Tentang bukan bermaksud menuntut hak :)
Bukan bermaksud ingin kau anggap menjadi orang istimewa yang setiap saat kau pikirkan dalam ingatan, tak ingin pula kau anggap menjadi seorang yang kau sematkan dalam hati, bukan juga ingin kau anggap seorang yang selayaknya mereka yang menganggapnya sebagai seorang satu satunya.
Namun dari kalimat demikian bukan berarti kami bisa sendiri dan kau anggap apapun, bukan berarti kami tidak menginginkan itu, kami ada harapan tentang apa yang kami lakukan saat ini.
Pernah aku berfikir seperti " aku tak ingin kau anggap istimewa namun setidaknya kau menganggap ku ada, walaupun tak kau anggap wujudku, setidaknya kau pernah menganggap bekas keberadaan ku.
" Dunia tak lebar daun kelor " katanya
Namun nyatanya menganggap ada pun kadang lupa.
Manusia satu dengan manusia lain memang berbeda secara sifat maupun sikap, tapi terkadang boleh kan satu sifat sama sedikit ataupun mirip untuk paham tentang rasa bahagia ataupun untuk sekedar menghargai, bukan yang ingin untuk dihormati selayaknya seorang pejabat oleh rakyatnya, bukan seorang bos oleh pegawainya, bukan seorang pemimpin oleh yang dipimpinnya, namun setidaknya manusia oleh manusia yang setara derajat makhluknya.
Hal itu bukanlah suatu yang mudah memang, namun nyatanya sangat dibutuhkan.
Bukan tentang mampu atau mau, namun lebih ke paham ataupun kesadaran untuk melakukannya.
Tak harus kau mengejar apa yang tak terlihat, terlihat tak nampak saja kau diinginkan oleh seseorang yang menginginkannya.
Tentu tak semua pernyataan yang tertulis menggambarkan bagaimana mereka, namun nyatanya bagaimana mereka kepada diri ini lah yang menjadi pertanyaan.
Saat jarum dibutuhkan mereka akan dicari, namun ketika tidak diinginkan kehadirannya mereka sering dianggap melukai, padahal melukainya sebuah jarum itupun tak berkaitan dengan jarum yang diam tanpa digerakkan oleh manusia itu sendiri, bagaimanapun manusialah yang akan menyebabkan sesuatu itu terjadi, entah akan positif atapun negatif pada akhirnya.
Namun ini bukan tentang jarum kawan!
Ini juga bukan tentang sifat jarum yang melukai !
Selayaknya seorang yang peduli, tak perlu meminta pasti akan diberi
Tak semua yang sefrekuensi punya sikap ataupun sifat peduli.
Mereka sering tak paham, dengan keberadaan kita, keluh kesah kita akan suatu hal, dan itupun kalau mereka ingin paham atau ingin tahu pasti mereka akan mencari tahu sumbernya ataupun ketika mereka peduli akan memberikan solusi
Namun nyatanya dari sekian lama yang pernah terjadi, saat mereka menganggap diri sudah mengatakan demikian dan suatu saat terlupa mereka tidak memahami sesuai dengan sikap yang peduli sesungguhnya, kami pun akan hening dengan kebingungan tentang sifatmy yang tak jelas ditunjukkan
Tiba tiba saja kau anggap kami diam tak peduli, padahal kami sedang mencoba memperbaiki masalah dan keluh kesah yang kami hadapi, sehingga sikapku mungkin kurang tepat kepadamu, namun bukankah itu manusiawi ?
Apakah ada seorang yang ingin masalah hadir bertubi-tubi? Tidak bukan ?
Alangkah baiknya kau bertanya dulu tentang apa yang membuat seseorang berubah sesaat meresponmu, mungkin ia banyak masalah ataupun keluh kesah yang tersembunyi.
Jangan biarkan egomu yang kau prioritaskan!
Bisa bahaya jadinya, yang kau fikirkan belum tentu sama dengan grafik di lapangan, yang kau tuduhkan belum tentu sama dengan kenyataan yang tergambarkan, bisa saja salah.
Akankah rasa kecewamu akan terobati saat kau mengedepankan kepentingan pribadi?
thank you, so few scribbles for chapter five hope you like it.
#jangan lupa vote and comment
#pantau terus ceritanya
#jangan lupa baca juga cerita satunya " Nostalgia Abi dan Zahra "
YOU ARE READING
iNTRoVeRT
Non-Fiction" Biarpun tak bersuara, namun nyatanya detaknya dapat terdengar hingga ujung dunia, oleh karena itu jangan main main dengannya ".
