Beberapa kali kak Rio mencoba menghubungiku, tapi aku biarkan saja.

Cukup membalas lewat SMS saja.

To Kak Rio : Kak aku akan baik-baik saja. Love you 😚"

"Sudah ijinnya?"ucap alis menghampiriku.

"Boleh?"ucapnya lagi.

"Ya lo tau kak Rio lah, yuk siap-siap"ucapku menarik tangan Alice.

AUTHOR POV

"Lice kok diem sih" ucap Luna

"Badmood!"ucap Alice.

"Maaf deh, tiba-tiba gak kepengen berenang, mending kita ke bioskop aja yuk Lice ada film bagus loh" ucapku.

Ya sekarang aku dan Alice sedang berada di salah satu Mall terkenal di Jakarta, tiba-tiba saja keinginan untuk benerang hilang begitu saja.

"Yaudah deh yuk" ucap Alice tersenyum.

"Gitu dong" ucapku.

"Alice, Aluna?" Ucap sebuah suara.

"Stevan?" Ucapku dan alice barengan.

"apa kabar kalian?" Ucap Stevan

Stevan ini teman kami satu komunitas "pendaki gunung" semasa SMA dulu.

"Kalian gak pernah keliatan dan ngumpul lagi beberapa tahun ini?" Ucapnya lagi.

"Iya kita lagi banyak urusan jadi gitu deh" ucap Alice yang di angguki Aluna

"Hmm kamu sedang apa disini? Kita baru saja mau nonton" ucapku Aluna.

Alicepun tertawa ngakak.
"Kamu"
Memang sih Luna dan Stevan pernah dekat dulu semasa SMA.

"Alice!" Ucap luna kesal.

"Yaudah.. yaudah mending kita nonton aja yuk, gimana stev mau ikut gak?" Ucap Alice setelah berhenti dari tertawanya.

"Boleh, yuk" ucap Stevan

RUANG TEATER 2

Film pun berlangsung, Aluna pun duduk gelisah di bangkunya.

Posisi bangku.

Stevan Alice & Aluna

"Lo kenapa sih dari tadi gak bisa diem banget" bisik Alice.

"Kak Rio teleponin terus nih dari tadi gimana dong" ucapku panik.

Pasalnya ini sudah telepon kak rio yang ke 17 kali dan 5 chat WA, 9 chat Line masuk.

"Yaudah angkat aja, tapi lo ngomongnya pelan-pelan aja" ucap Alice dan kembali fokus pada layar depan.

Angkat gak ya?

Hmmmm...

"Iya kak" ucapku pelan.

"Kamu dimana!" Ucapnya berteriak marah.

"Aduh kak jangan teriak-teriak dong" ucapku kesal.

"Pulang sekarang!" Ucapnya marah.

"Kak a-"

"Pulang sekarang Aluna!" Ucapnya tegas.

"Gak mau, kakak ke sini aja,aku sedang nonton film di MOI" ucapku mematikan telepon.

Bete bete bete banget sama kak Rio!

RIO POV

Selalu saja membantah, itulah yang ada di benak Rio, punya istri satu saja ribetnya banget-banget.. gimana orang lain yang punya istri 2 atau 3 atau 4?

Haduhhh mikir apa sih?

Akhirnya setelah mencoba telepon 17 kali, dan diangkat juga.

"Kamu dimana!" Ucapnya berteriak marah.

"Aduh kak jangan teriak, teriak dong" ucapku kesal.

"Pulang sekarang!" Ucapnya marah.

"Kak a-"

"Pulang sekarang aluna!" Ucapnya tegas.

"Gak mau, kakak ke sini aja, aku sedang nonton film di MOI" ucapku mematikan telepon."

ALUNAAAAAAA!!!!!!!!" pekik Rio kesal.

Akhirnya dengan kesal aku pun menuju ke arah Mol Of Indonesia itu dimana istrinya berada.

ALUNA POV

"Lo kenapa sih lun? Dari tadi gak di dalam gak di luar bioskop gelisah terus.. Lo gak lagi mau lahiran sekarangkan?" ucap alice.

"Hus sembarangan ajaaa, masih 4 bulan nih masa udah lahiran parah banget sihh" ucap aluna kesal.

"Ya terus kenapa dong?" Ucap Alice lagi.

"Kak Rio mau ke sini" ucap alice takut.

"Ya bagus dong ka Rio jemput kita, kenapa musti takut kan lo udah ijin sama dia kan?" Ucap Alice lagi.

"Liceee bantu gue yaaa, jadi tadi tuh aku minta ijin sama dia tapi sebelum dia jawab aku matiin teleponnya, karena aku yakin dia gak bakal ngijinin" ucapku gelisah.

"Astagahhhhhhhhhh Alunaaaaaaaa!!! Perang lagi deh nih.. perang lagii" ucap Alice geleng-geleng kepala.

"Licee.. kita pulang ke rumah mamah aja yuk, kak Rio gak mungkin marahin aku di rumah mamah kan, ayoo Licee" ucapku menarik tangan Alice.

"Tungguu. Tadi aku bilang sama ka Rio aku sedang nonton film di MOI, yaudah Lice gini, mending kamu sms kak Rio bilang kita menuju rumah mamah ya" ucapku sambil berjalan menarik tangan Alice.

"Gw lagi gue lagi kena imbasnya kan, dasaaarrrr kakak ipar sablengggg" ucap Alice gemas.

Merekapun men-stop taxi yang lewat dan menuju rumah orangtua Rio.

"Aduh Lunn, kak Rio telepon gw nih, gimana dong? Ah elo mah gue jadi pusing kan" ucap Alice bingung.

"Kamu bilang aja sama ka rio kalau aku ketiduran di taxi, bilang aja kayanya Luna kecapean, ya ya ya ya..." ucap Luna melas memohon.

"Ahhh bohong lagi deh gw" ucap a
Alice dan mengangkat panggilan dari ka Rio.

Alice : halo ka?

Kak Rio : KALIAN DIMANA!

Alice : aduh ka Rio, pelan-pelan kek ngomongnya kuping Alice kan sakit
jadinya.

Kak Rio : kalian dimana?
Aluna mana? Kenapa handphone nya gak aktiv? mana Aluna? aku mau bicara.

Alice : kita lagi mau ke rumah mamah nih ka, hmm tiba-tiba Aluna ngidam mau dimakasin toge goreng sama mama. Dia sekarang lagi tidur ka, kayanya dia kecapean deh abis muter-muter mall tadi.

Tut tut tut tut

Dimatikan sepihak oleh kak r
Rio.

Aluna pun melotot mendengar cerita asal Alice, toge? Emang dia suka toge?
Engga sama sekali.

"Aku gak sukaaa togeeeeeee aliceeeee, gimanaaa kalau ka rio bilang mamah dan mamah masakin toge beneran, aku gak mauu makaannn. Huaaaaa..." ucap Alunaaa lebay.

"Cuma itu Lun yang ada dipikiran gue, gimana lagi dong udah terlanjur" ucap alice lagi.





Halllloooooooo gimana-gimana? Masih ada yang nunggu cerita ini gak? Hehhehee...
JANGAN LUPA VOTE COMMENT DAN FOLLOW YAAAAA...

Perjalanan KITAWhere stories live. Discover now