28 - ANTARA PERASAAN AKU DAN KAMU

127 9 0
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚!!✨
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐲𝐚❤️

***

Tidak pernah terbayangkan dibenak Viola bahwa ia akan berada dalam satu mobil bersama Gewanta, namun dengan status mereka yang sudah berbeda. Viola mencoba bersikap biasa saja saat perempuan yang dibencinya juga ikut bersama mereka. Maura. Perempuan itu dikabarkan mengajukan surat permohonan untuk mengikuti perjalanan mereka ke Jogjakarta sebagai pendamping.

Viola menghembuskan napas pasrahnya. Dadanya terasa sesak saat melihat bus yang mengangkut mereka dan para guru diatur sedemikian rupa. Dirinya duduk bersampingan dengan salah satu siswi bernama Zei Ananta dan di seberang bangkunya adalah Gewanta bersama Maura.

Tidak terlihat sama sekali bahwa Gewanta merasa risih. Laki-laki itu seperti menikmati perjalanan sembari bersandar di bahu Maura.

"Viola, lo emang udah putus sama Gewanta?" tanya Zei tiba-tiba. Dengan suara berbisik saat ia melihat kedekatan Gewanta dan Maura.

Viola mengangguk, "udah lama," dustanya.

"Dan dia langsung punya cewek baru?" Zei mendadak geram melihat tingkah Maura yang seperti sedang memanas-manasi Viola.

"Udah Zei gapapa. Lagian gue juga gak masalah. Itu keputusan dia," Viola mengeluarkan sebuah iPad berwarna pink dari dalam tasnya. Perempuan itu mempelajari beberapa kisi-kisi materi yang diberikan guru pembimbing mereka. Hal itu dilakukan untuk mengenyahkan pikirannya tentang Gewanta.

Bohong jika Viola tidak merindukan Gewanta. Putusnya hubungan mereka sudah lewat dari lima hari. Selama itu, Viola benar-benar tidak ada semangat. Terkadang ia merasa mood-nya berantakan dalam sekejap. Apalagi melihat Gewanta yang semakin hari semakin dekat dengan Maura.

"Lo cemburu, kan?" Zei adalah tipikal orang yang suka berbicara. Apapun akan dikatakannya jika itu membuatnya penasaran.

"Zei, udah deh! Lo mendingan belajar juga sana," geram Viola.

Zei menyenggol bahu Viola. "Perlu gue seret muka Maura ke jalan, gak? Dia kan nggak diajak. Kenapa malah ada di sini?"

Viola melirik Maura yang tertidur, "dia bakalan ngelakuin apapun buat dapetin hati Gewanta,"

"Serius lo?!"

Viola mengangguk, "tapi gue yakin, Gewanta gak segampang itu buat luluh sama Maura. Gewanta gak gampang buat jatuh cinta kecuali kalo dia memang tertarik sama orang,"

"Lo yakin? Di sini aja udah keliatan kalo mereka nempel banget," kata Zei.

Viola rasanya tidak perlu menjelaskan kenapa Gewanta harus melakukan ini. Dia pun melanjutkan kegiatannya dengan kembali menggerakkan stylus pen pada layar iPad tersebut.

***


Viola, Zei, Gewanta, Maura dan para guru serta dua siswa yang akan menjadi peserta cadangan sudah sampai di lokasi tujuan. Mereka sampai di sebuah Villa yang tidak jauh dari lokasi olimpiade. Koper, tas dan perlengkapan lainnya sudah dibereskan oleh mereka. Para guru pun sudah memberitahukan letak Villa yang akan mereka tempati masing-masing. Untuk 1 Villa diisi oleh tiga orang sesama gender.

SHAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang