Empat

722 81 14
                                    

Penyelamat.



Cantika Vebiola (Caca) POV.

"Salah Ca, Caranya kaya gini nih," Ucap Giyo sambil mencoret-coret bukunya penuh dengan angka.

"Gak ngerti Yo," Aku menggeleng pelan.

Giyo mengacak rambutku sambil tersenyum, "Masa Juara satu olimpiade Fisika ngerjain soal MTK kaya gini aja gak bisa," Ucap Giyo sambil mencubit pipiku.

"Ya kan Fisika Sama MTK itu beda Yo," Ucapku malas sambil mengerucutkan bibir.

"Yaudah mana sini buku lo, gua aja yang ngerjain," Ucap Giyo lembut.

Mataku langsung berbinar mendengar Ucapannya tadi, "Nih, Dari tadi kek Giyo ku sayang... yang gantengg..." Ucapku senang sambil memberikan buku PR MTK ku.

"Idih giliran ada maunya aja dipuji-puji," Ucap Giyo sambil terkekeh dan mengambil Buku PR MTK ku.

Saat ini aku dan Giyo sedang belajar bersama, Memang selalu seperti ini bila aku mempunyai PR MTK.

Sebenarnya aku mengerti apa yang diajarkan Giyo tadi, tapi aku mau Giyo saja yang mengerjakannya hehe Faktor M. Malas.

Selalu seperti ini dia selalu jadi penyelamatku.

*********

"Aduh telat gue telatt," Umpatku sambil berlari kearah garasi.

Karna belajar hingga jam 12 malam aku jadi bangun kesiangan begini. Aku terlalu serius bercanda sambil belajar dengan Giyo. Huh

"AAAA GIMANA DONG TELATT TELATTTTT" Rengekku sambil memacu Mopica dengan kekuatan Bulan, Alias secepat-cepatnya.

******

Aku mengendap-endap saat sampai didepan ruang guru. Sialnya setiap murid yang ingin masuk harus melewati ruangan ini dulu jadi mau tidak mau harus lewat sini. tidak ada jalan lain.

"Cantika Vebiola," Ucap seseorang yang ada dibelakangku.

"Yah ke tauan deh," Gumamku pelan sambil berbalik.

"Kamu mau coba-coba kabur ya?" Ucap Bu Opi sambil melipat tangan didada.

"Eh ibu tambah cantik aja bu," Ucapku sambil cengengesan.

"Bediri dilapangan sambil hormat bendera," Ucap Bu Opi tegas.

"Yah bu nanti saya item gimana bu?, hukuman yang lain aja bu," Tawarku.

"Oh kamu mau hukuman lain?," Tanya Bu Opi sambil tersenyum licik.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Oke kalau gitu kamu Pel dan Sapu seluruh sekolah beserta Toiletnya dan Rua----"

"Yaudah bu hormat. dadah ibu," Ucapku sambil berlari kelapangan.

Kalau kemarin-kemarin aku senang dihukum ya karna ada Bebeb Dikanya, Nah sekarang sama siapa? AAAA MAMA CACA DIHUKUMMM.

Tunggu, Sepertinya ada orang lain dilapangan.

Aku menyentuh bahu orang tersebut, Dia menghadap belakang seketika mataku membulat, "Giyo?"

Giyo mendengus kesal. "Iya gua telat gara-gara lo ngajakin ngobrol sampe jam 12 malem."

"Oh kalau gitu kita sama," Ucapku sambil tersenyum dan berdiri disebelahnya serta hormat pada bendera.

Giyo menoleh kearahku sambil tersenyum manis, Bahkan bila diibaratkan Gula dia pasti sudah dikerubungi semut jutaan, oke gue mulai lebay.

"Lo telat juga?" Tanya Giyo senang.

Monster PinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang