(1) JAKA INDI

205 8 0
                                    

JAKA INDIGO DAN DUNIA ASTRAL

Jaka Indi adalah seorang anak Indigo yang merupakan keturunan Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan.

Sebagai anak Indigo, ia punya beberapa kemampuan seperti kemampuan Telepati (komunikasi lewat fikiran) , Raga Sukma atau Astral Projection, Mediumship (berkomunikasi dengan mahluk astral) dan Telekinetik (mampu menggerakkan benda dari jarak tertentu).

Sedang mengenai kepribadian, Jaka Indi orangnya agak introvert tapi pribadinya cukup supel, berjiwa sosial, luhur budi dan keterbukaan tangannya sungguh diatas rata-rata kebanyakan orang, kadang Jaka Indi suka merenung dalam waktu yang lama, walau memiliki wajah yang lumayan tampan dan postur yang ideal, tapi Jaka Indi sedikit bodoh dalam urusan wanita, dalam dunia nyata tak pernah satu wanitapun dipacarinya, mungkin karena ia juga enggan dan malas mendekati wanita. atau memang kurang percaya diri.

Sifatnya, kadang acuh tak acuh, suka bertindak berdasar suasana hatinya, apapun persoalan yang sedang dihadapi, selama yang dilakukannya tidak merugikan orang lain, ia tak pernah ambil perduli. Mencuri, membunuh, berzina, berjudi, kriminal, mabuk dan narkoba adalah hal yang pantang dilakukan Jaka Indi, bahkan Jaka indi juga pantang menyakiti hewan.

Jaka Indi juga punya kebiasaan, yang ia lakukan setiap saat, diantaranya sedekah pagi. Jaka Indi biasa memberi sedekah di-pagi hari, pada dhuafa atau pemulung yang ditemuinya sebelum ia pergi beraktifitas.

Untuk ukuran pemuda di zamannya ia terhitung pemuda sederhana bahkan keadaannya saat ini bisa dibilang kekurangan materi.

Sesungguhnya ia bisa saja hidup serba kecukupan,. Orang-tuanya adalah orang yang kaya raya. orang tuanya almarhum mewariskan beberapa petak tanah, toko, dan beberapa rumah tinggal. Seorang yang kaya raya karena mewarisi harta keluarganya bila tiba-tiba menjadi hidup kekurangan secara materi, maka hanya ada tiga alasan, pertama karena dia malas, kedua karena dia bodoh. ketiga memang nasibnya yang tidak bagus.

Jaka Indi tidaklah terhitung bodoh, pekerjaan yang bisa dilakukan olehnya, jauh lebih bagus daripada umumnya orang. Misalnya dalam bidang pendidikan, ia bisa menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu kurang dari empat tahun. ia juga menguasai beberapa bahasa asing dan bahasa daerah.

Dalam hal beladiri, dari pencak silat, karate, taekwondo, juga aikido, pernah dipelajarinya .dan dikuasainya dengan cukup baik.

Bila kau sahabatnya dan kebetulan mengunjunginya, ia tak segan memuliakanmu, dengan menyuguhkan kopi atau teh panas dan beberapa kudapan serta mengolah masakan enak dengan tangannya sendiri. Membuat nasi goreng spesial dan ayam panggang serta ikan bakar adalah salah satu keahliannya, Bila kau mencicipi masakannya, tanggung selama hidup tak akan kau lupakan. Kepandaiannya memasak tidak kalah dari kepandaian chef ternama. Iapun bisa memetik gitar sambil membawakan lagu klasik, pop atau rock, bahkan lagu lagunya The Beatles dan lagu dangdutnya Rhoma Irama ia juga menguasainya.

Kecuali melahirkan anak, pekerjaan apapun sepertinya masih bisa ia lakukan. Diapun tidak terhitung malas. Dari berdagang, kerja kantoran, sampai pekerjaan ojek on-line juga pernah dilakukannya. Lalu kenapa Jaka Indi bisa kekurangan secara materi.

Ketika berdagang untuk pertama kalinya, ia membuka toko sembako, waktu itu dia baru terjun ke dunia usaha, baru selesai menjalankan masa berkabung karena kematian orang tuanya, rumah dan asetnya sebagian besar dikasihkan pada kakak perempuan satu-satunya, dan sisa asetnya, ada yang dijual ada yang diberikan kepada sanak keluarga dan kerabatnya yang miskin, juga ada yang dibagikan pada tetangganya yang kekurangan.

Ia hanya menyisakan rumah kecil sederhana yang merupakan rumah pertama yang dimiliki orang tuanya. dan beberapa pusaka warisan leluhurnya serta ada sisa uangnya yang dipakai buat usaha toko sembako. Hanya saja Jaka Indi tidak pernah tega dengan pembelinya, bila pembelinya orang yang kurang mampu, seringkali diberikan harga yang sangat murah, jauh dibawah harga yang seharusnya, bahkan ada yang dibebaskan dari pembayaran,

Kalau ada yang berhutang, seringkali ia tidak tega menagihnya, hanya dalam kurun waktu singkat, toko sembakonya gulung tikar.

Saat ia lulus sarjana hukum, ia diterima bekerja di kantor pengacara yang cukup ternama, tetapi ketika ada klien kantornya dari pengusaha terpandang, yang meminta diurus perceraiannya, justru dinasehati panjang lebar oleh Jaka indi untuk tidak bercerai, saat datang direktur perusahaan ternama meminta dibela dalam perkara penggelapan pajak, justru kliennya dimakinya sehingga banyak klien perusahaan yang tidak lagi memakai jasa Firma Hukumnya. dan membuat Jaka indi didepak dari tempat kerjanya.

Berikutnya Jaka indi bekerja sebagai driver ojek on line. Pelanggannya yang berusia lanjut, ibu hamil, bocah kecil dan pelajar sekolah, acap kali digratiskannya. Sehingga tidak jarang ia harus nombok untuk menutup biaya bensin dan makan siangnya. Beberapa teman dan kerabatnya bahkan ada yang mengatakan kalau ia rada tolol dan suka bertindak bodoh.

Tapi Jaka Indi tak pernah menyesali atas apa yang dilakukannya. Ia memang senang melakukan sesuatu berdasar suasana hatinya.

Saat anak-anak Jaka indi pernah tinggal di pedesaan di rumah kakeknya, di suatu tempat di pinggir sungai Bengawan Solo, disanalah kemudian ia pertama kali bertemu dengan Kanjeng Cakra Langit yang akhirnya menjadi guru spiritualnya  dan guru bela dirinya dalam melatih pencak silat.

Sebenarnya gurunya Kanjeng Cakra Langit memberi tugas padanya agar mencari kakak Seperguruannya yang bernama Panji Dewantoro, Panji Dewantoro adalah murid pertama dari Kanjeng Cakra Langit yang pergi ke dunia astral tapi tidak pernah kembali lagi ke dunia asalnya.

Jaka indi kebetulan juga ingin mencari jejak leluhurnya Dewi Nawang Wulan, hanya saja karena kesibukannya dalam masalah urusan duniawi, membuat Jaka indi belum sempat melakukan petualangan ke dunia astral.

Baru kali ini setelah tamat kuliah dan belum ada lagi pekerjaan tetap, Jaka Indi punya cukup waktu untuk berkelana di dunia astral.

***

Disuatu senja yang cerah, dalam suasana hangatnya udara sore hari yang lembut menyapu alam. Terdapatlah seorang putri raja yang cantik jelita sedang mandi di kolam air harum di kebun istana, tiba-tiba sang putri mendengar suara ranting patah terinjak langkah kaki seseorang.

"Siapa kamu? Kamu mau ngintip ya!?" tanya sang putri raja yang sedang mandi di kolam tersebut.

Tak lama keluarlah pemuda tampan yang lucu, sambil berkata, "Saya adalah Jaka Indi , sedang melakukan perjalanan lintas dimensi dan kebetulan saya sampai disini." terang Jaka Indi panjang lebar.

"Ha ha ha ha... kamu berbohong ya,  kamu pasti pemuda berandal, mana ada perjalanan lintas dimensi, aku juga belum pernah melihat orang berpenampilan seperti kamu, pakaian model apa itu !?" seraya menatap aneh, kearah celana jean's dan t-shirt putih yang dikenakan oleh jaka Indi.

"Aku akan memanggil prajurit kerajaan untuk menangkapmu. biar kamu dihukum mati." ujar tuan putri dengan tatapan sinis.

"Tunggu dulu. Aku tidak berniat jahat ! Duniamu dan dunia asalku berbeda, sesungguhnya aku sedang melakukan perjalanan lintas dimensi , melalui portal ghaib, dan portal ghaib itulah yang membawaku sampai kebun istana ini, Itulah asal muasal aku bisa sampai kemari." terang Jaka Indi panjang lebar.

"Apa itu portal ghaib? Apa pula maksudnya dunia yang berbeda ?"

"Portal Ghaib, ya.... portal ghaib. Dunia yang berbeda, maksudnya, dimensinya yang berbeda."

"Baiklah aku tidak akan memerintahkan penjaga menangkapmu, tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi." kata sang putri.

"Syarat apa ?" tanya Jaka Indi penasaran.

"Begini....besok, pagi-pagi sekali bawa aku ke duniamu, sore harinya hantar aku kembali ke duniaku, ke Istana ini."

"Ouh... tidak bisa." jawab Jaka Indi dengan tegas.

"Mengapa tidak bisa !?"

"Karena di duniaku besok libur." terang Jaka Indi.

Jaka Indigo dan Dunia AstralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang