Chapter 20 : That's My Man

178 25 39
                                    

Recommended song :

Willow - Taylor Swift

Harusnya chapter ini gabungan sma yg kmrin, cuma kepanjangan sie... Yaudah:)

🌸 Happy Reading 🌸

Nami menyapa satpam sekolah yang saat itu tengah berdiri di dekat gerbang sekolah seperti biasa. Pagi ini wajahnya lebih ceria dari kemarin, hanya karena informasi yang ia dapat dari Jaehee. Gadis itu bisa merasakan kelegaan yang luar biasa ini. Karena pada akhirnya, orang yang terus menghantui hidupnya telah mendapatkan karma.

Lee Nami menyusuri lorong lobby yang mana banyak sekali orang-orang yang berlalu-lalang. Jika kemarin ia mendapat cemooh dan tatapan aneh, sekarang semua itu hilang. Mereka hanya akan meliriknya sejenak lalu kembali dengan urusan mereka. Semuanya kembali seperti semula. Seperti tidak pernah terjadi apapun.

Walaupun tidak ada satu orangpun yang meminta maaf padanya karena hujatan mereka, tetapi Nami tidak memusingkan hal itu. Seperti ini pun tak apa, lebih baik daripada menjadi pusat perhatian seperti kemarin. Pikirnya.

Langkahnya teguh menuju ke kelas. Gadis itu menggeser pintu belakang kelas hingga mengeluarkan bunyi yang cukup menarik perhatian beberapa orang. Beberapa dari mereka pun kembali ke aktivitas mereka dan membiarkan Nami masuk. Tak ada lagi komentar pedas untuknya. Benar, semuanya sudah berakhir.

"Aduh, aduh... Senengnya." ucap seseorang yang tiba-tiba berada di samping Nami. Jaehee, gadis itu entah sejak kapan berdiri di sampingnya. "Saking senengnya sampe ngehalangin jalan orang lu! Minggir!" Jaehee menggeser tubuh sahabatnya pelan dan masuk ke kelas lebih dulu. Nami menyusulnya, keduanya meletakkan tas mereka bersamaan di bangku mereka.

Jam belajar berlangsung normal seperti hari-hari sebelumnya. Walaupun ada beberapa teman dari kelasnya datang dan menanyai kebenaran tentang postingan SNS semalam. Nami hanya bisa tersenyum menanggapinya, syukurlah Jaehee yang memahami Nami langsung mengusir mereka dan meminta mereka untuk tidak mengganggu.

Beberapa jam berlalu, kini bel istirahat berdering. Jaehee dan Nami pergi ke kantin bersama-oh tidak hanya mereka. Ada David yang selalu saja menempel dengan Jaehee. Kemana pun Jaehee berada, seakan disanalah David juga berada. Dan itu membuat Nami risih, dia merasa seperti sedang menonton drama romansa remaja.

"Hun, kok kamu bisa sih secantik ini?" puji David sembari memangku dagunya memandangi wajah kekasihnya.

"Kamu juga, kenapa bisa seganteng ini?" puji Jaehee yang ikut-ikutan memangku dagunya sembari memandangi wajah blasteran yang tampan itu.

Nami yang berada di depan mereka merotasikan bola matanya jengah. Jujur, sangat memuakkan di situasi seperti ini. Dia merasa seperti angin oleh sahabatnya sendiri. Jika tahu akan seperti ini, lebih baik Nami pergi ke kantin bersama Jihan saja.

Gadis itu kemudian mengalihkan pandangan dari Jaehee dan David yang sibuk saling menyuapi satu sama lain. Dia melihat ke sekeliling kantin, dan matanya kemudian mendapati Riki. Lelaki yang berstatus sebagai kekasihnya. Ia tampak sedang asyik berbincang dengan teman-temannya sembari memakan makan siang mereka di sana.

Nami menarik dua sudut bibirnya samar-samar. Semalam ia tidak menelpon lelaki itu seperti yang biasa ia lakukan sebelum tidur. Karena semalam Nami tengah sibuk mengerjakan tugas. Awalnya Riki yang ingin menelponnya dan menemaninya mengerjakan tugas. Tetapi Nami menolak dan menyuruhnya untuk tidur lebih dulu.

Ah, iya. Ngomong-ngomong, bagaimana cara Riki menyuruh si pelaku yang menyebarkan rumor tentang dirinya ya? Dan bagaimana cara ia menemukan pelakunya? Nami jadi penasaran akan hal itu.

Heartstrings [Nishimura Riki] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang