"Bodoh sekali kau Lucia,bisa-bisanya berfikir bosmu akan melirikmu. Kau pikir kau siapa?" Lucia mendengus menatap dirinya di pantulan kaca dinding.

Wanita tersebut terlihat masih betah berlama-lama bergelendotan manja di dalam pelukan Lauren. Lauren hanya tersenyum, sedikit risih,tapi masih membiarkan wanita itu melepaskan rasa rindunya.

"Oh my sweety, akhirnya aku menemukanmu. Bagaimana bisa kau tidak menghubungiku lagi?" wanita itu sedikit merajuk dengan manja.

"I'm sorry darling, aku sangat sibuk. Bahkan aku juga belum sempat memberi kabarpada Lea," kata Lauren sembari mempersilahkan wanita itu duduk disampingnya.

"Lea terlihat sangat baik kok.Bahkan ia terlihat sering bersama kekasihnya," sahut wanita itu.

"Mike? Di masih bersama Mike?" tanya Lauren lagi.

"Mike? Itu pria baru. Aku dengar Mike menghilang ketika melakukan pendakian ke gunung," jawab Wanita itu.

"Mike menghilang? Lea tak pernah menceritakan apapun kepadaku, Ann," Lauren seolah tak percaya mendengar berita tersebut.

"Kau tahu sendiri Lea selalu tertutup, tapi syukurlah dia sudah menemukan penganti Mike," kata wanita itu, Anna.

"Lalu Apa yang membawamu kemari?" tanya Lauren, matanya melihat kearah Lucia, memanggilnya.

"Hanya sekedar melepas rindu dengan lelaki playboy yang tiba-tiba menghilang dari klub malam.Kau ingat Sandra?" tanyanya sambil menatap Lauren.

Lucia melihat Lauren yang sedang mencoba memanggilnya lebih tepatnya menyuruh Lucia untuk melayani mereka. Ia menatap dengan jelas Lauren sedang mengisyaratkan untuk menyediakan sebuah minuman. Tentunya minuman dingin karena hari ini kota sangat panas dan sangat memerlukan kesejukan. Lucia mengangguk mengerti dan segera bergegas ke dapur Cafe.

"Apa kau benar-benar tidak akan kembali ke Paris?" tanya wanita itu lagi.

"Tentu saja aku akan kembali, hemm belum tahu kapan tepatnya," jawab Lauren menimbang-nimbang.

"Permisi," Lucia meletakkan hidangan sebuah secangkir es krim yang cantik.

"Kau ingat Sandra, darling? Wanita yang kau buang begitu saja. Dia sangat frustrasi sekali karena mu," tanya Anna tanpa memperdulikan Lucia.

"Sandra? Wanita gila itu?" Lauren terlihat tidak tertarik.

"Darling? Wanita gila? Mengerikan"batin Lucia sedikit kaget.

Lauren memperhatikan gerak-gerik yang aneh dalam diri Lucia. Ia tersenyum geli melirik ke arah Lucia, ia bisa menerka apa yang ada dipikiran seorang Lucia saat ini.

"Kau benar-benar seorang playboy nakal dan brengsek Lauren.Sudah berapa banyak wanita yang kau permainkan dan tinggalkan begitu saja?" ejek Anna sambilmenyuap es krimnya.

"Aku tidak mempermainkan mereka.Mereka yang menghampiriku. Lihatlah dirimu sekarang ini, terbang jauh dari Millan hanya untuk menemuiku," Lauren membalas ejekkan Anna sambil tersenyum angkuh.

"Berapa banyak wanita? Kau seorang Playboy ulung L! Dasar brengsek," tanpa sadar Lucia menampakan wajah jengkel dan bergegas pergi menghindari Lauren.

"Pelayanmu tidak tau tata krama," Anna mendengus angkuh.

Lauren hanya tersenyum geli.Ia merasa Lucia sangat konyol. Ia menangkap raut sebal dan kesal di wajah Lucia setelah mendengar pembicaraannya dengan Anna. Seketika saja bayangan seorang Lauren yang sebelumnya adalah seorang pangeran yang tampan dan baik hati hancur.

L for LightWhere stories live. Discover now