08. Go to Boyolali

En başından başla
                                    

"Dia duluan, nih!" Ivanni menunjuk Bumi dengan sewot.

"Ih, udah, Ivanni," Naura menurunkan jari telunjuk Ivanni dengan sabar.

Ivanni merengut kesal, menghentakkan kakinya, berjalan menuju motor Scoopy miliknya. "Ihh! Kalau aja bukan orang, gue remet-remet, tuh, muka! Nyebelin! Dasar orang gila, baperan!" gerutu Ivanni, seraya menaiki motornya.

Gadis itu menghidupkan mesin motornya, kemudian melajukan motornya kencang. Naura menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, seraya terkekeh geli.

"Bos, kita-kita duluan, ya! Ditunggu dimarkas," ucap Annas, laki-laki itu segera menghidupkan mesin motornya, kemudian melaju dengan kecepatan normal, disusul oleh yang lainnya.

Kini, hanya tersisa Naura dan Rangga didepan gerbang. Rangga menatap Naura dari samping, laki-laki itu tidak berhenti untuk kagum oleh wajah cantik perempuan disampingnya. Hingga tak sadar jika dirinya tengah tersenyum kecil.

"Gue ambil mobil dulu, ya?" ucap Rangga, laki-laki segera berlari kecil kearah parkiran setelah melihat Naura mengangguk. Hari ini, Rangga sengaja membawa mobilnya karena ingin mengantar Naura pulang terlebih dahulu dan mengambil barang-barang yang ingin dibawa ke Boyolali. Sekaligus, ingin berpamitan dan meminta izin kepada orangtua Naura.

Tak lama, mobil BMW X5 milik Rangga berhenti disamping Naura, membunyikan klakson menyuruh Naura untuk masuk kedalamnya. Naura berjalan mengitari mobil tersebut, kemudian masuk ke kursi disamping Rangga.

"Seatbelt-nya pakai, Ra," titah Rangga. Naura mengangguk pelan, memakai seatbelt untuk menjadi pengaman selama perjalanan.

Rangga melirik Naura, "Ni cewek lagi sariawan apa gimana, sih? Diem mulu," batinnya bermonolog.

Rangga melajukan mobilnya, membelah keramaian dan padatnya jalanan di kota. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka mulut sedikitpun. Naura yang tengah malu, dan Rangga yang terlalu gengsi untuk membuka obrolan terlebih dahulu.

Hingga tak sadar, mereka sudah masuk ke perumahan rumah Naura. Rangga mematikan mesin mobilnya ketika sudah sampai tepat didepan rumah bertingkat dua bercat putih tersebut. Keduanya keluar dari mobil serempak, berjalan kearah pintu utama rumah.

Naura membuka pintu tersebut perlahan, "Assalamualaikum. Bunda, Ayah!"

Rangga masih berdiri didepan pintu, seraya menatap Naura. Naura sedikit mendongak, menatap Rangga dengan aneh, "Masuk aja, Ga."

Rangga mengangguk, "Assalamualaikum" ucapnya dengan pelan.

"Waalaikumussalam," Jawaban itu terdengar dari arah ruang tengah, yang artinya kedua orangtua Naura tengah bersantai disana. Naura menghampiri keduanya, menyalimi telapak tangan kedua orangtuanya diikuti Rangga.

"Om, tante," Rangga tersenyum kecil sebagai bentuk hormat.

"Eh, iya, Nak. Duduk, duduk!" Bunda Weni tersenyum manis. Berbeda dengan Ayah Jordan yang masih sentiasa menatap datar Rangga.

"Terimakasih, tante." Rangga duduk disofa, berhadapan dengan kedua orangtua Naura.

Rangga berdehem pelan, "Om, tante. Rangga mau minta izin buat bawa Naura pergi liburan sekaligus acara rutin Scuttivo ke Boyolali, boleh?" tanya Rangga, laki-laki itu dengan berani menatap Ayah Jordan yang tengah menatapnya datar.

Ayah Jordan menatap Rangga dengan alis terangkat satu, "Acara rutin apa? Scuttivo? Apa itu?"

Rangga tersenyum kecil, sudah menduga akan ada pertanyaan ini sebelumnya. "Scuttivo, perkumpulan anak laki-laki yang saya bentuk, Om. Diketuai saya, 7 anggota inti, dan ratusan anggota lainnya. Acara rutin ini biasanya kami lakukan setiap 3 bulan sekali, om. Membantu beberapa sekolah-sekolah kecil, panti asuhan, panti jompo, dan tempat tempat yang masih membutuhkan banyak dana untuk kehidupan sehari-hari," jelas Rangga dengan lancar, mampu mengembangkan senyum diwajah Ayah Jordan.

"Saya izinkan. Tapi jaga Naura, jangan sampai kamu membawa anak saya pulang dalam keadaan lecet sedikitpun," ucap Ayah Jordan tegas. Pria itu tidak mau anak perempuan semata wayangnya kenapa-kenapa. Ia sangat menyayangi anaknya.

Rangga mengangguk tegas, "Siap, Om!"

Bunda Weni tersenyum manis, "Sayang, barang-barang kamu udah disiapin?" tanyanya kepada Naura. Gadis yang diberi pertanyaan itupun segera mengangguk.

"Gue ganti baju, sekaligus ambil barang-barangnya dulu, ya, Ga," Naura segera berlari kecil menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Rangga menatap kaki kecil yang melangkah itu dengan gemas.

Sembari menunggu Naura bersiap-siap, Rangga berbincang-bincang dengan kedua orangtua Naura. Setelah dilihat, Rangga sangat cepat akrab dengan Ayah Jordan. Laki-laki itu berbincang sesekali tertawa kecil karena candaan yang mereka berdua lontarkan.

Hingga suara sepatu terdengar dari arah tangga, Naura dengan outfit sederhananya, tengah menggeret kopernya dengan susah. Rangga dengan sigap berlari menaiki anak tangga, membantu Naura membawakan koper dan tas milik Naura.

Ayah Jordan dan Bunda Weni tersenyum kecil melihat tingkah Rangga, keduanya suka dengan laki-laki bermarga Danuartha tersebut. Setelah sampai dihadapan orangtuanya, perempuan dengan jepit hitam yang melekat sempurna dirambutnya itu menyalimi telapak tangan kedua orangtuanya, diikuti oleh Rangga tentunya.

"Bunda, Nau pergi, ya!" pamit gadis itu.

Bunda Weni mengelus pundak anaknya dengan sayang, "Hati-hati, ya, sayang."

Ayah Jordan mengelus kepala anaknya dengan gemas, "Jagain anak, Om. Lecet sedikit, berarti kamu siap baku hantam sama Om," bisiknya ke Rangga. Dibalas anggukan tegas dan senyuman kecil laki-laki itu.

•••

hai semuaa, hehe!akuu sudaa lamaa tidaa apdet apdett, maaf yaaa, kemarin janjinya setelah ujian, tapi malah ngga apdet, maaf ya semuaa!!

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

hai semuaa, hehe!
akuu sudaa lamaa tidaa apdet apdett, maaf yaaa, kemarin janjinya setelah ujian, tapi malah ngga apdet, maaf ya semuaa!!

nah sebagai senangnya aku keterima di SMA favorit, dan SMA impian, aku apdet deh mwehehe, seneng ngga? ngga ya):

kalian ada gasi yang seumuran sama aku dan abis melalui masa ppdb???

oh ya! kalian yang lupa dengan alurnya bisa baca dulu chap sebelumnya, atau dari prolog juga bolehh hahaha

aku juga sudah mengetik chap selanjutnya, tapi aku up besok yaa semuaa hehehe..

find me on:
instagram: ceritafika_
tiktok: fikaa.aprisyaa

terimakasi suda membaca, papai!

Bandar Lampung, 4 Juli 2023

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jul 04, 2023 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

RANGGA [SCUTTIVO]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin