Chapter 17 : Home

182 32 120
                                    

Gatau kenapa kok tiba² jd sayang bgt sama nih work:')

AKSHWUZVSG JD GA TEGA UNPUB




🌸 Happy Reading 🌸


Baik Riki maupun Nami, mereka tampak panik saat mendengar suara putri bungsu keluarga Lee pulang. Padahal seingat Nami adiknya pulang saat siang atau sore hari. Lalu mengapa ia pulang lebih cepat?

Lupakan hal itu, sekarang yang dipikirkan Nami adalah tempat bersembunyi untuk kekasihnya! Bisa gawat jika adiknya tahu ada lelaki asing di rumah dan berduaan dengan kakaknya. Dia pasti akan mengadu ke orangtua mereka.

"Ayo, sini!" Nami menarik tangan Riki ke dalam kamarnya, yang terletak tak jauh dari sana.

Mata gadis itu bergerak gelisah mencari tempat yang aman, dan pilihannya jatuh pada lemari. Ia membuka lemarinya dan menepikan pakaian-pakaiannya yang tergantung di sana untuk menyisakan ruangan untuk Riki. Dan sayangnya ruangan sempit itu tidak begitu muat oleh kaki jenjang Riki. Tubuhnya terlalu bongsor jika harus bersembunyi di sini.

Nami menghela nafasnya kasar, karena bingung mencari tempat yang pas untuk si bayi besar ini. Namun belum sempat gadis itu menemukan tempat, adiknya sudah membuka pintu kamarnya. "Kak! Kenapa pintu gerbangnya lo kunci sih?!"

Nami tersentak kaget, sampai tak sengaja menutup pintu lemari secara kasar dan membentur kaki Riki. Lelaki itu meringis dan menahan rasa sakitnya dalam diam

"Naeul! Lo bikin gue kaget aja!" dengus Nami. Dia berusaha menghalangi adiknya yang hendak masuk ke kamarnya. "Lo kalo mau masuk ke kamar gue ngetuk dulu kek!"

"Ck! Lo kenapa kunci gerbang sih?!" dengus sang adik tanpa mempedulikan omelan kakaknya. "Gue jadi manjat nih, sampe jatuh!" lanjutnya sembari mengusap-usap panggulnya yang nyeri.

"Ya biar aman lah, lagian kenapa lo pulangnya cepet? Katanya siangan ato ga sore."

"Gue mau ambil novel gue, temen gue mau minjem." ucapnya. Naeul memang menitipkan novel yang ia beli di kamar kakaknya. Karena jika ibunya tahu kalau dia membeli novel lagi, maka uang jajannya akan dipotong. Karena Naeul ini sering sekali membeli novel atau komik, sampai-sampai nilainya turun dan uang jajannya yang semakin cepat habis. Wajar jika ibu mereka marah.

Dan jadilah ia menitipkannya pada Nami, karena ibu mereka tidak pernah menggeledah isi lemari gadis itu. Ya, bisa dibilang Nyonya Lee lebih mempercayai putri sulungnya.

"Dah, lo minggir dulu napa?" Naeul menyingkirkan kakaknya yang menghalangi jalan, Nami langsung panik saat adiknya pergi ke depan lemarinya. Dia langsung menahan tangan adiknya.

"Eh! Lo tuh ga sopan banget! Udah lo di sini aja, gue ambilin!"

"Apa sih? Gue ambil sendiri juga bisa kok?"

"Ya tapi kan ini kamar gue, lo ga berhak buka-buka lemari orang!"

"Lo kenapa sih Kak? Ga biasanya lo ngelarang-larang gue gini?" Naeul heran pada kakaknya, biasanya sang kakak membebaskannya melakukan apapun di kamarnya. Selama dia mau merapikannya lagi. Lalu? Mengapa sekarang kakaknya begini? Cukup aneh.

"Y-ya... Wajar dong gue marah? Kan kamar tuh tempat privasi—lagian lo juga ga sopan masuk seenaknya di kamar orang. Izin dulu kek," ucap Nami dengan sedikit gugup. Dia takut Naeul menyadari kebohongannya.

"Iya iya deh, gue minta maaf. Dah, sekarang gue mau minta izin ambil novel gue. Oke?" tanpa persetujuan Nami, adiknya sudah membuka lemari dan... Tidak ada Riki di sana.

Heartstrings [Nishimura Riki] ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora