1. Hujan Di Pagi Hari

23.8K 1.8K 558
                                    

Halo, assalamu'alaikum semuanya. Apa kabar kalian? Maaf kemarin cerita ini aku unpublish tiba-tiba. Tapi, mulai hari ini kalian udah bisa baca lagi dengan new version.

Disclaimer dulu, cerita ini tidak ada hubungan alur sama sekali dengan MY GUS MY HUSBAND. Tidak berlatar belakang pesantren, tidak ada Gus dan Ning lagi, tapi masih dalam nuansa islami romance. Dan visual semuanya di ganti, kalau mau liat silahkan cek Instagram aku.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ya.

Pagi hari yang tak seperti biasanya, kali ini matahari seperti enggan menampakkan sinarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari yang tak seperti biasanya, kali ini matahari seperti enggan menampakkan sinarnya. Gerimis hujan masih saja turun dari awan hitam dan membasahi bumi seisinya, cuaca pun sangat dingin seperti menusuk ke tulang sehingga membuat penduduk bumi enggan melakukan aktivitas apapun di pagi hari itu.

Di sebuah rumah mewah nan elegan, seorang perempuan tengah asik bergelut dengan alat masaknya. Wanita cantik itu tak perduli hujan di luar, baginya rutinitas menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya ada hal penting. Dengan di bantu dua asisten rumah tangga nya, Nazwa menyiapkan sarapan untuk mereka semua tanpa terkecuali.

"Bi, tolong ambilkan sayur bayam di kulkas ya, terus minta tolong bikinin sayur bening buat si kembar," pinta Nazwa kepada salah satu asisten rumah tangganya.

"Baik Bu, sayurannya kaya biasa kan, Bu?"


"Iya Bi, supaya nanti di makan semua sama si kembar."

Si asisten rumah tangga itu hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, mereka pun kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sekitar lima belas menit masakan Nazwa telah selesai, ia langsung menaruh di atas meja makan dan menata rapi semua makanan itu.

Tidak lupa Nazwa memisahkan makanan untuk para pekerjaan di rumahnya, ini adalah salah satu kebiasaan Nazwa. Ia selalu memasakkan untuk semua yang berkerja dirumahnya tanpa terkecuali, hal itu sebenarnya membuat mereka yang berkerja di sana tidak enak namun karena paksa dari Nazwa dan Maulana akhirnya mereka mulai terbiasa akan hal ini.

Dilihatnya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07:00, Nazwa pun bergegas berjalan menuju kamarnya untuk melihat suami dan kedua anak kembarnya itu. Saat tangan putihnya membuka pintu kamar, wanita itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat ketiga orang itu kembali tertidur lelap.

Perlahan Nazwa berjalan memasuki kamar dan menutup kembali pintu tersebut, ia duduk di sisi kasur tangannya bergetar mengusap lembut surai sang suami yang sedang tertidur lelap itu. Merasa terusik, Maulana perlahan membuka matanya dan melihat siapa yang sedang mengusap rambutnya.

Saat mengetahui sang istri yang melakukan itu, sontak Maulana tersenyum manis dan membalikkan badannya lalu memeluk erat tubuh istrinya itu. "Ngantuk sayang," ujarnya dengan suara terendam.

LANAZWA : Let's Start A New storyWhere stories live. Discover now