• Mereka Bertemu •

5.9K 1K 303
                                        

Happy Reading

Sorry for typo
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum dan setelah membaca.

Rosaline tampak bersemangat di kamarnya dari kediaman mewah kedua orangtuanya bersiap untuk pergi menonton konser. Percayalah, model berkelas sepertinya tidak akan mendadani dirinya sendiri. Bahkan Rosaline tidak ingat kapan terakhir kali dia menyisir rambutnya sendiri. Dia memiliki pelayan yang siap melakukan semua hal itu untuknya.

Berbeda dengan Lisa yang melakukan semuanya sendiri. Seperti saat ini, si bungsu keluarga Fernandez itu telah siap dalam balutan celana jeans, crop top putih berlengan pendek yang dilapisi kemeja hitam oversize membungkus tubuhnya yang sedikit berisi pasca melahirkan. Setelah memberi asi pada putra tercintanya, seperti yang telah disepakati dia akan menemani sang kakak menonton konser para idola kpop itu.

Sebenarnya Lisa sedikit lelah menunggu Rosaline bersiap, benar-benar lama nan membosankan, tapi entah mengapa dia mau saja untuk menunggu. Entah dirinya pun turut bersemangat menonton penampilan para idola itu atau justru sebaliknya, dia justru takut bertemu Jeka.

Membawa dirinya menonton konser idola kpop itu sendiri sebenarnya sedikit membuat Lisa sedih. Di sisi lain khawatir akan bertemu Jeka, tapi seakan dirinya menyesali apa yang terjadi dalam hidupnya. Andai dirinya tidak hamil, mungkin saja dia sudah menjadi salah satu dari mereka. Bahkan kabar teman-teman trainee-nya sudah berhasil melakukan debut telah sampai di telinga Lisa. Dia senang, tapi juga menyesal.

"Rose, apa belum selesai juga?" Lisa bertanya, tidak lebih teptnya merengek. Dia sudah menunggu lama.

"Sebentar lagi," jawab Rosaline santai.

Ellen yang berdiri di sebelah Rosaline tertawa kecil. "Kau harus terbiasa dengan kakakmu ini, Alisa. Dia memang selalu ingin terlihat sempurna."

"Ayo lah, kita hanya akan menonton konser. Saat berada di sana orang-orang tidak akan memerhatikan penampilanmu, fokus mereka adalah pada siapa yang menjadi main event."

"Ssttt, diam lah, adikku. Aku harus tampil cantik ketika bertemu para pemuda dieBoyz itu." Lisa memicingkan matanya. "Kudengar orang Korea sangat mengutamakan penampilan, aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri."

Ah sial. Kakaknya ini bahkan tidak tau berapa kali jantung Lisa berdetak tak karuan dan dia masih terus membicarakan mengenai boygroup asal Luna Entertainment itu.

"Cepatlah. Aku bosan menunggu." Lisa berucap dan mulai bergegas meninggalkan kamar kakaknya.

"Sudah selesai," teriak Rosaline dan ikut bangkit berdiri meninggalkan kamarnya menyusul sang adik. "Alisa, wait for me!"

Ellen yang melihat aksi terburu-buru modelnya itu hanya menggeleng dan mengambil tas yang wajib dia bawa setiap waktu ketika sedang bepergian bersama Rosaline. Ya, tentu Ellen mengikuti mereka, lebih tepatnya menemani. Sebab sudah pasti ada hal-hal tak terduga bisa saja terjadi, dan dia adalah seorang manajer.

• • •

Jeka mengintip dari samping panggung besar dengan ribuan penonton di luar sana. Bahkan ketika berada di belakang panggung pun sorot kamera tak terlepas darinya. Ya, Jeka bak pemeran utama malam ini. Dari sekian banyaknya grup yang mengisi konser tersebut, penggemar grupnya lah yang paling dominan bersorak memanggil nama mereka, terlebih nama Jeka.

Ya, tak dipungkiri lagi, sejak debut karirnya, Jeka adalah anggota yang paling banyak mendapat sorotan. Selain suara dan gerakan tarinya yang hebat, tapi juga wajahnya yang benar-benar tampan dan khas dari rekan-rekan grupnya yang lain.

ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋWhere stories live. Discover now