoba untuk terus menyimak tentang apa yang dibicarakan dan berusaha untuk selalu menghargai orang tersebut, maka disaat itulah mungkin saja mood yang berubah ubah.

Kita pun sering mengalaminya, namun yang paham hanya orang lain, karena ya.g mampu melihat perubahan kita secara jelas adalah orang lain.

Semoga kita selalu dalam perubahan yang lebih baik, perubahan yang membawa manfaat bagi orang lain , so jangan lelah lelah untuk belajar guyss.....

thank you, so few scribbles for chapter five  hope you like it.

#jangan lupa vote and comment
#pantau terus ceritanya
#jangan lupa baca juga cerita satunya " Nostalgia Abi dan Zahra "

iNTRoVeRTWhere stories live. Discover now