Chapter 08 : Not Again

171 30 83
                                    

Btw di chapt yg A Weird Dream itu, terinspirasi dari mimpiku sendiri😭

Jd aku tuh mimpi lagi tiduran di kamar, trs tau tau di sampingku ada Ni-Ki, ya kagetlah aku🥲 mana mukanya deket banget:')))

🌸 Happy Reading 🌸


Hari menuju acara ulangtahun sekolah sudah semakin dekat. Nami dan kawan-kawannya juga sibuk mengurus semua persiapan acara. Terutama Nami, yang masih mengurus menu dessert dan pakaian untuk para pemain drama.

Bahkan dia sampai rela tidur malam karena tugas sekolahnya juga banyak. Sampai terlihat lingkar hitam di kedua matanya. Akibatnya, dia tidur saat rapat teater diadakan.

"Nami! Nami bangun!" bisik temannya sembari menyenggol tubuh gadis itu. Namun percuma saja, Nami sudah lelap di tidurnya. Temannya berdecak sembari menggeleng pelan.

Kini teman beda kelasnya itu memanggil Jaehee yang juga duduk di sebelah lainnya. "Jaehee, nih temen lo bangunin! Bukannya ngikut rapat malah molor!" bisik gadis itu. Lantas Jaehee menoleh dan melihat teman karibnya tertidur pulas dengan kepalanya yang berada di paha teman beda kelas.

"Biarin aja dah, kesian dia tidur jam setengah satu gegara nugas sama ngurus kostum." ucap Jaehee, dia tahu jika Nami kelelahan. Pasalnya tadi pagi saat mereka bertemu di kelas, wajah Nami benar-benar menyeramkan. Pucat dan matanya seperti panda. Mirip seperti hantu.

"Heh! Kalo ketahuan Produser bisa mampus kitanya!"

"Alah, yang kena marah si Nami doang kali. Yang penting kita udah coba bangunin."

"Gue doang ye yang bangunin! Lo yang bomat!"

"Lo mau dia bangun? Ntar kalo dia marah jan salahin gue." lantas Jaehee langsung menyumpal dua lubang hidung Nami dengan dua jarinya. Temannya langsung memukul tangan Jaehee. "Itu namanya lo ngebunuh dia, goblok!" protes temannya.

"Yee lo kaga tau sih caranya! Emang begitu!"

"Cara apaan?! Dia bukannya bangun yang ada malah ga bangun-bangun!"

"Lah, cara bangu—"

"Kalian ngapain?"

Tiba-tiba seorang lelaki datang pada kedua gadis yang tengah berdebat itu. Yang ternyata adalah produser di ekstrakurikuler mereka. Keduanya langsung diam saat seperti mendapat teguran dari produser yang tampak kesal meski wajahnya tampak datar. Lelaki itu mengalihkan atensi pada gadis yang berbaring di dua kursi yang berhimpit.

"Kenapa dia tidur? Trus kenapa kalian ga bangunin?" tanya lelaki itu dengan nada agak ketus. Dia memang tegas, dan tak pandang bulu jika harus memberi semprotan untuk orang-orang.

"Oh... Anu, dia-"

"Dia sakit."

Seorang lelaki lebih muda dari mereka menyela Jaehee yang hampir saja menjawab. Lantas mata mengarah pada lelaki itu, "Maaf, kalau saya menyela." ucapnya kemudian. Beberapa orang berbisik mengenai lelaki tersebut. Anggapan bahwa lelaki itu memiliki hubungan dengan Nami semakin kuat. Ya, dia adalah Riki.

Bahkan Jaehee sendiri heran, mengapa di beberapa situasi Riki dan Nami selalu terkait? Atau bahkan saat Nami hampir mendapat masalah selalu Riki yang membantu? Jangan-jangan—

"Yaudah, lo bawa dia ke UKS." titah lelaki yang lebih tua. Lalu ia kembali pergi ke depan khalayak untuk melanjutkan rapat. Lelaki berdarah Jepang berdiri dan pergi ke bangku di belakangnya. Tadi lelaki itu memang duduk di depan Nami dan teman-temannya. Ia membopong gadis yang masih lelap tertidur tersebut. Namun sebelum pergi Jaehee tampak menahannya.

Heartstrings [Nishimura Riki] ✓Where stories live. Discover now